[PROLOG] Chapter 4-Penyelamat

406 50 4
                                    

Jirou POV

Kami mundur perlahan dan Yaoyorozu dengan ketakutan berkata "eh, ummm... maaf kami harus pulang sekarang...", Para preman itu mendekat dan berkata "ikutlah dengan kami atau kau tahu sendiri akibatnya jika menolak kami".

Aku pun tidak punya pilihan lain, aku menancapkan earphone jack ku ke tanah dan membuat gempa hingga para preman itu jatuh, kami memanfaatkan kesempatan itu untuk kabur, kami terus berlari lurus, aku berkata kepada Yaoyorozu "apa kau punya ide agar kita bisa kabur?", Yaoyorozu pun sambil berlari berkata dengan wajah sedih "eee... maaf Jirou-san, aku tidak tahu harus melakukan apa".

Kami berlari hingga disebuah perempatan dan aku pun berfikir harus melakukan apa dan aku menoleh kebelakang, ternyata para preman itu sudah kembali mengejarku, aku pun kembali menancapkan earphone jack ku ke tanah namun tanpa kuduga...

"MATI KAU!!!", ujar salah satu preman itu sambil memotong earphone jack kanan ku hingga terputus dengan pisau yang dikantongi nya, aku pun berteriak kesakitan dan berusaha lari kebelakang namun sayangnya aku tersandung dan terjatuh, Yaoyorozu hanya berdiri tidak tahu harus menolongku atau kabur sambil mencari bantuan dari polisi, namun sayangnya dua orang preman dengan cepat menangkap Yaoyorozu, sekarang kami sudah ditangkap oleh kelima preman itu.

Salah satu preman itu tersenyum jahat dan berkata "kalau kami ingin sesuatu maka tidak boleh ada yang menolak, dan sekarang kami akan mengajarkan kalian apa yang terjadi kalau ada yang menolak", dia pun berjalan ke arah gang yang gelap dan setelah itu dia keluar dan terlihat dia mengambil sebuah linggis.

Aku dan Yaomomo masing-masing dipegangi oleh dua orang preman sehingga kami tidak bisa kabur, preman itu mendekat dan mengayunkan linggisnya keatas, namun tiba-tiba seseorang datang dari sisi perempatan yang lain dan langsung memegang linggis itu sambil mengalirkan listrik yang membuat preman itu tersetrum.

Kaminari POV

Jam sudah menunjukkan pukul 20:00 artinya jam kerja ku sudah berakhir dan aku membalik tanda "buka" menjadi "tutup", aku melambaikan tanganku kepada Yoshiko dan aku pergi keluar untuk pulang berjalan kaki menuju asrama U.A sebelum gerbangnya ditutup pada pukul 21:00.

"Jalanan disini benar-benar sepi saat malam hari", gumanku saat melihat jalanan yang sepi dan gelap, aku tidak terlalu mempedulikan nya sampai aku mendengar suara orang berteriak di sisi jalan yang lain, aku merasa takut dan ingin lari, tetapi aku ingat ibu ku yang dilukai oleh penjahat sehingga aku merasa harus menyelamatkan nya.

Aku pun berlari menuju sumber suara dan melihat seorang preman sedang mengayunkan linggis kepada dua orang wanita, aku pun langsung berlari kearah nya dan memegang linggisnya lalu mengalirkan listrik hingga preman itu jatuh pingsan.

Aku mengambil linggis itu dan melihat kearah samping, tunggu dulu, mereka itu Yaoyorozu dan.... KYOUKA? Keempat preman yang tersisa melepaskan mereka berdua dan mengeluarkan pisau bersiap untuk menyerangku.

Aku pun bersiap dengan linggis itu sambil terus mengalirkan listrik yang cukup untuk membuat orang pingsan, mereka mulai menghunuskan pisau kearahku tetapi untungnya linggis ini cukup panjang untuk mencegah mereka mengenaiku & mengalirkan listrik kepada mereka, setelah bertarung beberapa menit yang terasa seperti berjam jam semua preman itu jatuh pingsan setelah kusetrum, dan aku sendiri mendapatkan beberapa goresan pisau yang untungnya tidak cukup dalam.

Aku pun kembali menoleh kearah mereka berdua, lalu aku tersadar earphone jack kanan Kyouka putus & berdarah, sehingga aku langsung panik dan menghampirinya "Kyouka, earphone jack mu putus, kita harus membawa mu ke rumah sakit!", ucapku panik sambil meraih tangannya, kami bertiga berlari kecil kearah pusat kota hingga akhirnya kami sampai di rumah sakit, kami langsung memasukkan Kyouka ke UGD dan dokter pun menyarankan aku juga ikut dirawat di UGD melihat luka luka ku, aku pun hanya bisa menurut dan untungnya hanya sebentar karena luka yang tidak begitu parah.

Setelah dokter selesai merawat luka luka ku aku berjalan keluar menuju ruang tunggu rumah sakit, disitu Yaoyorozu duduk menunduk dengan wajah sedih penuh penyesalan, aku pun menghampirinya lalu berkata "hey Yaoyorozu, beritahu Aizawa sensei kita berada di rumah sakit karena Kyouka terluka", Yaoyorozu pun mengangguk dan menelfon Aizawa sensei, dan Aizawa sensei berkata dia akan datang menjemput kami di rumah sakit.

Aku duduk disamping Yaoyorozu dan bertanya, "jadi kenapa kalian bisa diserang oleh lima orang preman itu?", Yaoyorozu mulai mengalirkan air mata dan menangis, "kami dalam perjalanan pulang menuju asrama setelah menonton konser, namun lima orang preman mengajak kami ikut bersama mereka dan kami menolak, akhirnya kami kabur dari mereka, namun saat Jirou-san mencoba menggunakan earphone jack nya untuk membuat gempa preman itu memotong earphone jacknya dengan pisau, ini semua salahku tidak punya ide kabur saat Jirou-chan bertanya", aku pun terkejut dan menenangkannya, "tenanglah ini semua bukan salahmu, lagipula aku juga bersalah, seharusnya aku menerima ajakan Kyouka untuk menonton konser bersamanya agar aku bisa melindunginya saat pulang".

Tiba-tiba pintu rumah sakit terbuka dan Aizawa sensei masuk dan menghampiri kami "hai Kaminari dan Yaoyorozu, dimana Jirou?" aku pun menjawab "dia sedang dirawat didalam UGD, earphone jack kanan nya putus oleh pisau penjahat", Aizawa sensei mengangguk dan menelepon polisi, lalu dokter keluar dan Yaoyorozu bertanya "jadi bagaimana keadaan Jirou-san dokter?", dokter pun menjawab "untungnya mutasi quirk nona Jirou akan membuat earphone jack nya akan kembali tumbuh, mungkin dalam 3 bulan akan kembali normal, dia bisa keluar dari rumah sakit sekitar besok atau lusa", aku pun bersyukur cita cita Kyouka sebagai pahlawan tidak hancur.

Dokter berjalan kembali ke ruang UGD namun berhenti dan menoleh kearah kami lalu berkata "oh iya, kalian sudah bisa menemuinya sekarang", aku pun menjawab "baiklah, terimakasih dokter", aku dan Yaoyorozu pun masuk ke ruang UGD, sedangkan Aizawa sensei tetap di ruang tunggu menunggu polisi yang akan datang.

"Hei Jirou-san", ucap Yaoyorozu, "hei Yaoyorozu, hei juga Denki", jawabnya dengan tersenyum, aku kagum dia masih bisa tersenyum, biasanya orang lain akan ketakutan, kami berdua menuju kursi disamping kasur tempat Kyouka tidur untuk duduk.

"Jadi bagaimana luka mu?" tanya ku untuk memecah kesunyian, "oh, earphone jack ku sebenarnya merupakan area sensitif ku sehingga rasanya lebih sakit dibandingkan luka didaerah lain, tetapi tidak apa apa karena ini akan tumbuh lagi", jawabnya, Yaoyorozu pun menunduk sedih dan berkata "maafkan aku Jirou-san tidak bisa menolong mu saat itu", Kyouka pun berkata "ah jangan bicara seperti itu ini bukan salahmu, oh iya Denki, terimakasih sudah menyelamatkan kami", Yaoyorozu yang sedang menunduk pun menoleh kearahku dan berkata "oh iya, terimakasih Kaminari-san, kalau tidak ada kau mungkin kami akan dilukai preman preman itu", aku hanya tersenyum kemudian menunduk.

Kyouka tiba-tiba bertanya "ngomong ngomong saat itu kau darimana? Kau sudah berangkat sejak pagi dan tiba-tiba kita bertemu dijalanan pada malam hari di jalanan yang sepi", tanyanya dengan bingung, aku bingung mau tidak tahu apakah aku harus menceritakan nya, saat aku ingin membuka mulut tiba tiba Aizawa sensei masuk bersama dua orang petugas kepolisian, Aizawa sensei berkata "Kaminari dan Yaoyorozu, kalian berdua tunggulah di ruang tunggu, nanti setelah aku selesai aku akan mengantar kalian berdua kembali ke asrama".

Aku dan Yaoyorozu pun melihat kearah Kyouka dan tersenyum sambil mengucapkan sampai jumpa, kemudian kami berdua keluar dan sekilas melihat kebelakang Kyouka sedang diinterogasi tentang pelaku penyerangannya, aku dan Yaoyorozu pun menunggu di ruang tunggu, sekitar 15 menit kemudian Aizawa sensei keluar dan menyuruh kami berdua masuk ke mobilnya dan mengantar kami berdua masuk ke kompleks asrama.

Aku dan Yaoyorozu sampai di gedung asrama pada pukul 24:00 sehingga semua siswa sudah tidur, mungkin mereka heran kenapa aku, Kyouka, dan Yaoyorozu belum pulang, untungnya mereka sudah tidur sehingga kami berdua tidak dibanjiri pertanyaan.

Aku langsung menuju kamarku dan langsung menjatuhkan diriku ke kasur dan menutup mata sambil terus memikirkan Kyouka hingga tak terasa aku sudah tertidur.




makasih ya 100 views nya author jadi terharu padahal baru 3 chapter, rencana nya judul nya mau diubah jadi yang lebih bagus ada ide gak kawan-kawan?

im for you & you for me (Boku no hero academia-Kamijirou fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang