Aku berkata "sampai jumpa Kyouka, aku akan segera menyusulmu".
Kemudian aku menyetrumnya, Kyouka jatuh pingsan dan kemudian terjatuh terjun menuju sungai dibawah dan hanyut terbawa arus
.
.
.
.
.
Aku merekamnya dengan kamera tersembunyi didalam kantong jaketku, aku tak bisa menahan air mata dan menangis keras begitu melihat Kyouka yang hanyut terbawa arus, aku berlutut dan menyandarkan kepalaku ke pagar jembatan dengan air mata yang mengalir deras ke tanah, tetapi sepertinya aku tidak perlu mengirimkan video ini kepada para liga penjahat karena mereka tiba-tiba sudah muncul dibelakangku.
Shigaraki berjalan mendekat dan kemudian berdiri disampingku sambil menatap sungai, dia berkata tanpa melihat kearahku "kerja bagus nak", Twice berkata "kau masih bisa bergabung dengan liga penjahat kapan saja", aku yang masih menangis deras menoleh kearah mereka dan bertanya "dengan ini kalian berjanji tidak akan menyakiti ibuku kan?".
Shigaraki sedikit menoleh dan tersenyum lalu berkata "aku tidak bisa berjanji", setelah itu Dabi berkata "hei kau tenang saja, kami sudah menghapus semua rekaman CCTV tempat-tempat yang kau datangi bersamanya hari ini", aku sedikit lega mendengarnya tetapi tetap saja aku masih menangis deras atas perbuatanku terhadap Kyouka.
Shigaraki lalu berkata "kalau begitu sampai jumpa, kami pergi dulu, pikirkan kembali tawaran kami untuk bergabung dengan liga penjahat", ucap Shigaraki berjalan memasuki portal kabut Kurogiri disusul oleh anggota liga penjahat lainnya meninggalkan aku yang masih menangis histeris sambil bersandar pada pagar jembatan dan menatap sungai yang kini sudah tidak terlihat lagi Kyouka yang hanyut, mungkin dia sudah tenggelam.
Aku bangkit dan berjalan pulang, selama perjalanan aku terus menangis, tetapi untungnya saat itu sudah tengah malam sehingga untungnya tidak ada yang melihatku, sesekali aku berpapasan dengan sepasang kekasih yang sedang bergandengan tangan, aku teringat bahwa itu merupakan yang aku lakukan beberapa jam lalu bersama Kyouka sebelum aku membunuhnya, aku tidak pernah merasa semenyesal ini dalam hidupku, tetapi jika aku tidak melakukan ini mungkin aku akan jauh lebih menyesal lagi jika ibu ku dibunuh oleh para liga penjahat.
Akhirnya aku sampai didepan rumahku, aku merogoh kunci dari kantong jaketku dan membuka pintunya, aku masuk lalu langsung membanting pintu untuk menutupnya, untungnya ayahku sedang menginap dirumah sakit untuk menjaga ibuku, sehingga rumahku kosong, dan juga untungnya liga penjahat tidak menyerang rumah sakit karena kedua orangtuaku sedang berada disana.
Aku duduk sambil bersandar kepada pintu depan lalu membenamkan wajahku keantara kedua lututku yang ditekuk, kemudian aku menangis deras mengenang Kyouka yang baru saja kubunuh, aku tidak akan bisa memaafkan diriku sampai kapanpun, mungkin tidak lama lagi aku akan bunuh diri untuk menebusnya.
Saat sedang menangis tiba-tiba pintu yang kusandari diketuk, aku langsung bangkit dan melepas sepatu & jaketku serta menghapus air mataku agar aku tidak terlihat seperti baru pulang.
Aku kemudian membukanya, dan begitu aku membuka pintu nampak sepasang suami istri dengan sang suami yang berambut pirang dan sang istri yang berambut ungu dengan kacamata, sial, mereka adalah orangtua Kyouka!
Author note:
Kyotoku Jirou= ayah Kyouka
MikaJirou= ibu Kyouka
Mika Jirou POV
Aku terus-terusan mencoba menelepon Kyouka, tetapi selalu saja tidak diangkat, Kyotoku yang sedari tadi panik berkata "hei sayang, kenapa Kyouka masih belum pulang juga? bagaimana jika dia diculik? apa kita perlu mencarinya?", aku berkata "tenanglah sayang, jangan berpikir buruk, mari kita mencarinya", ucapku sambil berjalan mengambil jaket dan keluar rumah untuk mencari Kyouka.
Saat dijalan, Kyotoku bertanya "apa tadi sebelum pergi Kyouka bilang dia mau pergi kemana?", aku mengingat-ingat dan menjawab "tidak, dia hanya berkata dia akan pergi dan mungkin akan pulang agak larut malam, tetapi sekarang sudah jam 11 malam, semoga tidak terjadi apa-apa padanya".
Aku lalu berkata "kalau begitu ayo kita datangi rumah teman-temannya, siapa tahu salah satu dari mereka mengetahui kemana Kyouka pergi", Kyotoku menjawab "baiklah, ayo kita temui semua rumah teman-temannya satu persatu".
.
.
.
.
.
Kami sudah menghampirinya seluruh rumah teman Kyouka satu persatu kecuali satu orang lagi, yaitu Kaminari, kudengar dari salah satu sahabat Kyouka yang bernama Yaoyorozu dia merupakan sahabat dekat Kyouka, sehingga dia merekomendasikanku untuk bertanya padanya, semoga saja dia tahu dimana Kyouka.
Aku berjalan menuju alamat yang diberikan, hingga kami akhirnya sampai didepan rumah bertanda nama keluarga Kaminari, kami berdua berjalan masuk dan mengetuk pintu, hingga tak lama kemudian ada seorang pemuda berambut pirang membukakan pintu, pemuda itu nampak terkejut melihat kedatangan kami dan berkata "a-ah kalian orangtuanya Kyou- maksudku Jirou kan? selamat datang, apa ada yang bisa kubantu?".
Aku menjawab "selamat malam nak, maaf mengganggu, tetapi Kyouka masih belum pulang hingga sekarang, apa kau tahu dimana Kyouka?", pemuda itu menjawab "Jirou? aku belum melihatnya sejak sepulang sekolah, maafkan aku", aku menghela nafas dan kemudian menjawab "baiklah nak, terimakasih dan maaf mengganggumu malam-malam begini", pemuda itu menjawab "tidak apa-apa, aku akan segera memberitahukan kalian ketika aku mendapatkan informasi, sampai jumpa", ucap pemuda itu sambil menutup pintu.
Kami berdua pun berjalan keluar untuk melanjutkan pencarian kami terhadap Kyouka, Kyotoku berkata "hei Miku, apa menurutmu anak itu tidak mencurigakan? kalau tidak salah kudengar dia pernah dipenjara karena dituduh menyerang teman-temannya di UA bersama liga penjahat".
Aku menjawab "kau jangan sembarangan menuduh orang, tuduhan itu sudah dibantah di pengadilan dan juga kau jangan lupa, pemuda itu yang menyelamatkan Kyouka saat dia diserang oleh para preman beberapa waktu yang lalu", suamiku berkata "kau benar, maafkan aku".
Kemudian kami mencoba bertanya kepada orang yang lewat sambil menunjukkan foto Kyouka apakah ada yang pernah melihatnya, tetapi orang-orang hanya berjalan lewat dan berkata "maaf aku tidak melihat" tidak peduli, entah yang mereka maksud tidak melihat Kyouka atau tidak melihat foto.
Setelah sekitar 1 jam berdiri dipinggir jalan dan bertanya kepada orang yang melintas, aku menghela nafas dan berkata kepada suamiku "hei sayang, ayo kita mencari ditempat lain", Kyotoku mengangguk dan akhirnya kami berjalan menuju tempat lain yang sekiranya banyak orang.
Kyotoku berkata "hei Miku, menurutmu apa Kyouka kabur dari rumah?", aku menjawab "sepertinya tidak, Kyouka tidak membawa barang bawaan seperti orang yang hendak kabur dan dia juga berpamitan", Kyotoku makin panik dan berkata "lalu apa mungkin dia diculik?", aku menghela nafas dan menjawab "sudah kubilang jangan berpikiran buruk", Kyotoku berkata "tetapi tetap saja ada kemungkinan dia diculik kan?", aku menunduk kemudian menatap langit, lalu berkata "aku tidak bisa menjamin Kyouka tidak diculik, tetapi kita harus berpikiran positif, lagipula Kyouka adalah murid UA, dia pasti bisa menghadapi penjahat".
Aku kemudian melihat sebuah ambulans yang dikerumuni beberapa orang dipinggir sungai, aku penasaran apa yang terjadi dan berjalan menghampiri.
.
.
.
.
.
Author note:
Bapaknya Kyouka kok mirip Denki ya, apa jangan-jangan ini tanda-tanda 👀
KAMU SEDANG MEMBACA
im for you & you for me (Boku no hero academia-Kamijirou fanfic)
FanfictionDenki kaminari dan Kyouka Jirou sudah menjadi sahabat sejak mereka berdua pertama bertemu, sebagai seorang anak SMA seharusnya kehidupan mereka biasa saja, tetapi seolah-olah mereka terkena kutukan yang membuat mereka selalu terkena masalah, bagaima...