17

817 108 28
                                    

Pagi ini Lily memilih untuk beres-beres, kebetulan tadi ia melihat Tiara masih tertidur di kamarnya karena pasti Tiara akan melarang Lily untuk membereskan vila ini sendirian.

"Kak Alya pekerja keras banget kayaknya, pagi-pagi udah berangkat aja" gumam Lily saat melihat kamar Alya yang kosong.

"ini sih lebih berantakan dari kak Anrez"

Lily dengan telaten merapikan barang-barang yang berserakan juga memungut beberapa sampah yang tergeletak begitu saja di lantai.

"Kalau kak Titi pasti udah teriak nih liat nya" Lily tertawa sendiri membayangkan ekpresi Tiara saat melihat kamar Alya.

Namun tawa Lily langsung terhenti saat ia melihat sebuah papan tulis yang menggantung di dinding dengan penuh tulisan-tulisan yang tak tersusun, namun yang menjadi pusat perhatian nya adalah namanya terpampang jelas di tengah dengan tulisan yang paling besar.

"ada om Bayu, Bunga..Andrian sastrawijaya, Br..Bramantio.. apa-apaan nih! ko aku jadi takut ya"

Brak...

Lily berlonjak kaget saat sebuah buku terjatuh karena Lily tak sengaja menyenggol nya.

Dengan segera Lily membuka buku itu dan lagi-lagi namanya yang ia temukan disana namun kali ini ia bisa memahami isi dari tulisan nya karena Alya membuat catatan itu dengan sangat rapi.

Tak!!

Lily menutup buku itu dengan kasar, kening nya berkerut, ia menatap tajam pada file-file yang berserakan di atas meja dan ia tau apa isi file-file itu, yang tak lain adalah semua hal tentang dirinya.

Lily keluar dengan nafas memburu, tujuan nya hanya satu, yaitu Tiara.

"Loh Ly.. kenapa?" Tiara yang baru saja keluar kamar menatap khawatir pada Lily yang kini tengah berdiri di hadapan nya dengan mata yang menangis.

"kenapa kak Tiara nutupin semuanya dari aku!"

Tiara semakin menatap heran pada Lily, ia sama sekali tak mengerti kemana arah pembicaraan Lily.

tak...

Tiara tersentak kaget saat Lily melempar beberapa kertas dan foto kearah Tiara.

Tiara berjongkok meraih apa yang tadi Lily lempar kearah nya.
Tiara langsung menutup mulut nya, ia tak percaya saat melihat selembar akta kelahiran lily yang kini di genggamnya. tertera jelas nama ibu kandung Lyodra dan juga nama Ayahnya disana, tapi yang membuatnya kembali kaget adalah ada surat pernyataan kematian Lily dari rumah sakit.

"Ka..kamu kembaran Lyodra, kamu adik aku Ly" Tiara menangis tapi ada rasa bahagia di hatinya, kecurigaan nya sekaligus harapan nya ternyata menjadi kenyataan.

"iya, aku adalah anak yang ga di harapkan!"

"Kenapa kamu ngomong gitu?"

"ini.."

Lily memperlihatkan buku hitam milik Alya yang tadi dibacanya, dan surat perjanjian yang ditandatangani Bramantio dan juga Bayu.

Disana tertulis rinci tentang perjanjian Bramantio yang membayar Bayu untuk membunuh Lily dan Lyodra juga rentetan kasus yang dilakukan Bramantio  terhadap Bunga dan keluarganya, yang bahkan Tiara sama sekali tak tahu.

"A..aku sama sekali ga tau soal ini Ly"

"omong kosong! bahkan disitu tertulis apa yang di lakukan kakek Lo itu semata-mata untuk jadiin lo satu-satu nya pewaris tunggal keluarga sastrawijaya, iya kan!!"

Hancur sudah hati Tiara melihat Lily yang sepertinya sangat membencinya.

"Ly jangan emosi dulu, aku tau seberapa jahat kakek pada keluarga ibu kamu tapi itu dulu bahkan sekarang kakek juga udah ga ada, ayo kita mulai dari awal lagi, aku sendiri yang akan jadi penebus semua kejahatan kakek ku Ly"

Melodi TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang