Lily merebahkan tubuhnya, hari ini cukup membuatnya lelah, jika saja adiknya tak mencopet saat itu mungkin ia tak perlu bersusah payah mencari alamat pemilik dompet itu.
Lily teringat sesuatu, ia membuka laci dan mengambil sebuah buku berwarna biru.
Nama Tiara membuatnya teringat pada penulis Novel kesukaan nya, ia menyukai novel itu karena pemeran utamanya memiliki nama panggilan yang sama dengan nya."Sedih banget, kalau di cerita asli apa ada masalah sesulit ini?"
Lily bergumam sendiri, pikiran nya selalu larut dalam cerita ketika ia membaca novel ini.
"penulis ini namanya Tiara, orang yang tadi juga namanya Tiara, banyak banget deh yang namanya Tiara"
Lily tertawa sendiri sambil menutup bukunya dan menyimpan nya kedalam laci.ia mengeluarkan dompet tadi dari dalam saku jaket nya.
"Besok pokoknya harus ketemu pemilik dompet ini"
Lily mengeluarkan kartu identitas pemilik dompet itu, ia lupa dengan alamat yang tertera disana.
"Jalan kenanga no 32, Tiara Andini.. eeh ini kan orang yang tadi"
Lily membulatkan matanya saat melihat foto yang terpampang di sana , ia merutuki kebodohan nya, sungguh kebetulan yang belum berpihak padanya.
"Konyol banget sih" Lily terkekeh pelan, lalu beranjak untuk menemui adiknya.
"gimana makanan nya?" Tanya Lily, ia merapikan rambut adik nya yang terlihat berantakan.
"enak kak, Bagas suka"
Lily tersenyum, sungguh ia akan berterimakasih lagi pada Tiara yang sudah membuat senyum adiknya selebar ini.
****
Sedangkan Tiara saat ini masih memikirkan kejadian tadi, bahkan rasanya sulit pikirannya untuk terlepas dari sosok seorang Lily yang selalu mengingatkan nya pada Lyodra walaupun karakter mereka jauh berbeda.
"Cantik-cantik ko ngelamun"
Tiara tersentak kaget dan refleks langsung memukul lengan Anrez.
"Sakit ih" keluh Anrez sedangkan Tiara hanya menatap tajam.
"lagian nyebelin banget pake ngagetin"
"iya maaf, lagi mikirin apa sih kesayangan aku?" tanya Anrez.
Tiara menggeser tubuhnya untuk berhadapan dengan Anrez.
"Tadi siang aku ketemu orang yang mirip banget sama Lyodra, dia cuma tinggal berdua sama adiknya ditempat yang menurut ku ga layak"
"Terus?"
"Boleh ga kalau mereka tinggal disini?" Tiara tersenyum pada Anrez, iya sangat berharap jika suaminya ini dapat mengijinkan Lily dan adiknya untuk tinggal bersama mereka. Namun diluar dugaan, Anrez langsung menggelengkan kepalanya dan membuat Tiara langsung menunduk lesu.
"Kamu baru ketemu dia sehari, semenyedihkan apapun hidupnya tapi kita harus tetap hati-hati"
"Tapi.."
"Tidur, Besok pagi kita harus kerumah mama"
Anrez mengecup kening Tiara sebelum merebahkan tubuhnya, ia sudah paham betul dengan sifat istrinya ini yang akan memakai berbagai cara agar keinginan nya terpenuhi oleh Anrez.
***
"Sayang sepatuku dimana?"
"ini" Tiara berjalan menghampiri suaminya dan memberikan sepatu itu pada Anrez.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melodi Terindah
FanfictionWalaupun telah menikah tapi banyak hal yang masih mengganggu pikiran Tiara hingga ia mencapat titik terendah dalam hidupnya. Hingga akhirnya ia menemukan seorang anak yatim piatu dengan nama yang sama seperti sang adik yang selama ini ia rindukan. ...