Chapter 14

448 82 18
                                    

Warning!!! Cerita ini mengandung kekerasan, tidak dianjurkan untuk anak dibawah umur.

Cerita ini hanyalah fiktif belaka dan hanya imajinasi penulis saja, tidak ada yang benar-benar terjadi.

•••

Happy reading...

Seorang anak terlihat menyendiri di sudut ruangan dengan buku harian di tangannya.

"Apa itu anaknya?" Tanya seorang pria.

"Iya tuan kim."

"Bagaimana ma?" Tanya orang yang dipanggil tuan Kim itu kepada istrinya.

"Ayo kita berkenalan dulu pa, dengannya."

Tuan Kim mengangguk, kemudian seorang wanita yang kiranya mungkin seumuran dengan istri tuan Kim itupun memanggil anak kecil itu.

"Min Seok! Min Seok! Sini nak."

Merasa namanya dipanggil, Min Seok pun datang.

"Min Seok, ini om dan tante mau kenalan sama Min Seok." Ucap perempuan itu.

Min Seok mengangguk.

"Halo Min Seok, kamu tampan sekali, kenapa tidak main di luar bareng teman-teman?" Tanya nyonya Kim.

Min Seok tidak menjawab dan hanya menggelengkan kepalanya saja.

Nyonya Kim tersenyum.

"Dia sepertinya anak baik pa, aku menyukainya." Ujar nyonya Kim.

"Baiklah, kalau begitu, nyonya Park, kami akan mengasuh anak ini." Ucap tuan Kim.

"Baiklah tuan, ayo ikut saya, kita urus segala sesuatunya dulu."

"Baik."

Setelah itu, Min Seok resmi menjadi anak angkat dari tuan dan nyonya Kim yang tidak lain adalah orang tua Seokjin. Pada waktu itu, Seokjin belum lahir, pernikahan mama dan papa Kim sudah berlangsung selama 10 tahun, namun mereka belum diberikan kepercayaan untuk memiliki seorang anak, oleh karena itu, mereka mengangkat Min Seok sebagai anak mereka.

Waktu berjalan, Min Seok selalu mendapatkan perhatian yang lebih dari mama dan papa Kim, dia paling disayang dan dimanja. Namun setelah kelahiran Seokjin, sikap Min Seok mulai berubah, dia sering iri kepada adiknya.

Sebagian orang merasa wajar jika kakak iri dengan adiknya, namun tingkah Min Seok semakin lama semakin aneh. Dia menyukai darah, menyukai jika adik-adiknya terluka.

Pernah suatu ketika, Seokjin terjatuh dari sepedanya, Min Seok bukannya menolong malah membiarkan saja, dia justru tersenyum senang.

Kemudian, ada kalanya, orang tua Seokjin pergi keluar kota, Seokjin dan Min Seok tinggal di rumah berdua bersama seorang maid.

Seokjin sangat ingin bermain dengan kakaknya Min Seok, karena dari awal Min Seok memang tidak menyukai Seokjin, diapun mengurung Seokjin di dalam sebuah lemari, sejak saat itulah, Seokjin trauma gelap.

Seokjin tidak memberitahu siapapun, dia sangat tulus menyayangi kakaknya, dia selalu menganggap kakaknya super hero walaupun dia sering dikasari.

Waktu berjalan, dan akhirnya Min Seok remaja, Seokjin masih berada di bangku sekolah dasar, pada saat itulah lahir Yeri, adik Seokjin.

Seokjin sangat menyayangi Yeri, namun tidak dengan Min Seok. Setiap hari, Min Seok selalu ingin menyakiti adik-adiknya.

Waktu berlalu, sampai Seokjin dan Minseok dewasa, dan Yeri tumbuh remaja, tingkah Min Seok menjadi semakin aneh. Sampai suatu hari, nenek Seokjin meninggal, semua orang menangisi kepergian nenek, tapi Min Seok, dia malah tertawa. Perubahan itu disadari oleh mama Seokjin.

REMEDY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang