20

921 110 25
                                    

Semalaman Tiara menunggu Anrez begitupun dengan Alya, walaupun Tiara sudah menyuruhnya pulang tapi Alya enggan karena takut jika sewaktu-waktu ibunya Anrez akan berlaku tak baik lagi pada Tiara.

Tiara menyeka wajah Anrez dengan kain basah, ia dengan telaten membersihkan wajah suaminya itu.

"Nah sekarang udah ganteng lagi, tinggal bangun ya sayang" ucap Tiara, ia mencolek hidung Anrez dengan gemas.

Walaupun terselip kesedihan di hatinya tapi Tiara bersyukur bisa kembali merawat suaminya.

Tiara menoleh pada Alya yang masih tertidur di sofa lalu meraih jaket Alya yang tergeletak di lantai untuk menyelimuti tubuh Alya.

"Aku ga bisa egois, walaupun kita mencintai lelaki yang sama" ucap Tiara.

"Ti.." Tiara menoleh saat Ryan baru saja datang dengan sebuah bungkusan di tangan nya.

"ini aku bawa makanan buat kamu dan temen kamu, dimakan ya" ucap Ryan.

"Makasih ya kak"

Ryan hanya tersenyum, ia sangat senang bisa melihat Tiara lagi.
Rasa suka dan kagum nya pada Tiara sepertinya belum juga hilang.

"Makasih udah rawat adiku dengan tulus"

Ucapan Ryan sukses membuat Tiara langsung menoleh kearah nya.

"Kak.."

"Ah.. maaf Ti, aku harus buru-buru, jangan lupa dimakan ya sarapan nya"

Ryan langsung pamit pergi, sebenarnya ia hanya tak ingin terlalu lama hanyut pada pesona seorang Tiara.

"ngghhh.." Alya terbangun, ia sedikit bingung pada jaket yang menutupi tubuhnya.

"Al.. udah bangun, makan yuk.. tadi kakak nya Anrez bawain kita makanan" ucap Tiara.

Alya hanya mengangguk dengan wajah yang terlihat masih mengantuk lalu berjalan menuju kamar mandi,
sementara Tiara langsung menyiapkan makanan untuk mereka berdua.
Tiba-tiba ia teringat Lily.

"Al.. ini kamu makan dulu, sekalian titip Anrez dulu ya" ucap Tiara saat Alya keluar dari kamar mandi.

"loh kamu ga makan?"

"Aku makan di luar aja, soalnya ada keperluan" jawab Tiara.

Alya pun mengangguk sambil membentuk jarinya menjadi huruf o, pertanda Oke.
Tiara berjalan menyusuri lorong rumah sakit untuk menuju ruang inap Bagas.
Saat sampai, ia mendapati Lily yang dengan setia menunggu Bagas sambil menggenggam erat tangan nya.

"ly.." sapa Tiara dengan lembut, sedangkan Lily hanya menoleh sekilas tanpa berniat menyapa balik Tiara.

"Kamu belum makan kan, sarapan dulu yuk" ucap Tiara sambil membuka sekotak bubur yang dibawa Ryan tadi.

Lily masih terdiam, ia sama sekali tak menghiraukan Tiara.

"Aku suapin ya" ucap Tiara.

"ga usah, aku bukan anak kecil"

"Ya udah nih kamu makan sendiri"

"ga!"

Tiara tersenyum gemas, ia benar-benar merasakan kembali mempunyai seorang adik, walaupun kali ini Tiara harus lebih bersabar untuk mendapatkan kembali hati adiknya ini.

"kamu ga boleh sakit, nanti siapa ya rawat Bagas, makan dulu ya.."

Dari hati Lily ia membenarkan perkataan Tiara namun egonya masih tetap tak mau menerima.

"Aaaaa.." Tiara mendekatkan sesendok bubur pada mulut Lily.

Walaupun enggan tapi tak bisa dipungkiri jika saat ini ia sangatlah lapar.
Tiara tersenyum senang saat Lily membuka mulutnya dan menerima suapan Tiara.
Namun Tiba-tiba Tiara langsung memegang perut nya saat perutnya itu berbunyi. ia memejamkan matanya menahan malu.

Melodi TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang