Happy reading...
"Hyung, aku mohon berhentilah, jangan lakukan ini lagi."
"Berapa kali aku harus bilang kepadamu Bai, melihat orang lain merenggang nyawa itu seru, kau harus coba."
"Hyung..."
"Kau jangan membuat aku marah Seokbai, pergilah dari sini."
"Hyung..."
"Aku bilang pergi!"
"Hyung!!"
~~~
"HYUNG!" Seokbai akhirnya terbangun setelah 5 hari koma.
Seokjin segera menghampirinya, "Kau sudah sadar? Aku akan panggil dokter."
Seokjin segera bergegas untuk memanggil dokter.
Dokter datang dan memeriksa keadaan Seokbai.
"Syukurlah, pasien sudah baik-baik saja." Ucap dokter pada Seokjin.
Seokjin menghembuskan nafas leganya.
"Hyung..." Gumam lemah Seokbai.
"Istirahatlah untuk hari ini, besok kau harus ceritakan segalanya padaku." Ujar Seokjin.
"Hyung, maafkan aku..."
"Aku bilang besok baru ceritakan, sekarang kau istirahatlah."
"Tidak ada waktu besok, aku... harus cerita hari ini hyung..."
Seokjin kemudian duduk di kursi samping tempat tidur Seokbai.
"Baiklah, sekarang ceritakan."
"Maafkan aku, aku yang menyembunyikan Minseok Hyung."
Mata Seokjin terbelalak, sejak Seokbai koma sampai sekarang, Seokjin selalu meyakini kalau bukan Seokbai yang menyembunyikan Minseok, tapi ternyata dugaannya salah.
"Kenapa?" Tanya Seokjin dingin.
Seokbai tersenyum, "Hyung itu... Dia bukan orang jahat, dia juga korban dari semua ini." Ujar Seokbai pelan.
Seokjin mengepalkan tangannya, "Dia yang telah membunuh orang tuaku dan orang tua Irene."
"Aku tahu itu adalah kesalahan, kesalahan yang sampai kapanpun tidak bisa dimaafkan, tapi... Selama tinggal bersamanya, aku menyadari satu hal, kalau dia sangat tertekan, dia juga menyimpan luka di dalam hatinya jauh sebelum mengenal keluargamu Hyung, setelah itu, aku menyakini kalau dia bisa berubah, dia cuma sakit, dia pasti bisa sembuh. Karena itulah aku menyembunyikannya, aku tahu aku salah, aku telah mengkhianatimu, tapi hanya itu yang bisa kulakukan untuknya, maafkan aku Hyung..."
Seokjin perlahan membuka genggaman tangannya, "Seokbai... Kau itu sudah kuanggap sebagai adikku sendiri, dan sampai kapanpun akan begitu, jika seorang adik bersalah, Hyung pasti akan memaafkannya. Kau orang yang paling aku percaya, tapi kau memilih untuk percaya pada Minseok, dan mengkhianatiku. Tapi sudahlah, itu sudah berlalu, sampai kapanpun kau tetap adikku, tapi untuk kali ini kau tidak akan ku maafkan dengan begitu mudah."
"Hyung..."
"Lakukan satu hal untukku, setelah itu maka aku akan memaafkanmu."
"Bagaimana caranya Hyung?"
"Aku tahu sampai kapanpun, aku tidak akan pernah memaafkan Minseok, aku tidak akan pernah melupakan pengkhianatannya, dari lubuk hatiku yang paling dalam, aku ingin dia menderita, melebihi penderitaanku selama ini, aku tidak ingin dia merasakan kebahagiaan barang sedetikpun. Tapi... Aku tidak sejahat itu, mau bagaimanapun, dia pernah menjadi sosok kakak yang aku kagumi, dia pernah menjadi superhero untukku. Jadi... Jagalah dia, lakukan segala cara agar dia sembuh." Seokjin sedikit menggantungkan kalimatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REMEDY (END)
FanfictionAku memang menginginkan jalan keluar. hanya ada satu jalan keluar, tapi... Apa jalan keluar satu-satunya ini justru menyesatkanku?