Chapter 30 (END)

1K 83 21
                                    

Happy reading.

Seokjin POV.

Sekali lagi aku berdiri di sini, di gedung yang sama, tempat yang sama. Aula pernikahan. Semua terasa sama, namun juga terasa sangat berbeda.

Dulu, aku memaksa seorang gadis untuk menikahiku, sekarang aku akan menikahkan seorang gadis dengan suka rela.

"Hey, kenapa termenung di sana?"

Suara lembut itu... Senyuman itu... Dulu hanyalah ingatan semu yang mungkin saja tidak pernah terjadi, dulu hanya ada teriakan, hanya ada makian, dan hanya ada air mata.

Kalau dipikir-pikir, aku tidak pernah sebahagia sekarang.

"Hey tuan Kim, masih saja melamun, Ayo, sebentar lagi acaranya di mulai."

Dia menggenggam tanganku, genggaman hangat yang sama sekali tak ingin ku lepas. Bae Irene, wanita yang sangat aku cintai, bahkan melebihi diriku sendiri.

Seokjin POV end.

"Apa kau gugup?" Tanya Irene sembari menggandeng tangan Seokjin.

"Bagaimana tidak gugup, aku akan menyerahkan adikku ke tangan pemuda lain, aku takut melakukan kesalahan." Ujar Seokjin sembari mempererat genggaman tangan Irene.

"Apa kau juga segugup ini saat kita menikah?"

Seokjin menatap Irene lembut, "Tentu saja aku gugup, pada saat itu aku akan menikahi wanita yang sama sekali tidak aku kenali, aku belum mengenalnya, hanya ada kebencian, bagaimana aku bisa hidup dengan wanita ini? Apa yang harus aku lakukan? Aku memikirkan banyak hal." Jawab Seokjin.

"Lalu, kenapa kau yakin untuk menikahiku setelah banyaknya pemikiran seperti itu?"

"Karena dendam? Atau mungkin sudah takdirku untuk mendapatkan Istri yang sangat cantik dan baik sepertimu."

"Dan untuk pertama kalinya aku bersyukur karena kau memaksaku untuk menikah waktu itu, tanpa ku sadari kau lah jalan keluar yang diberikan Tuhan untukku setelah aku sudah lama tersesat." Irene berucap dengan tersenyum, sangat tulus.

Seokjin balas tersenyum, baru saja hendak memeluk Irene, Yoongi datang memanggil Seokjin.

"Maaf tuan dan nyonya, bermesraannya bisa dilanjutkan nanti, sekarang adik kalian akan menikah." Ucap Yoongi.

"Mengganggu saja kau Yoon." Jawab Seokjin cemberut, Irene hanya terkekeh.

Acara pernikahan di mulai, Seokjin memberikan pidatonya.

"Jeon Jungkook, dari banyaknya pemuda yang mendekati adikku, aku memilihmu. Kau tahu kenapa? Karena aku percaya padamu, aku melihat perjuangan dan ketulusan yang kau berikan untuk adikku. Aku tidak butuh kekayaan, kekuasaan, ataupun wajah tampan seseorang. Tapi yang kulihat adalah bagaimana cara dia memperlakukan adikku. Jadi... Tolong jangan kecewakan aku, jagalah adikku seperti aku menjaganya, aku menyerahkannya padamu hari ini bukan untuk kau sakiti, tapi untuk kau cintai sepenuh hati." Seokjin menjeda kalimatnya, kemudian melanjutkan.

"Kim Yerim, adikku satu-satunya. Adik yang paling bandel, susah diatur, nakal, keras kepala, tidak bisa memasak, tidak bisa..." Ucapan Seokjin dipotong oleh Yeri.

"Yak, Oppa! Kau akan memberikanku wejangan atau malah membuka aibku?" Keluh Yeri.

Semua orang tertawa mendengar keluhan Yeri.

"Oppa kan belum selesai, makanya dengarkan dulu."

Yeri masih cemberut, dan Seokjin mulai melanjutkan pidatonya.

"Adikku sangat banyak kurangnya, tapi dia tetap adik tersayangku. Adikku yang sampai kapanpun tidak akan kubiarkan siapapun menyakitinya. Adik yang tidak ingin lagi kulihat air matanya. Yerim-ah... Maafkan Oppa, Oppa sangat menyesal karena tidak bisa merawatmu lebih lama lagi. Kau terlahir kuat yerim-ah, kau melihat sesuatu yang seharusnya tidak kau lihat diumurmu yang masih kecil, kau mengalami sesuatu yang seharusnya tidak perlu kau alami. Oppa sangat menyesal, andai di sini masih ada orang tua kita, mungkin kau akan lebih bahagia kan? Kau pasti tidak akan merasa kekurangan. Oppa menyesal, menyesal karena tidak bisa membawa orang tua kita ke sini hari ini... Maafkan Oppa yerim-ah."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REMEDY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang