Work ini udah berdebu, semoga masih ingat jalan ceritanya. 😂
Happy reading...
Malam itu, Seokjin tidak bisa tidur, dia kembali mempertanyakan apakah yang dilakukannya adalah pilihan yang tepat atau tidak, namun tidak ada waktu untuk mundur.
Jam menunjukkan pukul 11 malam, dan dentingan bel pintu rumah besar Seokjin pun terdengar.
Sebelum membuka pintu rumahnya, Seokjin kembali meyakinkan hatinya, kalau ini pilihan yang tepat.
Seokjin membuka pintu.
"Halo adikku..." Sapa seseorang dengan senyum khasnya.
"Hyung... Kau sudah datang?"
"Iyaa, kau tidak menawarkan aku masuk?"
"Iyaa masuklah." Ucap Seokjin tanpa semangat.
"Ini diluar ekspektasiku Seokjin, aku kira kau akan berlari memelukku setelah melihat aku datang, tapi ini apa?"
"Aku bukan anak kecil lagi, Hyung."
"Bagiku, kau tetaplah anak kecil Seokjin-ah..."
Seokjin tidak menggubris karena pandangan matanya tertuju pada seorang wanita dengan piama biru muda muncul dihadapannya.
"Siapa yang datang Seokjin?" Tanyanya.
Seokjin gugup.
"Ini... Ini... Ini Hyungku..."
"Haloo... Ini pasti adik ipar ku ya? Wahh, cantik sekali... Aku Kim Min Seok, panggil saja Oppa, aku kan kakak iparmu."
Seokjin menatap tidak suka Min Seok. Irene hanya mengangguk salah tingkah.
"Kenapa pula gadis itu tersenyum bodoh seperti itu." Batin Seokjin.
_________
Besoknya, Irene seperti biasanya bangun pagi dan memasak sarapan.
"Kau sudah bangun, adik ipar?"
"Hah? I... Iya... Sudah."
"Kenapa kau memasak? Kenapa tidak sewa pembantu saja?"
"Tanyakan saja pada adikmu itu." Dengus Irene pelan.
"Kau bilang apa?"
"Ah, tidak tidak. Itu... Maksudku, buat apa sewa pembantu kalau bisa dikerjakan sendiri?"
"Oh begitu ya..."
"Menarik..."
Min Seok mendatangi Irene lebih dekat.
"Apa aku boleh membantu?" Tanya Min Seok sambil tangannya meraba-raba peralatan masak yang ada di sana.
"Tidak usah Oppa... Saya bisa sendiri."
Tangan Min Seok berhenti di sebuah pisau, dan mengambilnya.
"Apa kau lihat pisau ini?" Tanyanya.
"Iya, aku lihat, buat apa itu?"
"Apa aku boleh membantumu dengan pisau ini?"
"Tidak usah, aku bisa sendiri."
"Hayolah, biar aku bantu." Min Seok tersenyum menatap Irene.
Seokjin melihat semua itu, namun perasannya menjadi aneh.
"Baiklah, kalau kau memaksa, silahkan iris bawang itu." Ucap Irene akhirnya.
"Oke."
"Memangnya kau bisa memasak?"
"Tidak Sejago Seokjin, tapi aku bisa kok." Jawabnya tersenyum.

KAMU SEDANG MEMBACA
REMEDY (END)
FanfictionAku memang menginginkan jalan keluar. hanya ada satu jalan keluar, tapi... Apa jalan keluar satu-satunya ini justru menyesatkanku?