Happy Reading...
Satu Minggu telah berlalu sejak kejadian di pantai waktu itu, dalam satu Minggu itu juga, baik Seokjin maupun Joohyun banyak sekali berpikir, berpikir bagaimana langkah mereka selanjutnya.
Seokjin berdiam diri lama di depan kaca, hari ini ia berusaha tampil segagah mungkin, walaupun sebenarnya dia selalu gagah.
Seokjin kembali menyisir rambutnya beberapa kali, entah kenapa hari ini ia ingin berpenampilan sebaik mungkin, ia ingin Irene melihatnya terlihat baik, bukan bermaksud untuk menarik perhatian Irene lagi, namun bermaksud untuk melanjutkan sandiwara baik-baik sajanya.
Tak jauh beda dari Seokjin, Irene juga melakukan hal yang sama, beberapa kali juga ia menanyakan bagaimana penampilannya kepada Seulgi. Ia sudah bertekad untuk menuntaskan rencananya tanpa membawa perasaan di dalamnya.
Sudah lima menit Irene berada di dalam ruangan rapat, perasaannya tak karuan, tekadnya sudah sangat kuat, namun hatinya belum. Perasaan resah takut hatinya ikut andil dalam rencana ini pun tak bisa ia elak.
Tidak beberapa lama, seseorang masuk dengan setelan jas yang sangat rapi, hari ini penampilannya sungguh mempesona, jauh berbeda dari terakhir kali Irene melihatnya.
Sorot mata laki-laki itu sungguh tajam, ia lantas melirik sekilas ke arah Irene, kemudian berucap, "Maaf nona, saya sedikit telat." Ucapnya.
Irene sedikit terkesima, namun segera menetralkan perasaannya, seketika ia melupakan rencana yang sudah susah payah ia susun sebelum sampai di ruangan rapat. Melihat Seokjin yang seperti itu membuat kenangan lama berkeliaran di pikiran Irene, tidak bisa ditampik juga, ada perasaan rindu di sana.
"Baiklah, silahkan di mulai rapatnya." Ujar Seokjin sembari mempersilahkan pegawainya untuk memulai rapat.
Di mulai dari presentasi, sampai tibalah saat pengajuan syarat dari pihak Irene.
Seulgi yang menjadi perwakilan lantas mengeluarkan syarat-syarat yang mereka minta, namun ada satu syarat yang membuat Seokjin bingung.
"Apa maksudmu dengan bekerja di kantor ini?" Tanya Seokjin yang sejak tadi diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
REMEDY (END)
FanficAku memang menginginkan jalan keluar. hanya ada satu jalan keluar, tapi... Apa jalan keluar satu-satunya ini justru menyesatkanku?