27

921 110 20
                                    

"Waah rumah kamu besar ya"

Lily menatap takjub pada bangunan megah bernuansa putih yang tak lain adalah rumah Agatha.

"bukan rumah aku, ini rumah papaku.. ayok masuk"

Lily berjalan mengikuti Agatha, ia masih tak henti mengamati seisi ruangan yang terus membuatnya takjub, bahkan rumah Agatha jauh lebih besar dari rumah Tiara.

"Ayok li, langsung ke kamar aku aja"

Lily mengangguk dan kembali mengikuti Agatha.
Lily lagi-lagi dibuat takjub, kamar Agatha sangatlah rapi dan wangi, dari kamarnya saja sangat jelas terlihat jika Agatha sangatlah feminim.

pandangan Lily tertuju pada beberapa foto yang di pajang di atas meja. nampak Agatha dan Samuel terlihat berfoto bersama, keduanya tersenyum bahagia dan entah kenapa ada rasa sesak di dada Lily.

Braaakk...

Lily jatuh tersungkur ke lantai, kepalanya terasa sakit saat ini.
ia terkejut melihat darah di tangan nya setelah ia memegang kepalanya.

dengan pandangan yang sedikit kabur, Lily masih dapat melihat Agatha yang berjalan kearahnya dengan menggenggam sebuah vas bunga yang setengah hancur.

Lily baru menyadari jika Agatha menjebak nya walaupun ia tak tahu apa alasan Agatha memperlakukan nya seperti ini.

"kenapa selalu saja ada kendala buat aku dapat pengakuan dari papa!"

Tubuh Agatha bergetar, ia menangis dengan tatapan tajam kearah Lily.
Lily beranjak bangun, ia tak ingin terlihat lemah apalagi gelagat Agatha sangat menunjukan jika ia sedang takut.

"aku ga tau siapa papa kamu, aku ga ngerti kenapa kamu bersikap kayak gini, tapi aku mohon kamu tenang dulu"

Lily mencoba mengambil vas bunga di tangan Agatha, namun Agatha langsung mengayunkan tangan nya hingga menggores lengan Lily.

"Aku bisa dapat pengakuan dari papa kalau aku berhasil bunuh kamu!"

Lily tersentak kaget, tubuh Agatha bergetar tapi matanya terus menatap tajam kearah Lily.
ia mengayunkan lagi vas bunga di tangan nya namun kali ini Lily berhasil memutar badan nya dan menghindar.
Dengan segera Lily berlari kearah pintu, namun sepertinya keberuntungan belum berpihak padanya.

Agatha menarik baju Lily dan memukul kepala Lily sekali lagi hingga Lily terjatuh.
Agatha tersentak kaget saat mendengar suara mobil, ia menoleh kearah jendela dan melihat mobil Samuel di sana.

Agatha langsung bergegas pergi lalu melempar vas bunga itu kesembarang arah.
Lily terkulai lemas, dengan posisinya yang terbaring ia bisa melihat sebuah bingkai foto besar yang tertempel didinding.
lily menunjuk foto Agatha dengan seorang laki-laki berjas hitam sebelum akhirnya ia tak sadarkan diri.

"Sam.." Agatha tersenyum menghampiri Samuel.

"hai aku.. loh kok kamu keringetan banget?" tanya Samuel.

"oh itu, tadi aku abis ngejar tikus"

Samuel mengerutkan kening nya, ia melihat gelagat yang tak biasa dari Agatha.

"Ya udah yuk" Agatha menarik tangan Samuel, namun Samuel menahan nya .

"aku kesini buat ngasih berkas" ucap Samuel.

"kamu pasti belum makan kan? biar sekalian makan di luar, yuk.."

Samuel tak menolak, ia hanya bisa mengikuti kemauan Agatha walaupun ia masih merasa ada yang tak beres dengan sahabatnya itu.

***

"Lily masuk bareng seorang perempuan tapi perempuan itu keluar dan pergi tanpa Lily"

"gue takut lily kenapa-napa, lo bisa masuk?"

Melodi TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang