Chapter 18

484 76 20
                                    

Happy reading...

Pantai memang tempat yang sangat menenangkan, angin berhembus lembut menjadi penyembuh bagi yang merasakan, namun tidak bagi Seokjin. Ia sudah dua jam duduk diam di tepi pantai itu. Pantai tempat terakhir ia pergi bersama Irene.

Seokjin menatap kosong hamparan pantai, "Aku memang pantas untuk ini semua, apa yang ku harapkan?" Cibir Seokjin pada dirinya sendiri.

Satu jam berlalu lagi, tepatnya sudah tiga jam Seokjin berdiam diri di sana, belum ada niat sedikitpun untuk ia beranjak.

Kemudian, Seokjin melihat orang yang sangat ia kenal, orang yang juga sangat ia rindukan, Bae Irene, istrinya. Namun ia tidak sendiri, ia bersama dengan seorang pria.

Darah Seokjin mendidih tatkala pria itu merangkul istrinya, amarahnya tak bisa ia tahan sampai ia menghampiri pria itu dan menghajarnya.

Irene tentu saja berteriak karena terkejut.

"Apa yang kau lakukan?!!" Bentak Irene dan mendorong tubuh Seokjin.

"Jinyoung-ah, kau tidak apa-apa?" Irene langsung menuntun Jinyoung untuk berdiri.

"Hmm, aku tidak apa-apa." Angguk Jinyoung.

Seokjin menatap tajam keduanya, "Apa ini alasanmu sengaja melupakanku? Apa karena laki-laki ini??!!" Teriak Seokjin frustasi.

"Kau gila?!! Aku tidak mengenalmu! Aku Bae Joohyun, dan dia Park Jinyoung, calon suamiku! Berani sekali kau memukulnya!" Joohyun lagi-lagi membentak Seokjin.

"Dia... laki-laki itu... Aku mengenalnya, dia ada di pesta waktu itu, dan kau adalah temannya, jadi sangat mustahil kalau kau bukan Irene!!!" Seokjin kehilangan akal sehatnya, ia mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Kau tidak waras, pergi dari sini atau aku akan panggil polisi!!!" Teriak Irene.

"Kau kenapa ren? Apa kau sangat membenciku sampai bersikap seperti ini?" Ucapan Seokjin mulai melembut dan sangat lirih.

"Aku bukan Irene! Aku Joohyun! Bae Joohyun!!" Joohyun kemudian pergi meninggalkan Seokjin dengan merangkul Jinyoung bersamanya.

Air mata Seokjin lagi-lagi terjatuh bersamaan dengan tubuhnya yang terkulai lemah tak berdaya, ia jatuh pingsan.

Bukk!

Irene terkejut, dan mulai berbalik kemudian langsung meneriaki nama Seokjin.

"Seokjin!!!" Teriak Irene langsung melepaskan rangkulannya pada Jinyoung dan menghampiri Seokjin.

Jinyoung menatap kecewa kepergian Irene. Seokjin tidak sadarkan diri, dan akhirnya Jinyoung mengesampingkan egonya sendiri dan memapah Seokjin masuk ke dalam mobilnya.

Seokjin dibawa ke rumah sakit terdekat.

Irene sangat khawatir, sampai ia bolak-balik di depan pintu tempat Seokjin diperiksa. Setelah dokter keluar, Irene langsung menghampirinya.

"Bagaimana keadaannya dok?" Tanya Irene.

"Apa anda keluarganya?"

Irene terdiam, sangat sulit untuk menjawab itu sekarang. Namun Irene tidak punya pilihan lain.

"I-iya dokter, saya keluarganya." Jawab Irene pada akhirnya.

"Ayo ikut saya." Ucap dokter.

"Dok! Tunggu!" Itu suara Seokjin yang masih sangat lemas.

"Kenapa anda keluar? Anda harus banyak beristirahat." Ucap dokter.

"Dok, dia bukan keluarga saya dok, jadi beritahu saya saja." Jawab Seokjin tidak menatap Irene sedikitpun.

REMEDY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang