Kaminari POV
Aku bersiap-siap untuk tidur didalam sel ku, saat aku sudah berbaring dan menarik selimut tiba-tiba diluar ada seorang sipir yang memanggil "Denki Kaminari, ada surat untukmu, ambillah", aku bingung itu surat dari siapa, dibagian luar amplopnya terdapat stempel pengadilan kota, pasti ini surat penting.
Aku membuka amplopnya lalu membaca suratnya, disitu tertulis besok aku akan dijadwalkan untuk disidang ulang di pengadilan, "ini serius kan?", tanyaku dalam hati, aku sangat senang akhirnya aku diberi kesempatan membuktikan diriku tidak bersalah dan bisa mendapatkan kemungkinan akan segera bebas dari penjara, aku kemudian berbaring di kasur, menarik selimut, lalu tidur sambil tersenyum dan tidak sabar menunggu hari esok.
(Timeskip keesokan paginya)
Aku bangun tidur lalu mandi dan bersiap-siap pergi ke pengadilan, saat sarapan aku tidak melihat Karma dimanapun, padahal bisa jadi ini hari terakhirku berada dipenjara, tapi dia malah tidak ada untuk aku berpamitan, setelah sarapan dua orang petugas sipir mengawalku untuk berjalan memasuki mobil polisi dan aku diantar menuju pengadilan.
Setelah sampai, aku dikawal berjalan masuk kedalam ruang persidangan, dan aku terkejut disana sudah terdapat banyak orang seperti teman-temanku, Yoshiko, ayahku, Aizawa-sensei, dan... Karma? ternyata dia sudah lebih dulu sampai disini, pantas saja dia tidak ada dipenjara tadi pagi.
Aku menghampirinya dan bertanya "Karma? kau juga berada disini?", dia tersenyum dan menjawab "tentu saja, aku yang menggunakan quirk ku untuk melihat bahwa kau tidak bersalah, jadi tentunya aku harus datang kesini sebagai saksi", aku tersenyum dan ingin lanjut mengobrol, tetapi tiba-tiba hakim ketua masuk dan aku diminta duduk.
Jaksa disampingnya membuka "jadi tuan Denki Kaminari, apa benar anda ingin kembali membuktikan bahwa anda tidak bersalah?", aku menjawab "ya yang mulia", hakim membalas "kalau begitu silakan kemukakan alasan anda", aku menunduk lalu berbicara "yang menyerang teman-teman dan guruku malam itu bukanlah aku, yang menyerang mereka malam itu adalah seorang anggota liga penjahat bernama Himiko Toga yang memiliki quirk meniru wujud dan quirk orang lain lewat meminum darahnya".
Jaksa lain bertanya "kau punya bukti dan saksi atau semacamnya?", aku menjawab "ya, anda bisa bertanya pada teman penjara saya, Karma Akabane", jaksa melirik kearah Karma dan berkata "tuan Karma Akabane, silakan mengambil sumpah kejujuran lalu berikan kesaksian anda", Karma berdiri, mengangkat satu tangannya, mengucapkan "demi Tuhan, saya akan memberikan kesaksian yang jujur", hakim mengangguk memberikan kode untuk melanjutkan.
Karma lalu menjelaskan "sebelumnya, quirk saya adalah merasakan pengalaman orang lain lewat meminum tetesan darahnya, dan setelah saya meminum tetesan darah Denki, saya melihat sendiri para anggota liga penjahat menculik Denki dan menyiksanya untuk mengajaknya bergabung dengan mereka, tidak mungkin anggota liga penjahat harus dipaksa bergabung dengan liga penjahat, dan juga saya melihat Toga menusuk Kaminari dengan alat penyedot darah malam itu".
Hakim lalu bertanya "hanya itu? ada bukti atau saksi lainnya?", ruangan sidang hening, dan kemudian jaksa mengatakan "kesaksian ini dianggap tidak cukup untuk membuktikan Denki Kaminari tidak bersalah", hakim menghela nafas lalu mengangkat palu dan mengatakan "dengan ini tuan Denki Kaminari dinyatakan tetap ber-" "TUNGGU DULU!!!".
Seisi ruangan menatap ke sumber suara, pintu ruang persidangan dibuka keras dan masuklah Midoriya, Uraraka, Asui, Shoji, serta seorang pemuda berambut oranye, mereka semua bercucuran keringat dan bernafas tersengal-sengal, terdapat juga beberapa perban yang menutupi bekas luka, pemuda berambut oranye itu mengeluarkan ponsel dan berkata "lihatlah video ini, buktinya ada disini", ucapnya sambil menunduk memegang lututnya, sepertinya mereka habis lari, hakim dan para jaksa saling menatap dan kemudian mengangguk, lalu mengizinkan pemuda itu mencolokkan ponsel nya ke proyektor untuk menayangkan video di ponselnya tersebut.
(Flashback kemarin malam)
Asano POV
Setelah keluar dari asrama UA, kami berlima pulang ke rumahku, aku berkata kepada mereka "apa kalian bisa meminta izin kepada orangtua kalian bahwa kalian akan tidak pulang malam ini?", Midoriya membalas "bisa saja, memangnya apa yang akan kita lakukan?", aku menjawab "nanti kujelaskan".
Setelah sampai aku memanggil pelayanku dan berkata "tolong siapkan makan malam untuk lima orang", kami berlima lalu duduk di ruang tamu dan aku berkata pada mereka "teleponlah mereka dan minta izin pada mereka bahwa kau akan menginap disini malam ini", mereka mengangguk dan mulai menelepon orangtua mereka masing-masing.
Aku kemudian sibuk membaca ulang surat yang dikirim Karma untuk memikirkan rencana selanjutnya yang akan kami lakukan, Uraraka yang melihatku bertanya "dimana orangtuamu, Asano-kun?", aku menjawab tanpa menoleh "mereka pergi untuk rapat bersama menteri pendidikan di luar kota, mereka baru pulang Minggu depan".
Pelayanku datang dan berkata "tuan muda, makan malam sudah siap", aku mengangguk dan mengajak mereka berempat makan, setelah kami semua duduk di meja makan, saat sedang makan aku langsung menjelaskan "jadi langsung saja, aku menyuruh kalian meminta izin menginap pada orangtua kalian malam ini adalah karena aku ingin mengajak kalian pergi ke laboratorium tempat teman kalian diculik", mereka semua terkejut dan Uraraka bertanya "heeh? untuk apa kita kesana?", aku menjawab "pasti ditempat itu banyak barang bukti, karena aku sendiri tidak yakin teman kalian dapat bebas tanpa bukti kuat", Midoriya lalu bertanya "tetapi apa tidak berbahaya?", aku menghela nafas lalu menjawab "mau bagaimana lagi, ini satu-satunya yang dapat membantu kita".
(Timeskip tengah malam)
Kami berlima berjalan kaki menuju laboratorium yang dimaksud Karma dalam suratnya, kami memilih berjalan kaki agar tidak menarik perhatian, aku berjalan sambil membaca surat itu dan berkata "jadi disurat ini setelah kita belok kiri memasuki jalan XXX kita berjalan terus sampai bangunan nomor XX", dan kemudian langkah kami terhenti begitu kami sampai didepan bangunan yang dimaksud Karma, sebuah bangunan tua yang sepertinya kosong.
Kami berlima melangkah masuk dan berdiri diatas noda darah mengering, aku menggunakan quirk ku dan ternyata noda ini berasal dari Denki yang berdarah, aku menonaktifkan quirkku dan mengintip lewat celah pintu, sepertinya didalam kosong tidak ada siapapun, aku membuka pintunya pelan, dan rupanya tidak terkunci.
Kami semua masuk dan melihat sekitar, bagian dalam bangunan ini sangat berantakan, beberapa alat penelitian yang lebih mirip seperti alat penyiksaan terlihat rusak, dan ada beberapa tabung kaca raksasa yang sudah pecah, aku mencoba mengaktifkan quirk ku disini, dan ternyata memang benar, malam itu Kaminari diculik disini untuk dijadikan subjek penelitian illegal, untungnya dia berhasil melawan dan kabur, walau dengan tubuh yang sekarat.
Aku berkata "Karma benar, teman kalian hendak dijadikan subjek penelitian Nomu disini, untungnya dia sempat kabur, dulunya tabung-tabung itu dipenuhi oleh Nomu, dan mereka sudah memindahkannya begitu mereka sadar Kaminari kabur, sekarang tolong kalian mencari hal yang bisa dijadikan bukti dibagian lain bangunan ini", ucapku pada mereka berempat sambil menonaktifkan quirk ku.
Mereka pun mengangguk, Midoriya dan Shoji mencari bukti di ruangan belakang laboratorium, dan Uraraka serta Asui mencari bukti di lantai dua bangunan, aku sendiri mengeluarkan ponselku untuk memfoto barang-barang yang bisa dijadikan bukti di ruang utama laboratorium ini.
Saat sedang sibuk memfoto barang-barang yang bisa dijadikan bukti, tiba-tiba aku merasa ada kabut hitam muncul dibelakangku...

KAMU SEDANG MEMBACA
im for you & you for me (Boku no hero academia-Kamijirou fanfic)
FanfictionDenki kaminari dan Kyouka Jirou sudah menjadi sahabat sejak mereka berdua pertama bertemu, sebagai seorang anak SMA seharusnya kehidupan mereka biasa saja, tetapi seolah-olah mereka terkena kutukan yang membuat mereka selalu terkena masalah, bagaima...