31 - Cemburu Aku Cemburu

4.2K 267 61
                                    

Saat ini Algi benar benar kepansan.  melihat Lexa dan cowo yang memakai masker hitam itu terus bertatap tatap an.

Algi pun maju kedepan menghampiri mereka berdua dengan hati yang sangat panas. Ia pun menatap mereka berdua dengan bergantian.

"Ekhem." Dehem Algi yang tidak didengar sama sekali oleh mereka berdua. Algi menyatukan alisnya.

"EKHEM." Dehem Algi lagi yang kali ini sangat kencang. Algi membelalak kan matanya saat mereka tak kunjung melepas pelukan nya.

Algi pun mendarik Lexa dari pelukan manusia sialan itu lalu memeluk Lexa dengan erat. Lexa sangat terkejut saat tiba tiba tangan nya ditarik oleh Algi dan langsung dipeluk nya erat. Pria tadi? Tentu saja ia juga terkejut.

Lexa melihat tatapan Algi kepada pria yang Lexa tabrak tadi. Satu kata. Menyeramkan. Pertama kali Lexa melihat tatapan Algi yang sangat menusuk seperti ini. Rahang Algi mengeras membuat Lexa semakin takut.

Lexa pun mengulurkan tangan nya dan mengelus rahang Algi perlahan membuat Algi menolehkan kepalanya kearah Lexa. Tiba tiba tatapan Algi menghangat saat menatap bola mata Lexa. Lexa tersenyum yang dibalas Algi dengan senyuman juga.

"Matanya ini minta dicolok ya pake colokan hp?" Tanya Algi membuat Lexa terkekeh.

"Kok ketawa? Mau saya cukil mata kamu biar nggak tatap tatap an lagi kayak tadi? Enak banget ya hem?" Omel Algi membuat Lexa memajukan bibirnya

"Kenapa monyong monyong gitu? Mau saya cium? Yauda." Ucap dan tanya Algi yang langsung memajukan wajahnya. Tapi tangan Lexa sudah berada dijidat Algi dan memundurkan wajah Algi agar tidak dekat dekat dengan wajah nya.

"Apaan sih pak? Siapa juga yang tatap tatap an. Lexa nggak tatap tatap an kok."

Algi menoyor kepala Lexa kebelakang. "Nggak tatap tatap an dari mana ha? Udah jelas peluk pelukan gitu terus tatap tatap an. Uuu cocwitt."

"Ih bapak cemburu ya?" Hahahaha."

"Nggak tu siapa juga yang cemburu." Elak Algi memangling kan wajahnya menatap sekitar.

"Alah jangan boong deh pak. Ntar idung nya panjang baru tau rasa." Ucap Lexa menakut nakuti Algi.

"Kamu doain hidung saya panjang? Hem?" Tanya Algi galak

"Siapa juga yang doain ih. Kan emang faktanya gitu hihi. Kalok boong hidung nya panjang. Emang mau punya hidung panjang? Gapapa sih bapak kan pesek. Ntar biar mancung."

"Sapa pesek ha? Kamu tu pesek. Orang mancung gini dibilang pesek. Enak aja."

"Ih saya juga nggak pesek pak."

"Terus sapa yang pesek?"

"Readers aja yang pesek."

"Yaudah."

"Yaudah."

Manusia bermasker tadi? Em.. Lexa menyadari sesuatu bahwa ia tidak sedang berdua saja dengan Algi. Ia pun menoleh dan menemukan manusia bermasker hitam tadi. Ia masih setia disana dan menonton Lexa dan Algi yang sedang belud. Eh gelud

Lexa pun melepaskan tangan Algi dari pinggang nya dan maju mendekati manusia itu. Ia terus mengamati mata jidat serta rambut pria itu. Lexa seperti mengenal sekali model rambut yang seperti ini.

Entah kenapa nama Satya langsung melintas diotak nya saat melihat gaya rambut pria di depan nya ini. Apakah dia Satya? Rambut dan matanya sangat mirip dengan Satya.

Algi sudah akan mendarik tangan Lexa lagi. Akan tetapi Lexa menahan nya membuat Algi mengembuskan nafasnya dan bersedekap dada. Kesal? Iya! Jan ditanya.

PAK DOKTER!!! I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang