Chapter 26

573 83 16
                                    

Happy Reading.

"Seokjin?" Irene tersenyum dan memutar badannya untuk melihat jelas siapa yang menepuk bahunya.

"Halo... Kim Irene, upss! Apa sekarang Bae Irene???"

"K-kau..." Irene sangat gugup, badannya keringat dingin.

Perlahan kakinya mulai melangkah mundur ke belakang.

"Kau mau ke mana?"

~~~

"Halo..." Seokjin mengangkat teleponnya.

"Hyung..."

"Hey, Abai. Kau kemana saja? Aku sudah lama tidak melihatmu."

"Hyung... Maafkan aku..."

"Kenapa minta maaf?"

"Hyung... Irene Noona dalam bahaya."

"Apa maksudmu?"

"Hyung... Maafkan aku, Kau harus segera menjemput Irene, Minseok Hyung sudah lama mengintainya, hari ini setelah mengetahui kau akan ke Jerman, dia..."

"Dia apa?!"

"Dia mau menculik Irene."

"APA?? Dari mana kau tahu?"

"Itu tidak penting, yang penting sekarang, kau harus selamatkan Irene Noona."

"Urusan kita belum selesai, kau hutang cerita padaku Kim Seokbai!!!" Teriak Seokjin kemudian pergi meninggalkan bandara dan menyingkirkan kopernya.

"Oppa!"

Seokjin tidak menggubris panggilan Yeri. "Kau selalu bodoh Kim Seokjin! Kau selalu bodoh!" Gerutu Seokjin frustasi.

Seokjin mengemudikan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata, pikirannya berkecamuk, "Kali ini tidak akan aku biarkan siapapun melukaimu." Ujar Seokjin.

Seokjin melajukan mobilnya menuju taman.

......

"K-ku mohon... Jangan ganggu aku..."

"Hahaha, kenapa? Kau takut? Kau takut padaku?"

"Kenapa kau lakukan ini?" Irene mulai bisa meredam ketakutannya.

"Karena kau sudah merusak rencana panjangku, kalau kau tidak kabur waktu itu, mungkin aku sudah merenggut banyak nyawa dengan tangan ini. Tapi karena kau! Karena kau listku kacau!" Teriak Minseok frustasi.

Minseok tipikal pembunuh yang mengikuti list target yang telah ia buat, ia tidak akan pernah mengacaukan list targetnya. Jadi, sebelum menghabisi Irene, dia tidak bisa menghabisi siapapun.

Irene diam-diam memencet nomor Seokjin dan menelponnya, Seokjin langsung mengangkat panggilan dari Irene.

"Jadi? Kau mau membunuhku di sini? Ini taman, apa kau tidak takut?"

"HAHAHA, Aku sudah menyelidiki tempat ini dari seminggu yang lalu, dan pada jam ini jangan harap ada yang akan ke sini, apalagi di sini cukup sepi dari perumahan."

"Baiklah, kau boleh membunuhku, silahkan saja, aku tidak akan melarangmu. Tapi sebelum itu, jawab pertanyaanku."

"Baik."

"Apa Seokjin juga masuk ke dalam listmu?"

"Kau begitu ingin tahu?"

"Iya."

"Haha, tentu saja, setelah dirimu."

"Kenapa?"

"Adikku itu terlalu lemah, aku benci orang yang lemah."

REMEDY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang