Chapter 12

470 75 21
                                    

Happy reading.

Seokjin sudah berada di sebuah ruangan yang bernuansa putih, sedikit gelap karena hanya ada sedikit cahaya dari celah jendela.

Seokjin melangkahkan kakinya perlahan.

"Orang jahat!! Pergi!! Kau orang jahat!!! Pergi!" Teriak seseorang.

Seokjin menatap sendu orang itu dan mulai mendekat.

"Yeri-ah... Ini Oppa, Oppa bukan orang jahat Yeri-ah.."

"Kau Jahat!!! Pergi!!! Aaaaaaa!!!" Orang yang dipanggil Yeri itu berteriak dan memegang kepalanya kesakitan.

Seokjin segera memanggil dokter.

"Bagaimana dokter? Bagaimana keadaan adik saya?"

"Masih sama, traumanya masih belum sembuh."

"Apa tidak ada cara supaya dia bisa sembuh dokter?"

"Pasti ada Seokjin, kita tunggu mentalnya siap menerima kenyataan ini semua, kita hanya perlu memberinya waktu, jangan memaksakan dia."

Seokjin mengangguk, dokter meninggalkan ruangan.

Seokjin menatap wajah adiknya yang terlelap karena pengaruh obat bius.

"Yeri-ah... Oppa janji, Oppa akan membawamu keluar dari tempat ini, setelah orang yang membuat kau jadi begini menderita yeri-ah... Jadi... Tolong ingat Oppa, jangan melupakan Oppa..." Seokjin menangis.

____________

Irene menunggu Seokjin untuk makan, tapi dia tidak kunjung datang.

"Oppa, apa kau lihat Seokjin?"

"Oh, dia sudah pergi dari pagi Irene-ah."

"Benarkah?"

"Hmm... Waah, ini sepertinya enak sekali, ayo kita makan." Ucap Min Seok.

Irene mengangguk.

"Tidak biasanya orang itu melewatkan sarapan." Batin Irene.

"Irene-ah, kau ada acara apa hari ini?"

"Belum tahu Oppa."

"Kau mau kan menemani Oppa ke suatu tempat?"

"Tentu Oppa."

"Baguslah." Min Seok mengeluarkan Smirk nya.

__________

"Seokjin Hyung?"

"Oh, Yoongi-ah."

"Kau linglung sekali, ada apa?"

"Tidak apa-apa Yoongi-ah, aku hanya lelah."

"Kau habis dari mana?"

"Dari rumah sakit."

"Menemui Yeri?"

"Hmm..."

"Irene? Dia masih di rumahmu? Bersama Min Seok?" Pancing Yoongi.

Mata Seokjin berubah, dia seperti tidak suka mendengarkan nama itu di sebut, sudah terbaca oleh Yoongi.

"Iya, dia di rumah." Jawab Seokjin datar.

"Ooh, baiklah... Kalau begitu, aku pergi dulu ya, Hyung. Aku mau menjemput Wendy."

"Baik."

Yoongi segera bergegas menuju mobilnya dan menghubungi Wendy.

"Wen, aku rasa Irene dalam bahaya."

"Yoon... pergilah selamatkan Irene." Bisik Wendy

"Kau kenapa Wendy-ah???"

"Aku tidak apa-apa."

REMEDY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang