Jirou POV
"Kalian siapa?".
.
.
.
.
.
Ketika aku terbangun, aku berada diruangan yang tak kukenali dan dikelilingi oleh orang yang juga tak kukenal bertanya banyak pertanyaan padaku, aku sangat takut dan bingung, dimana aku? siapa mereka? kenapa aku tidak mengingat apa-apa?
Salah seorang pria dewasa berambut pirang nampak sangat terkejut dan berkata "K-Kyouka? apa maksudmu kau bertanya kami siapa?", ucapnya sambil menitikkan air mata, seorang wanita berkacamata dengan rambut ungu bertanya "Kyouka? kau bercanda kan?", ucapnya sambil mendekat dan nampak tidak percaya.
Aku bertanya "siapa Kyouka? siapa kalian?".
Aku ketakutan, siapa mereka? kenapa mereka berada disekelilingku sambil menatapku dengan tatapan aneh itu? apa yang telah terjadi? apa aku melakukan sesuatu salah? kemudian pria dewasa berambut pirang dan wanita berkacamata berambut ungu itu tiba-tiba memelukku sambil menangis, aku tidak tahu apa yang telah terjadi, ada apa dengan mereka?
Pria yang nampaknya adalah dokter kemudian bertanya "hei nak, apa kau ingat siapa namamu?", aku kemudian terdiam sebentar dan menatap mereka semua yang nampak masih tak bisa berkata-kata, aku berpikir keras dan kemudian tersadar aku tidak mengingat namaku sendiri, aku menjawab "ti-tidak, siapa aku?", orang itu mencatatnya di catatannya sambil menghela nafas, kemudian dia berkata "sepertinya dia terkena amnesia".
Seorang pemuda seusiaku yang memiliki rambut pirang dengan garis motif petir berwarna hitam nampak tak percaya dan berjalan mendekat sambil berkata "Kyouka? apa kau serius tidak mengingatku? Denki Kaminari, apa kau ingat?", ucapnya sambil mendekat kepadaku, aku ketakutan dan sedikit menarik selimut sambil menggelengkan kepala dan menjawab "ti-tidak, aku tidak ingat", dia lalu bertanya "bagaimana dengan Jamming-wheey? Dunce face? Chargerbolt? Sparky? Pikachu? apa kau tidak ingat?", ucapnya dengan nada tinggi, aku kembali menggelengkan kepala padanya.
Seorang perempuan muda berambut hitam yang diikat ekor kuda mencoba menariknya perlahan dan berkata "sudahlah Kaminari-san, aku tahu kau sangat terkejut tetapi jangan buat Jirou-san ketakutan", dia mendecih sambil menatap lantai dan kemudian berkata "kau benar, maafkan aku".
Seorang pria berseragam polisi kemudian berkata "jika dia kehilangan ingatannya maka aku tidak bisa menginterogasinya, kalau begitu akan kutunggu sampai ingatannya kembali dan saat itu kami akan datang untuk bertanya padanya kembali, kalau begitu sampai jumpa", ucapnya sedikit mengangkat topinya kemudian berjalan keluar ruangan, dan seorang pria berambut acak-acakan sedikit menunduk padanya.
Kaminari POV
Aku tidak percaya ini, memang benar aku telah membunuhnya kemarin, tetapi tidak bisa disangkal aku sangat terpukul ketika mengetahui Kyouka kehilangan ingatannya, dan fakta bahwa kenyataannya aku adalah penyebab Kyouka kehilangan ingatannya membuatku semakin merasa hancur, aku tidak tahu lagi apa yang bisa kulakukan untuk memperbaiki ini semua.
Aku kemudian tersadar jika para anggota liga penjahat mengetahui hal ini, maka nyawa ibuku akan berada dalam bahaya besar, aku tidak bisa membiarkan itu terjadi, tetapi aku juga sangat ingin bertanggung jawab atas kesalahan yang kulakukan dan mengembalikan ingatan Kyouka.
Aku sangat ingin mengakhiri nyawaku secepatnya sekarang, tetapi jika aku mati sekarang maka kemungkinan besar liga penjahat akan membunuh Kyouka dan ibuku sekaligus, sehingga mau tidak mau aku harus kembali memilih salah satu dari mereka, membunuh Kyouka atau membiarkan ibuku terbunuh.
Aku terus memikirkannya hingga tak terasa air mataku telah mengalir deras, Midoriya yang melihatku menepuk pundakku dan berkata "sabarlah Kaminari, aku tahu kau sahabat dekat Kyouka sehingga wajar kau merasa sangat kehilangan, tetapi bersama-sama kita dapat mengembalikan ingatan Kyouka kembali", ucapnya sambil tersenyum.
Aku hanya terdiam dan sedikit mengangguk setelah mendengarnya, andai saja kau tahu apa yang terjadi Midoriya, mungkin kalian semua akan langsung menghajarku saat ini juga, dan aku tidak bisa menyalahkan itu karena bahkan diriku sendiri juga sangat ingin meninju wajahku sendiri.
Jirou POV
Aku bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi, kenapa aku tidak ingat apa yang sebelumnya terjadi? dan bahkan walau aku sudah berpikir sekeras apapun aku tidak ingat namaku sendiri, sebenarnya siapa aku dan apa yang telah terjadi dengan diriku? dan juga kenapa orang-orang ini nampak mengasihaniku seperti ini?
Aku kemudian kembali menatap pria dewasa berambut pirang dan wanita berkacamata berambut ungu yang masih sedang memelukku erat dengan air mata mengalir menetes ke tubuhku, aku sedikit bertanya "s-siapa kalian?", wanita itu menjawab "aku ibumu Kyouka, dan pria disampingmu adalah ayahmu, kau tidak ingat? kita sudah hidup bersama selama belasan tahun".
Aku terdiam dan kembali mengingat sekuat tenaga tetapi hasilnya nihil, aku tidak ingat pernah melihat wajah mereka sebelumnya, bahkan aku tidak ingat pernah melihat siapapun.
Lalu aku kembali mengedarkan pandangan kepada orang lain diruangan ini, aku melihat perempuan bergaya rambut ekor kuda yang sedang menangis sambil dipeluk oleh gadis berambut coklat sebahu yang berkata "tenanglah Momo, seperti yang Deku katakan kita akan membuat ingatan Jirou kembali".
Aku kemudian bertanya "umm,,, hei, kau siapa?", gadis itu mengusap air matanya dan menjawab "kau tidak ingat Jirou-san? kita merupakan sahabat dan kita berdua sering melakukan sesuatu bersama", gadis berambut hijau membalas "ya, Momo-chan adalah sahabatmu yang paling dekat".
Aku tidak mengenal mereka, tetapi sepertinya mereka mengenalku, aku kembali terdiam dan menunduk sambil mencoba berpikir apa yang telah terjadi, aku tidak ingat apapun, aku tidak ingat hal-hal yang pernah kulakukan, aku tidak ingat apa yang sebelumnya terjadi, aku tidak ingat siapa mereka, tetapi aku tahu mereka sangat bersedih atas apa yang telah terjadi padaku dan aku tidak suka ini, aku tidak ingin mereka bersedih karenaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
im for you & you for me (Boku no hero academia-Kamijirou fanfic)
Fiksi PenggemarDenki kaminari dan Kyouka Jirou sudah menjadi sahabat sejak mereka berdua pertama bertemu, sebagai seorang anak SMA seharusnya kehidupan mereka biasa saja, tetapi seolah-olah mereka terkena kutukan yang membuat mereka selalu terkena masalah, bagaima...