15

1K 114 22
                                    

"Kak.."

Tiara masih terdiam mematung, sejak tadi ia hanya melamun dan itu semakin membuat Lily merasa khawatir.

"udah siap?" tanya Tiara.

Lily hanya mengangguk lalu menatap sendu kearah Anrez yang tengah tertidur di sofa.

"Kakak yakin?" tanya Lily, entah sudah berapa kali ia bertanya seperti itu, keputusan Tiara yang akan pergi diam-diam tanpa sepengetahuan Anrez membuat nya bingung harus bersikap seperti apa.

"kalau kamu ga mau ikut, ya udah.. aku bisa sendiri"

Lily menahan tangan Tiara yang hendak turun dari tempat tidurnya tapi Tiara menepis tangan nya.
Setelah bagun dari pingsan nya, Tiara menjadi lebih sensitif bahkan Lily merasa asing dengan sikap nya.

"Iya..aku ikut kak Titi ko"

Lily melihat sejenak pada Anrez sebelum akhir nya ia memapah Tiara untuk keluar, ia merasa kasihan pada Anrez tapi ia tak bisa melawan Tiara.

Tiara mengedarkan pandangan nya seperti sedang mencari sesuatu.

"Kak Lily!"

Bagas berlari menghampiri Tiara dan Lily, diikuti oleh Ziva di belakang nya.

"Yuk.." ajak Ziva.

"Kita mau kemana?" tanya Lily.

"Untuk sementara kalian tinggal di vila gue dulu"

Lily memilih tak banyak bertanya lagi, sejujurnya ia tak membenarkan sikap Tiara yang pergi meninggalkan Anrez tapi sikap Tiara saat ini membuatnya takut jika Tiara akan kembali marah padanya.

Dengan perjalanan yang cukup lama akhirnya mereka sampai di Vila milik Ziva, Vila yang cukup megah dengan pemandangan yang benar-benar memanjakan mata.

"Gue ga bisa nemenin kalian disini tapi nanti sepupu gue yang nemenin kalian, maaf ya ti"

Tiara hanya tersenyum tipis, ia tau jika Ziva sangat menghkawatirkan nya saat ini.

Sebuah mobil HR-V berwarna putih masuk ke pekarangan Vila, Ziva menyambutnya dengan senyuman yang merekah saat seorang perempuan keluar dari mobil itu.

"ini sepupu gue, kalau ada apa-apa kalian bisa langsung minta bantuan dia.."

Ziva memiringkan kepalanya menatap heran kearah sepupunya yang masih tak bersuara.

"Alya.. lo kenapa?" tanya Ziva.

Tiara mengulurkan tangan nya, sepertinya ia tak tau jika Alya adalah seseorang yang ia lihat di kantor Anrez.

"Aku Tiara"

"eh.. aku Alya, salam kenal" ucap Alya, ia tersenyum canggung pada Tiara karena ia sangat tau jika Tiara adalah istri dari mantan kekasih nya.

"Ya udah, gue harus cabut, masih banyak urusan, Al.. Titip mereka ya"

Alya hanya mengangguk dan membiarkan Ziva pergi ditengah perasaan tak nyaman yang saat ini ia rasakan.

"Kak, Bagas cape" ucap Bagas pada Lily.

"eum, ya udah aku tunjukin kamar kalian ya"

Alya mengantar Tiara dan yang lain nya menuju kamarnya masing-masing, ia paham betul pasti mereka lelah karena telah menempuh perjalanan yang cukup jauh.

Setelah para tamunya beristirahat kini Alya merebahkan tubuhnya di sofa, tubuhnya benar-benar lelah terlebih lagi kedepan nya ia akan tinggal bersama Tiara, seseorang yang dulu telah membuatnya kalah untuk mendapatkan hati Anrez.

Melodi TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang