Chapter 21

443 78 15
                                    

Maaf, aku tidak jadi update kemaren huhu, mianhaengggg...

Happy reading...

"Oppaaaa!" Teriakan Yeri menggema di sepanjang koridor kantor menuju ruangan Seokjin.

Irene mengerutkan alisnya kebingungan dengan suara yang ia dengar itu, Irene kemudian keluar ruangan untuk menuju sumber suara.

"Kau siapa?" Tanya Irene sesaat setelah ia menemukan biang keributan kantornya pagi ini.

"Halo? Seharusnya aku yang bertanya, kau siapa?" Jawab Yeri tak kalah bingungnya.

"Aku bekerja di sini."

"Apa kau pegawai baru Oppa?" Tanya Yeri.

"Oh itu..." Ucapan Irene terpotong karena kedatangan Seokjin.

"Yerim-ah, ayo masuk." Seokjin membawa Yeri masuk ke dalam ruangannya.

Irene kebingungan kemudian bergumam pelan, "Gadis itu terlihat muda, dasar tidak kenal umur, sudah jadi om-om masih saja suka sama anak kecil." Gerutu Irene.

Irene kemudian masuk ke dalam ruangannya.

"Kau kenapa nona?" Tanya Seulgi karena melihat suasana hati bosnya sedang tidak baik.

"Oh? Tidak apa-apa Seulgi-ah." Jawab Irene seadanya, kemudian ia melihat Seokjin menutup tirai ruangannya.

"Ada apa dengan orang itu? Apa mereka mau berbuat mesum? Wah, ini tidak benar, gadis tadi masih muda, kehidupannya masih panjang, aku harus mencegahnya." Ujar Joohyun sembari beranjak dari tempat duduknya. Namun setelah sampai di ambang pintu, ia berhenti.

"Tapi, apa pedulimu Joohyun?"

Irene kemudian memutar balikkan badannya menuju singgasananya lagi, namun setelah dua langkah berjalan, ia putar balik lagi.

"Tidak, aku harus mencegah mereka, anggap saja ini kepedulianku terhadap gadis muda itu, iya kan? Apa salahnya membantu? Oke, aku harus ke sana." Akhirnya Irene mendapatkan keputusan finalnya.

Di dalam ruangan Seokjin, "Oppa... Sakit! Awwww!" Ringis Yeri.

"Salah sendiri, kenapa tadi ga hati-hati jalannya? Berapa kali Oppa harus bilang? Kamu itu bukan anak kecil lagi Yerim-ah, kamu harus perhatikan diri kamu, jangan terjatuh lagi, lihat, kakimu sekarang berdarah??" Omel Seokjin, Yeri hanya bisa terkekeh geli.

"Aww!! Oppa, pelan-pelan dong..."

Irene yang mendengar teriakkan Yeri dari luar, seketika saja melebarkan matanya, "Tidak bisa dibiarkan ini." Irene kemudian masuk tanpa mengetok pintu.

Dan...

Krik krik... Suasana seketika menjadi canggung, Irene menggigit bibir bawahnya, ternyata pikiran kotornya sejak tadi salah besar, Seokjin bukannya berbuat mesum, tapi sedang membersihkan luka di tangan gadis itu.

"Kenapa kamu ke sini?" Tanya Seokjin.

"Hah? Oh... Itu... Saya..."

"Iya?" Seokjin mengernyitkan alisnya.

"Saya tadi lewat, terus tidak sengaja dengar teriakan seseorang dari ruangan ini, makanya saya masuk."

"Oh eonnie yang tadi ya? Sini eon, masuk dulu, kita kan belum kenalan." Ucap Yeri kemudian menarik tangan Irene untuk membawanya duduk.

"Kalau dilihat dari dekat, ternyata wajahmu seperti sangat familiar, apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Tanya Irene.

"Setahu aku belum pernah eonnie, oh iya. Kenalkan, aku Kim Yerim, adiknya Seokjin Oppa." Ucap Yeri mengulurkan tangannya.

REMEDY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang