Disisi lain
"Utukutuk lihat lah ini sayang. Pujaan hatimu menelfon mu." Ucap Devina menunjuk kan layar ponsel Lexa.
"Tolong bebasin gw kakk. Gw mau keluar dari sini." Ucap Lexa dengan mata berkaca kaca.
"Ha apa lo bilang?" Tanya Devina mendarik rambut Lexa kebelakang membuat kepalanya mendongak dan merasakan denyutan yang sangat hebat.
"Bebasin gw kak." Ucap Lexa dengan nada meringis kesakitan.
"Bebasin lo? Enak banget lo ngomong nya. Serahin Algi dan jauhin Algi dulu baru gw bebasin." Ucap Devina mendorong kepala Lexa.
"Aws."
Lina yang melihat teman nya sekejam itupun bergidik ngeri. Ia baru tau jika Devina sekejam ini.
"Pak Algi tolongin Lexa pak. S s s sakit pak hiks. Lexi tolong. Mama Papa. Tolongin Lexa hiks." Batin Lexa menangis.
"Hey Lin, lihat tu. Dia menangis. Hahahaha dasar cengeng lo." Ucap Devina saat melihat air mata turun di pipi mulus Lexa. Lina yang melihat itu lantas lagi lagi meringis membayangkan betapa sakitnya bada Lexa.
***
"Lexi tolong."
"Eh. Vin, lo denger suara Lexa?" Tanya Lexi saat sedang enaknya menonton tv dan mendengar suara lirih Lexa yang membuat hatinya berdenyut.
"Enggak tu. Orang dari tadi gw cuma denger suara tivi tu." Jawab Vino
"Tapi seriusan Vin gw denger suara Lexa. Lirih banget Vin, dia kayak minta tolong gitu. Vin, perasaan gw nggak enak seriusan."
"Jangan gitu kak. Berdoa aja moga nggak ada apa apa. Kak Lexa kan lagi ada di rumah Kak Rose. Pasti aman lah."
"Em yaudah deh"
Dok dok dok
Suara gedoran yang sangat kencang membuat Vino dan Lexi mengalihkan perhatian nya ke arah pintu yang tertutup.
"ASSALAMU'ALAIKUM LEXII XI. BUKAIN XI." Teriak seseorang dari luar rumah.
"Eh suara Pak Algi. Kenapa tu?" Tanya Vino berdiri dan membuka kan pintu nya. Algi langsung masuk diikuti Lena dibelakangnya dan duduk disebelah Lexi.
"Lexi, Lexa mana?" Tanya Algi to the point.
"Lexa lagi main kak kerumah Rose." Jawab Lexi santai.
"Bapak kenapa sih? Kok kayak panik banget gitu."
"Emang Lexa udah izin kalok dia pergi kerumah Rose?" Tanya Algi menghiraukan pertanyaan Lexi barusan.
"Ya belom sih. Dia izin nya pergi ke kampus ambil japitan gitar."
"Ha apa? Telfon Rose sekarang. Cepet!"
Lexi mengeluarkan ponsel nya dan mengetik nomer ponsel Rose. Tapi sebelum itu ada seseorang yang menelfon nya membuatnya mengurungkan niatnya untuk menelfon Rose.
"Mama pak."
"Yaudah angkat sana cepet."
"Hallo ma."
KAMU SEDANG MEMBACA
PAK DOKTER!!! I LOVE YOU
Teen Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEMEBELUM MEMBACA] Slow update ya cintah "Setelah kejadian kuping menguping percakapan Pak Algi sama mantan pacarnya gw semakin penasaran sama tu Dokter. TAPI, kenapa setiap gw deketin dia, ekspresinya tu lho gabisa...