Setelah hilang dari pandangan Lexa, Lexa pun masuk kedalam rumah dan melihat keberadaan Leo yang sedang menonton tv. Ia pun menghampiri Leo dan berkata
"Mak bapak lo dah berangkat?" Tanya Lexa membuat pandangan Leo teralihkan. Ia menatap Lexa sinis membuat Lexa bingung. Ada yang salah emang?
"Napa lu? Kesambet? Allhuakbar!
Bismillahirrahmanirrahim.. Allahulailahailla.-"Bruakk!!
"ADOH!" Teriak Lexa saat merasakan ada yang melemparinya dengan bantal
"Sakit bego! Gasopan lu." Omel Lexa sambil mengusap jidatnya, membuat Leo menyengir lebar seperti kudanil
"Maaf kak bukan Leo yang ngelempar tadi." Ujar Leo membuat pergerakan tangan Lexa terhenti.
"Terus kalok bukan lu sapa lagi? Syaiton gitu? Atau jin? Ha? Ngeles mulu ni anak." Semprot Lexa
"Ini tangan Leo kak, bukan gw yang lempar. Tapi tangan gw. Jiahahaha." Ucap dan tawa Leo membuat Lexa melebarkan mata nya.
"ASSALAMU'ALAIKUM YA UKHTII." Teriak Rose yang baru saja memasuki rumah membuat Lexa dan Leo terkejud mendengar suara Rose.
"Berisik lo toa!" Ucap Lexa langsung melempar bantal kearah Rose. Yas tepat sasaran!
"Astaghfirullah ukhti.. Kamu ini nggak sopan banget. Ckckck tidak patut dicontoh ya anak anak." Ucap Rose dengan wajah yang ia melas melas kan.
"Jijik sumpah." Ucap Alena langsung menghampiri Lexa dan duduk disebelahnya. Rose yang masih bersandi wara lantas mendapat pertanyaan dari sang adik
"Kenapa sih lo kak? Habis keluar rumah, balik balik jadi gini. Ngeri gw." Ujar Leo membuat Lexa tertawa
"Au ni, kenapa sih len?" Tanya Lexa pada Alena.
"Gatau juga. Masa gara gara tadi abis dicium pacarnya makanya jadi kayak gitu." Ucap Alena yang membuat Leo dan Lexa membulatkan matanya bersamaan.
"Ha dicium?! Gila gila gilaakk." Heboh Leo membuat Lexa gemas dan mengusap wajah Leo dengan kasar
"Bau comberan hoekk." Ucap Leo membuat Alena menggeleng gelemg kan kepalanya.
"Yaallah bund udah hamil berapa abad ini?" Ucap Rose yang langsung mengusap usap perut Leo membuat Leo kegelian. Lexa dan Alena yang melihatnya tertawa terbahak bahak. Ada saja kelakuan nya!
"Enak aja hamil! Emang aku cowo apaan." Ujar Leo langsung menghempaskan tangan kakak nya dari atas perutnya.
Saking enak nya tertawa sampai sampai Lena refleks menepuk bahu Lexa membuat Lexa meringis dan hal itu membuat tawa mereka terhenti.
"Sshh!" Ringis Lexa
"E eh kenapa xa? Gw ke kencengan ya tadi mukul nya? Sory sory gw terhanyut sama suasana nya tadi." Ujar Alena khawatir
"Wah parah lu Len anak orang lu gituin ish ish ish." Ucap Rose menakut nakutin Lena yang sudah panik malah dibikin tambah panik.
"Gapapa gapapa. Ini bengkak doang tadi habis dipukul sama kayu." Ucap Lexa enteng membuat Lena, Rose, dan Leo terkejud
"Dipukul sama kayu?!" Ucap mereka bertiga bersamaan
"Buset kompak bener." Ucap Lexa. Rose langsung duduk disebelah Lexa dan dengan tergesah ia sedikit menyampirkan lengan baju Lexa.
"Ih xa parah banget sampe item kebiruan gini warna nya. Sapa yang pukul lu sampe gini ha? Cepet bilang?"
"Sama.-"
KAMU SEDANG MEMBACA
PAK DOKTER!!! I LOVE YOU
Teen Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEMEBELUM MEMBACA] Slow update ya cintah "Setelah kejadian kuping menguping percakapan Pak Algi sama mantan pacarnya gw semakin penasaran sama tu Dokter. TAPI, kenapa setiap gw deketin dia, ekspresinya tu lho gabisa...