"Lexa sayang'" panggil seorang pria paruh bayah dari lantai bawah, Reyhand namanya. ya, ialah yang menyumbangkan bibit bibit unggulnya kepada sang istri yaitu nyai Kayla, sehingga bibitnya sekarang tumbuh menjadi gadis dan lelaki yang cantik nan tampan sepertinya.
"Iya pip?" saut Lexa yang mulai menuruni satu persatu anak tangga
"Tolong kamu anterin mima ya nak. Pipa ada urusan di kantor yang memang harus segera ditangani" ucap Reyhand yang sedang merangkul Keyla disampingnya. tunggu! mengapa harus pipa dan mima? ini sangat aneh dilihat. entah lah tapi satu satunya anaknya yang cewe ini membuat panggilan tersebut secara tiba tiba saat berumur 17 tahun
"Lah kok lexa pa? Lexi mana?" Tanya Lexa sambil celingukan mencari keberadaan Lexi
"Lexi tadi ada di lapangan basket komplek sama vino, kamu ya yang antar mama?" ucap Reyhand
"Gausah lah pa, mima bisa sendiri kok" ucap Keyla sambil menarik narik kemeja Reyhan seperti kanak kanak
"Hastt, biar kamu nggak sendiri sayang biar ada yang jagain kamu, kan kalo ada Lexa enak, kamu jadi punya bodyguard" Lexa memutar bola matanya malas, dasar tidak tau malu dan tidak tau tempat! pikirnya
"Udah nggak p-"
"Yaudah ma yuk, aku juga bosen dirumah. Entar aku tunggu sampe mama kelar kerja ya" Ucap Lexa langsung lari menuju kamarnya yang terletak diantara kamar Lexi dan Vino untung mengambil tas slempangnya yang berisikan tab dan ber charger an agar ia tidak bosan di ruangan mimanya.
"Ayok ma" ajak Lexa yang membuak Keyla dan Reyhand tersenyum, Reyhand pun mengulurkan tangannya untuk mengacak acak rambut anaknya itu. Lexa pun mengambil salah satu kunci mobil yang terpajang di ruang keluarga nya dan mereka pun berangkat bersamaan dengan keyla yang bersama Lexa dan Reyhan yang sendirian di antar dengan supirnya
***
sudah lima jam lamanya Lexa menunggu di sofa ruangan Keyla, berbagai cara sudah ia lakukan agar tidak bosan, menonton, menyanyi sampai di tegur oleh suster, sampai seolah olah sedang bermain basket pun sudah ia lakukan. akan tetapi ia masih sangat bosan, ia melihat ponselnya namun tidak ada pesan masuk sedikitpun, dasar jomblo! pikirnya
"yatuhan bosen banget" keluh Lexa setengah berbisik. ia pun mulai berdiri dan melihat satu persatu barang yang ada di ruangan mima nya, mulai dari tengkorak plastik dan alat alat canggih lain nya yang tidak berani ia pegang. ia pun mulai memutar otaknya untuk mencari ide agar tidak bosan, ia pun berfikir akan keluar sebentar agar mendapatkan udara segar dan tentunya menghilangkan rasa bosan nya.
Lexa pun tersenyum dan mengambil ponselnya lalu mulai keluar dari ruangan Keyla, Sebelum keluar ia mengirimkan chat kepada Keyla terlebih dulu, meminta izin untuk keluar sebentar agar ia tidak bingung mencari peliharaan nya yang lepas ini, eh.. hehe
Ia mulai berjalan jalan menyusuri rumah sakit dan tersenyum kepada ornag orang yang berlalu lalang dan tidak sengaja kontak mata dengan nya. Saat ia berada di depan sebuah ruangan, ia jadi teringat dokter kemarin. Ia pun tertawa sendiri mengingat kejadian kemarin, aneh sekali dia bukan nya kesal malah tertawa.
Ia pun mulai berjalan lagi menuju taman rumah sakit. Ia melihat tidak ada sama sekali orang pacaran ditaman itu, karna ini taman rumah sakit bodoh!!!
Saat sedang asik asiknya menikmati angin yang segar, tiba tiba matanya menangkap dua sosok manusi yang berjenis kelamin satu laki laki dan satu lagi perempuan, ia mengenal siapa laki laki itu. Tapi siapa perempuan itu? pikirnya dalam hari
Laki laki itu adalah kakak kelasnya yang dari fakultas kedokteran dulu yang sempat ia sukai, satya
Ia memajukan bibirnya beberapa centi melihat satya yang mengacak acak rambut perempuan itu, setelah itu Satya mulai mendorong lagi kursi roda yang dinaiki perempuan itu. Pantaskah ia cemburu? Sepertinya tidak, tunggu tunggu! mengapa ia cemburu? bukan kah ia sudah tidak menyukainya lagi?
KAMU SEDANG MEMBACA
PAK DOKTER!!! I LOVE YOU
Teen Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEMEBELUM MEMBACA] Slow update ya cintah "Setelah kejadian kuping menguping percakapan Pak Algi sama mantan pacarnya gw semakin penasaran sama tu Dokter. TAPI, kenapa setiap gw deketin dia, ekspresinya tu lho gabisa...