23

1K 111 41
                                    

"Lily..."

Lily menghentikan langkahnya saat Samuel memanggilnya.

"Akhirnya ketemu juga, gue belum tau rumah lo jadinya... eh pipi lo kenapa? kok memar gitu?"

"gapapa, lo ngapain disini?"

"gapapa gimana, sini gue liat"

Kening Samuel berkerut, ia terlihat fokus mengamati memar di wajah Lily.

"masuk dulu Ly, memarnya harus di obatin"

"Ga usah Sam.."

Lily terus saja menolak tapi akhirnya ia tak bisa melawan Samuel yang sudah mendorongnya masuk ke dalam mobil.

"kok bisa gini sih Ly?" Tanya Samuel, tangan nya dengan telaten mulai mengobati memar di wajah Lily.

"aw, pelan-pelan.."

"maaf.."

Lily sempat terpaku, ini pertama kalinya ia berada sedekat ini dengan Samuel dan entah kenapa jantung nya terasa berdetak lebih cepat saat ini.

"selesai"

ucapan Samuel langsung membuyarkan lamunan nya, dengan segera ia menjauhkan kepalanya agar jantung nya tak lagi berulah.

"Sekarang cerita, lo kenapa?" tanya Samuel, sejujurnya saat ini ia begitu mengkhawatirkan Lily tapi ia mencoba menahan nya sejak tadi.

"Di tampar kak Tiara"

Samuel terlihat kaget mendengar jawaban Lily, apalagi yang ia tahu kalau Tiara sama sekali tak pernah berbuat kasar pada siapapun.

"Lo ngelakuin kesalahan apa emangnya, sampai kak Tiara bisa nampar lo ?"

Lily menatap tak suka pada Samuel, ia cukup tersinggung dengan perkataan Samuel tadi.

"maksud lo apa ya? lo nyalahin gue?"

"eh bu..bukan Ly, cuma aneh aja kalau kak Tiara kasar sama lo tanpa sebab"

"udah lah, males bahas dia terus"

Samuel hanya bisa menghela nafasnya, memang benar Lily dan Lyodra sangatlah berbeda.
Samuel memberanikan diri menggenggam tangan Lily, Lily sempat terkejut tapi ia tak menolak sedikitpun.

"apapun yang terjadi diantara kalian, gue harap ga sampai buat kalian saling benci, gue ga bermaksud bela kak Tiara tapi semua tau gimana sayang nya kak Tiara sama keluarga nya, termasuk Lo"

Lily terdiam, banyak sekali hal yang memenuhi otak nya saat ini.

"Lo ga tau permasalahannya" ucap Lily.

"lo lupa kalau gue kenal kak Tiara lebih dulu daripada lo? gue lebih tau Ly, bahkan Kak Tiara nyaris di bunuh kakek nya sediri buat lindungin saudara kembar Lo"

Lily terlihat kaget, ia tak pernah tau apapun yang terjadi pada Tiara selain ulah kakek nya yang membuatnya menjadi sengsara.
Samuel semakin mengeratkan genggaman tangan nya.

"lo boleh benci kalau memang jelas alasan nya, yang harus lo tau, kak Tiara juga korban disini"

****

"Ti, kamu yakin gapapa?"

Tiara hanya tersenyum pada Alya yang kini tengah menatap khawatir kearahnya.

"Aku baik-baik aja Al"

"Ya udah kalau gitu aku pamit dulu ya, nanti kalau kerjaan aku beres aku kesini lagi buat nemenin kamu"

"Makasih Al"

Tiara tersenyum hangat menatap punggung Alya yang perlahan menjauh, dihatinya terselip rasa kagum pada sosok Alya yang sangat baik padanya walaupun Tiara adalah istri dari lelaki yang di cintainya.

Saat Alya telah benar-benar pergi, Tiara kembali teringat akan masalahnya dengan Lily.
Setelah kejadian tadi ia yakin akan semakin sulit untuk mendapatkan hati adiknya itu.

"Ya tuhan " Tiara mengusap kasar wajahnya, pikiran nya benar-benar buntu saat ini.

Tiba-Tiba pintu terbuka dan munculah Ryan juga mamanya.
Ryan menatap heran pada Tiara karena sangat jelas jika mata Tiara sangatlah sembab, sementara ibu nya sama sekali tak menghiraukan Tiara.

"Mama rasa kalau berangkat malam ini juga bisa Yan"

"Ma.."

"Udah deh, tugas kamu cuma cek kondisi Anrez, untuk keberangkatan Anrez udah mama urus"

"Loh tapi.."

"Maksud nya apa?" ucap Tiara yang sudah tak tahan lagi dengan sikap mertuanya itu.

"oh ada kamu?"

Tiara memejamkan matanya mencoba menahan sesak yang teramat sangat di dadanya.

"Saya akan bawa anak saya keluar negeri"

Ryan memalingkan wajah nya saat setetes air mata Tiara jatuh begitu saja.

"Kenapa Mama ga bilang dulu sama Tiara" Tiara berucap lirih, hancur sudah hatinya saat ini, ia tak bisa membayangkan jika harus jauh dari suaminya.

"untuk apa? kamu cuma membawa penderitaan untuk anak saya, saya bisa buat Anrez kembali bahagia"

"Ma cukup!!" Ryan sudah tak tahan lagi, selama ini ia yang paling penurut dan tak pernah membantah perintah ibunya tapi saat ini ia benar-benar merasa jika ibunya sangatlah keterlaluan.

"Biarin Anrez bahagia dengan pilihan nya, Anrez udah berumahtangga dan ga seharusnya mama terlalu ikut campur urusan Anrez dan Tiara, kalaupun Anrez harus dibawa keluar negeri itu pastinya harus dengan Tiara!"

"Berani kamu menentang Mama! kamu akan menyesal Ryan!" ucap ibunya lalu pergi begitu saja.
Ryan mengepalkan tangan nya dengan erat, ia sangat kesal lalu memilih pergi saat melihat Tiara yang kini terlihat sedih, Ryan hanya tak bisa melihat Tiara seperti itu dan lebih memilih membiarkan Tiara untuk menenangkan dirinya.

Tiara terduduk lemas di kursi samping ranjang Anrez, air matanya tumpah, dalam hatinya menjerit nama Anrez berharap suaminya itu bisa terbangun dan menghapus air matanya.

" aku sayang kamu Rez" Tiara mengusap lembut wajah suaminya itu, saat ini ia benar-benar tak tahu lagi harus berbuat apa.

"aku ga mau kamu pergi, nanti aku sama siapa disini? kamu harus kuat sayang, tolong bertahan buat aku"

Ku tak ingin jauh
Tak ingin berpisah
Mengapa semua selalu indah
Saat dengan mu
Sayang untuk di akhiri

terserah lo mau bilang apa, lo mau berbuat apa, tapi gue tetap akan jaga lo berdua semampu gue

Andai kau bisa mengerti
Betapa beratnya aku
Harus aku tetap tersenyum
Padahal hatiku terluka

gue tau ini berat buat lo tapi Lyodra butuh lo, Lo harus kuat supaya Lyodra juga kuat ngadepin semuanya, ada gue dan yang lain, lo ga sendirian Tiara

Adakah arti cinta ini
Bila ku tak jadi denganmu
Jika memang ku harus pergi
Yakin lah hatiku kamu

kamu ga terima dengan sikap aku yang berusaha jaga kamu dari lelaki lain

Bukankah semesta yang pertemukan kita
Harus kah ku sampaikan pada bintang
Mengapa bukan kamu
Yang memiliki aku

Andai kau bisa mengerti
Betapa beratnya aku
Harus aku tetap tersenyum
Padahal hatiku terluka

aku mau kita pisah

Adakah arti cinta ini
Bila ku tak jadi denganmu
Jika memang ku harus pergi
Yakin lah hatiku kamu

Mengapa cinta pertemukan
Bila akhirnya di pisahkan
Dan mengapa kujatuh cinta
pada cinta yang tak jatuh padaku

"Bagun sayang, jangan tinggalin aku"

****

Melodi TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang