"Lexa Vino Lexi. Mama sama Papa berangkat dulu ya." Teriak Keyla dari bawah tangga.
"Eh iya ma. Lexa nanti siang keluar ya." Ucap Lexa menuruni tangga disusul Lexi dan Vino dibelakangnya.
"Iya nanti Lexi sama Vino juga mau keluar." Izin Lexi pula yang diangguk i Keyla.
"Kalian mau ke pantai lagi?" Tanya Reyhand
"Enggak. Aku nanti mau ke em." Jawab Lexa gugup karena nanti ia akan mengantarkan Algi makanan. Hehehe pdkt gais.
"Kemana? Owhh kalian pasti mau ke kadai kan? Okelah okelah. Yaudah Lexi nanti nyetirnya hati hati ya. Jaga adek adek nya. Yaudah papa masa mama berangkat. Byee." Ucap Reyhand langsung merangkul Keyla dan melenggang pergi.
"Byee pap."
"Eh kunyuk mau kemana lo." Tanya Lexa pada saudara nya dengan nada berbisik dan mata yang mengarah kemana mana. Takut mama dan papa nya masih belum berangkat.
"Kepo lo anak kuda. Lo sendiri mau kemana?" Jawab Lexi membuat Lexa gelagapan
"Ya kemana aja boleh. Asal gak sama lo." Ucap Lexa bercanda
"Halah lo tanpa gw kesepian lah." Pd Lexi.
Vino yang mendengarnya pun memijat pelipisnya yang tiba tiba pusing. Kapan coba dia dapat ketenangan gitu.
"Astaghfirllah kakak kakak ku, udah deh. Gini doang dipermasalahin. Mending kita mandi dan main apa gitu biar gak bosen. Kak Lexa jadi kita mau ke Kak Lena. Kata kak Lexi dia mau pdkt sama kak Lena." Ucap Vino keceplosan membuat Lexi membelalak kan matanya dan Lexa yang menganga.
"Tupai." Geram Lexi tertahan. Geraman Lexi membuat Vino tersadar dan menutup mulutnya.
"Alamak. Keceplosan pula aku." Ucap Vino membuat Lexa mendatarkan wajahnya.
"Xa xa niatnya tadi gw mau cerita ke elo. Tapi kan masih ada mama papa. Jadi tunda dulu nunggu rumah sepi gitu." Jelas Lexi was was takut kembaran nya marah. Karena jika Lexa sudah marah, ia tidak akan bisa bicara dengan Lexa berminggu minggu. Seperti dulu.
"Lo bisa gak sih gak rahasia rahasia an sama gw. Gw juga sodara lo xi. Gw kembaran lo." Ucap Lexa dingin membuat Vino menutup matanya.
"Gak gitu xa. Gw gw cum..-." Ucap Lexi terpotong
"Udah cukup." Ucap Lexa mengangkat tangan nya keudarah menandakan untuk diam.
"Lexi lexi, kapan coba lo gak main rahasia rahasia an ke gw soal cinta. Gw gamau kejadian waktu itu terulang lagi. Liat lo terpuruk gitu udah bikin jantung gw loncat keluar dari tubuh gw. Gw juga sih aslinya. Cuma gw pengen ngasih tau diwaktu yang tepat aja xi. Nggak nggak. Gw gaboleh egois gini." Batin Lexa
"Xa xa. Jangan diem dong elah. Oke oke setelah ini gw bakal bilang semua nya ke elo." Perkataaan Lexi membuat Lexa tersadar dan menolehkan wajahnya ke arah Lexi.
"Hedehh kak Lexi mah keras kepala. Udah dibilang juga kasih tau kak Lexa. Malah bersikeras kayak gini. Dasar kembaran pea. Eh astagjfirllah maaf. Berdosa aku." Batin Vino sambil berkacak pinggang.
"Woi jangan berkacak pinggang gitu. Entar beras mahal." Ucap Lexi membuat Vino tersadar.
"Apaan sih."
"Udah udah. Kalian mandi sono. Entar cerita dari awal oke xi. Yaudah gw duluan." Ucap Lexa menepuk pundak Vino dan Lexi. Setelah itu ia langsung menaiki tangga untuk pergi ke kamar nya.
"Chipmunkk lu mah ish nyebelin ah. Untung Lexa gak marah sama gw." Geram Lexi menbuat Vino terkekeh dan mengangkat jari telunjuk dan tengahnya membentuk huruf 'v'
KAMU SEDANG MEMBACA
PAK DOKTER!!! I LOVE YOU
Teen Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEMEBELUM MEMBACA] Slow update ya cintah "Setelah kejadian kuping menguping percakapan Pak Algi sama mantan pacarnya gw semakin penasaran sama tu Dokter. TAPI, kenapa setiap gw deketin dia, ekspresinya tu lho gabisa...