"Huft anak pintar."
"Pakk.. Bapak marah sama Lexa?" Tanya Lexa yang tak di gubris oleh Algi. Algi masih setia dengan diam nya.
"Pak jangan marah dong. Ish Bapak mah cemburu banget. Kan Kak Satya temen Bapak. Kakak kelas Lexa juga dulu. Lexa udah nggak suka sama Kak Satya kok pak. Kan sekarang bap.."
"Kamu bisa diem nggak?" Potong Algi membuat Lexa terdiam
"Em oke." Jawab Lexa langsung diam dan menghadap depan. Lexa baru melihat Algi se cemburu ini. Akan tetapi Lexa sangat tidak suka dengan suasana canggung seperti ini. Maka dari itu ia langsung tersenyum dan menghadap Algi
"Pak, Bapak cemburu yaa. Cieeee. Gapapa kok Pak, jujur Lexa malah seneng kalok Bapak cemburu. Tandanya bapak sayanggg banget sama Lexa. Terus Bapak gamau kehilangan Lex.." Ucap Lexa menggoda Algi yang lagi lagi dipotong oleh Algi
"Diem Lexa!" Ucal Algi setengah membentak. Dan hal itu membuat Lexa sangat terkejud. Pertama kali ia dibentak oleh Algi.
"O o oke." Ucap Lexa tergagap. Algi masih belom sadar jika ia telah membentak Lexa.
"Aduh Lexa kenapa diem aja sih. Bujuk kek. Kan gw pengen kayak temen temen gw gitu. Dibujuk bujuk kalok lagi ngambek." Batin Algi.
"Maaf." Ucap Algi yang sudah sadar jika beberapa detik yang lalu ia telah membentak Lexa. Lexa menoleh dengan alis terangkat
"Kenapa Bapak minta maaf? Kan Bapak gaada salah sama Lexa." Ucap Lexa polos yang membuat Algi menghempaskan nafasnya lelah
"Kenapa coba gw bisa sayang sama anak kuliah kayak gini. Udah lucu imut manis cantik lagi. Eh apaan sih. Udah nyebelin, polos, lola pula." Batin Algi. Diamnya Algi membuat Lexa mengedik kan bahu nya acuh. Ia pun menghadap depan kembali dan memilih diam. Dari pada Algi makin marah padanya lagi.
Algi yang melihat Lexa hanya diam saja terlihat kesal. Gimana sih tong. Tadi Lexa ngomong disuruh diem. Sekarang dia diem lu marah marah. Au ah
"Ck! Au ah." Algi berdecak lalu mempercepat jalan nya meninggalkan Lexa. Lexa yang melihat itu lantas terkejud dan langsung berlari mengejar Algi
"Pak! Pak tungguin Lexa pak!" Teriak Lexa. Algi hanya diam saja dan terus berjalan menuju rumah Rose. Setelah sampai ia langsung menaiki motor milik Alena dan pergi meninggalkan rumah itu beserta Lexa.
Lexa yang baru saja sampai didepan rumah Rose mangsung membungkuk kan badan nya dan mengatur nafasnya yang sangat tidak teratur.
"Ce.. pet.. ba.. nget... kalok.. la.. ri.." Ucap Lexa susah payah karena ngos ngos an sudah mengejar Algi tadi. Ia pun menegak kan badan nya dan duduk diatas rumput rumput. Ia meluruskan kakinya sambil mengatur nafasnya yang tak kunjung teratur seperti semula.
"Ngapa lu Xa?" Tanya Rose yang kebetulan baru keluar dari gerbang rumahnya dengan sepeda. Lexa berbinar dan langsung berdiri merebut sepeda milih Rose.
"E e eh. Bawa sini he! Gw mau naik sepeda ni sama Lexa. Kalok mau ikut tu sepeda papi nganggur." Ucap Rose yang tidak didengar Lexa. Lexa langsung menaiki sepeda itu dan berucap
"Gw pinjem bentar ya Rose." Ucap Lexa terburu buru langsung mengolah sepeda itu mengejar Algi yang sepertinya sudah sangat jauh
"Kenapa sih tu anak?" Tanya Lexa cengo
"Gatau dah. Yaudah gw pake sepeda bokap aja dah."
Lexa terus mengolah sepeda milik Rose hingga kakinya merasa sakit karena terlalu cepat. Lexa berhenti tepat didepan warung yang banyak laki laki nya. Dan.. seorang perempuan? Berani sekali perempuan itu nongkrong ditempat yang banyak cowo nya. Jika Lexa. Pasti sudah digeret pulang sama Lexi dan Vino.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAK DOKTER!!! I LOVE YOU
Teen Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEMEBELUM MEMBACA] Slow update ya cintah "Setelah kejadian kuping menguping percakapan Pak Algi sama mantan pacarnya gw semakin penasaran sama tu Dokter. TAPI, kenapa setiap gw deketin dia, ekspresinya tu lho gabisa...