Setelah kejadian orang iseng yang meneror Lexa entah apa tujuan nya. Lexi dan Vino memilih untuk menceritakan itu semua kepada Mama Papa nya. Dan setelah itu Lexa dinasihatin oleh Mama nya agar selalu berdoa dan sholat Tahajjud. Lexa yang mendengar nasihat Mama nya jadi merasa sedikit tenang. Dan sejak saat itu Lexa tidak memusingkan hal yang tiba tiba datang itu dan mencoba untuk mengusir pikiran pikiran negatif yang ada di otak nya.
"Aaarrggg Lexiii." Teriak Lexa membongkar seisi lemari nya.
"Ada apaan sih? Lo kira ini rumah hutan apa bisa seenak jidat teriak teriak gitu?" Omel Lexi
"Ah bacot lo. Lo tau japitan gitar gw nggak?" Tanya Lexa masih fokus membongkar semua isi lemarinya demi mendapatkan japitan gitar nya.
"Mana gw tau. Terakhir lo taro mana coba." Jawab Lexi cuek. Nampak sekali Lexa sedang berfikir mencoba untuk mengingat ingat terakhir ia memakai japitan itu dimana.
"Astaghfurllah xi. Gw taro di loker." Ucap Lexa menepuk jidat nya.
"Nah kan. Gw bilang juga apa. Semua barang lo yang ada di loker bawa pulang. Lo nya ngga dengerin. Terima no mampus."
"Alah cerewet banget sih lo. Buru temenin gw ke kampus." Ucap Lexa mulai berdiri dari jongkok nya.
"Ha apa? Emang buka?"
"Buka lah. Buruan xi butuh banget gw ni."
"Gw? Ogah. Suruh Pak Algi sono. Gw mau jalan sama Vino."
"Alah xi jahat lo. Yaudah gw sendiri. Keluar sono." Ucap Lexa mendorong dorong pundak Lexi agar keluar dari kamar nya.
Lexa pun mulai merapikan lemarinya kembali dan bersiap siap pergi ke kampus nya hanya untuk mengambil japitan yang ia tinggal di loker nya.
"Lexa kamu mau kemana nak." Tanya Keyla saat melihat Lexa dengan dandanan yang rapi sedang berjalan menuju ke arah nya.
"Mau ke kampus bentar ma." Jawab Lexa mengulurkan tangan nya untuk salim pada Keyla.
"Lho. Kan masih libur nak. Kok kesana. Mau ngapain?" Tanya Keyla lagi dan lagi.
"Mau ambil japitan gitar punya Lexa ma hehehe."
"Kan punya Lexi ada."
"Em bukan gitu ma hehehe. Pokoknya ini puenting ting ting heheh. Byee Mama love you muah." Ucap Lexa mulai berlari menjauh dari Keyla.
"Wa'alaikumsalam."
"Eh iya. Assalamu'alaikum Mama."
"Astaghfirllah anak siapa sih itu hihihi."
"Em enak nya pake apa ya. Sepeda, motor, apa terbang aja kali ya?"
"Jalan aja lah."
Lexa menyusuri jalanan yang cukup padat dan panas tentunya. Untungnya ia memakai topi. Jika tidak. Maka. Maka. Makaaa. Mungkin ia sudah kepanasan dan terus mengeluh.
"Kalian lihat gadis itu?" Ucap seseorang diseberang Lexa sedang membisik kan sesuatu kepada dua orang pria berbadan besar.
Kedua pria itu pun mengangguk dan menoleh. "Kalian culik dia. Bawa ke markas tempat kita biasanya." Ucap wanita itu lagi. Yang lagi lagi nya di angguki keduanya.
Salah satu pria itu pun mengeluarkan sapu tangan dan menyemprotnya dengan obat bius. Mereka pun menyebrang dan berjalan dibelakang Lexa.
Wanita yang menyuruh kedua pria itu masih berada di sebrangnya dengan tangan yang melipat didepan dada nya. Dan jangan lupakan senyum jahat dari mulutnya. Membuat siapa saja yang melihat nya akan merasa takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAK DOKTER!!! I LOVE YOU
Teen Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEMEBELUM MEMBACA] Slow update ya cintah "Setelah kejadian kuping menguping percakapan Pak Algi sama mantan pacarnya gw semakin penasaran sama tu Dokter. TAPI, kenapa setiap gw deketin dia, ekspresinya tu lho gabisa...