Chapter 16

455 78 14
                                    

Happy reading...

Sedikit teringat dengan satu untaian kalimat terkenal "Orang yang jahat terlahir dari orang baik yang tersakiti." Nampaknya itu memang benar, dan bukan hanya menjadi sebuah kalimat saja, karena pada kenyataannya memang seperti itu. Sebagian besar orang jahat, pasti menyimpan luka yang sangat mendalam, hanya saja salah tempat pelampiasan. Seharusnya luka bisa disembuhkan dengan mengikhlaskan, menjadi salah kaprah karena sebuah dendam.

~~~

Di dalam ruangan yang bernuansa biru muda, terlihat seorang gadis berperawakan sedang dengan rambut yang diurai lurus lengkap dengan pakaian rapi dan high heels yang tidak terlalu tinggi, sederhana namun berkelas, kira-kira mungkin itu kata yang cocok untuk menggambarkan sosoknya.

Tok tok tok.

"Masuk." Sahut gadis itu.

"Serius sekali, ayo makan dulu." Ujar seorang yang berperawakan tinggi sembari mengulas sebuah senyum.

"Kau sudah datang?" Tanya gadis itu.

"Hmm, aku tidak punya banyak waktu, jadi ayo makan siang bersama." Ujarnya.

"Iya, baiklah tuan sibuk." Cibir gadis itu sembari menenteng tas nya.

"Mau makan di mana, Joohyun-ah?" Tanya orang itu pada gadis yang dipanggil Joohyun.

"Terserah kau saja tuan sibuk, apa aku pernah menolak makanan selama ini?" Jawab Joohyun seiring perjalanannya menuju mobil.

"Haha, iya juga, kau kan suka makan, ck." Timpalnya.

"Itu kau tahu." Balas Joohyun seadanya.

~~~

Sekarang Joohyun dan seorang pemuda yang dipanggilnya dengan sebutan tuan sibuk, sedang berada di sebuah restoran yang cukup mewah dan elegan. Joohyun berdecak kagum dengan restoran pilihan 'Tuan sibuk itu.

"Oho, tuan sibuk, kau sangat pintar memilih tempat ya." Ujar Joohyun masih terkagum-kagum.

"Restoran ini sepertimu, sederhana tapi berkelas."

"Ohoo, tumben sekali kau memujiku?" Cibir Joohyun dan segera memilih tempat duduk.

10 menit kemudian, makanan tersaji di hadapan Joohyun membuatnya menelan ludah karena sudah sangat lapar.

"Ayo makan."

Joohyun mengangguk dan tanpa pikir panjang langsung melahap makanannya.

Namun...

"Ini... Wortel?" Tanya Joohyun sedikit terkejut.

"Hooh, kenapa?"

"Ah, tidak apa-apa."

"Kau tidak suka wortel?"

Joohyun terkekeh, "Sejak kapan aku tidak suka makanan? Ck, aku suka segalanya." Jawab Joohyun.

Tuan sibuk hanya mengangguk, dan mereka melanjutkan makan mereka dengan sedikit diselingi tawa.

~~~

Di tempat lain, Seokjin masih berada di dalam ruangan kantornya yang gelap, dia sengaja tidak membuka tirai kantor, karena dia sekarang benci cahaya, walaupun dia benci kegelapan juga. Dalam artian, dia sedang menyiksa dirinya sendiri.

Yoongi masuk dan membuka tirai kantor Seokjin, dia lantas menghampiri Seokjin yang keringat dingin.

"Kau gila?! Kau mau mati!" Yoongi sangat kesal dengan perbuatan Seokjin.

Seokjin masih trauma akan kegelapan, tapi dia berada di dalam sana sekarang.

Yoongi lantas meraih obat yang berada di dalam laci meja Seokjin dan segera memberikan padanya. Setelah Seokjin sudah cukup tenang, Yoongi kembali mengomelinya.

REMEDY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang