12

918 100 11
                                    

Tiara terbangun dari tidurnya, ia menoleh kearah sampingnya yang kosong dan hanya mendapati segelas susu dan secarik kertas di atas nakas.

susunya diminum ya, aku berangkat pagi hari ini.

love you

"love you too" ucap Tiara dan langsung meminum susu buatan Anrez sampai habis.

"gimana sama program kita kalau kamu nya sibuk terus, padahal mama kamu terus neken nya ke aku"

Tiara menghela nafas kasar, itu terus teringat setiap ucapan mertuanya tentang kapan Tiara dan Anrez memberinya cucu.

"kak ini sampah nya simpen dimana?"

"disitu dulu aja, nanti sekalian kakak buang kalau udah selesai motong rumputnya"

Tiara mengalihkan pandangan nya kearah balkon saat mendengar suara Lily dan Bagas dari luar.
Ia berjalan berniat melihat apa yang sedang mereka lakukan.

Senyuman Tiara terukir saat melihat Lily dan Bagas sedang memotong rumput di halaman belakang, semenjak ada mereka berdua Tiara merasa tak kesepian lagi, terlebih lagi ia semakin bersemangat untuk membuktikan jika Lily masih ada hubungan dengan keluarganya.
Ia sangat berharap jika lily benar-benar adalah adiknya.

"eh kakak cantik" ucap Bagas saat melihat ke atas dan menemukan Tiara yang tengah tersenyum memperhatikan mereka.

Mendengar itu Lily pun menoleh dan melambaikan tangannya pada Tiara.

"Pagi kak Titi" sapa Lily.

Tiara balas melambaikan tangan nya, suasanya pagi yang cerah seakan membawa energi poitif untuk nya hari ini.

"Ly, hati-hati.. tangan sama kaki kamu masih di perban" ucap Tiara.

Lily menganggukan kepalanya, ia melihat kaki dan tangan nya yang memang masih terbalut perban.

"udah leluasa ko geraknya, besok juga kayaknya bisa di lepas" ucap Lily lalu kembali melanjutkan pekerjaan nya yang tertunda.

Tiara hanya bisa menggelengkan kepalanya, ia memilih untuk mengingatkan Lily saja tanpa mau terlalu melarang setiap apa yang hendak dilakukan Lily, ia tak ingin membuat Lily tak betah dan akhirnya memilih untuk keluar dari rumaph ini.

Tiara mengikat asal rambutnya, ia memilih untuk pergi ke dapur dan menyipakan sesuatu untuk Lily dan Bagas. 

Tak butuh waktu lama, sepiring pisang goreng dan dua gelas susu sudah ada di depan mata.

Tiara membawa nampan itu menuju Gazebo dan memilih menunggu Lily dan Bagas menyelesaikan pekerjaan nya.

"Widiiih pisang goreng... aww"

"Cuci tangan dulu!"

Lily mendengus sebal sambil mengusap-ucap tangannya yang tadi di pukul Tiara.

"Bagas udah cuci tangan dong" ucap Bagas sambil menunjukan kedua tangan nya pada Tiara.

"Pinter anak ganteng" puji Tiara.

Tiara memberikan sepotong pisang goreng itu pada Bagas lalu pada Lily yang telah selesai mencuci tangan nya.

"Hwaah hwanas.."

Tiara tertawa melihat Lily yang langsung melahap pisang goreng nya dan akhirnya ia mulutnya kepanasan.

"pelan-pelan"

Lily hanya mengangguk tanpa berhenti mengunyah pisang goreng di mulut nya.

"Kak Titi hari ini ada kegiatan apa?" tanya Lily.

Melodi TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang