4

1.1K 117 33
                                    

"kamu apa-apaan sih, ga sopan banget usir-usir orang kayak gitu"

"Kamu yang apa-apaan? sekali kali nurut dong sama suami"

Anrez semakin terlihat asing dimata Tiara, ia heran dengan sikap Anrez yang tiba-tiba berubah, padahal tadi pagi Anrez masih dalam keadaan baik-baik saja.

"mau kemana?" Tiara menahan tangan Anrez saat Anrez mengambil lagi kunci mobilnya.

"Keluar sebentar, cari angin"

Anrez hendak melangkah lagi namun Tiara masih menahan tangannya dan menatap Anrez tanpa ekpresi.

"Kenapa lagi?"

Tiara tak banyak bicara, yang ia lakukan hanya melingkarkan tangan nya di tubuh Anrez, Tiara memeluk Anrez dengan erat.

"Apa gunanya aku kalau untuk membuat kamu tenang aja kamu harus pergi keluar"

Kalimat itu langsung mampu membuat hati Anrez menghangat, Walaupun Anrez masih diam tapi Tiara bisa merasakan detak jantung Anrez yang berpacu dengan cepat.

Tiara melepas pelukan nya, ia sedikit merapikan rambut Anrez dan menatap dalam manik matanya.

"Maaf kalau keinginanku selalu membebani kamu, kamu boleh marah tapi jangan berubah, aku tau suamiku bukan seorang pembohong, kalau belum mau cerita aku bisa maklum, tapi jangan luapkan itu pada orang yang ga bersalah"

Anrez menghela nafasnya ia tau dimana letak kesalahan nya.

"Besok antar aku bertemu dengan nya aku mau minta maaf"

Dapat di lihat Tiara langsung tersenyum senang.

"Serius?" tanya Tiara sambil menangkupkan kedua tangan nya di pipi Anrez

"iya istrikuuu"

Tiara kembali memeluk Anrez, akhirnya suaminya itu kembali walaupun Anrez masih belum bisa berterus terang padanya.

****

Seperti biasa, Lily memenuhi hari-harinya dengan mengamen, suaranya yang bagus sering membuat orang-orang menyukainya walaupun tetap hanya bisa mengasilkan uang yang tak banyak namun Lily sangat menyukai pekerjaan nya.

"Panas banget hari ini" ucap Lily, ia duduk sejenak dan meneguk habis air yang tinggal sedikit dari botol minum yang ia bawa.

Tiba-tiba matanya menangkap sosok yang dikenalinya, dengan tergesa Lily langsung berlari menghampiri orang itu.

"Om Bayu" Lily berteriak

Terlihat lelaki yang berada di hadapan nya ini kaget saat Lily memanggil namanya, namun lelaki itu langsung mengemudikan motornya dengan cepat.

"Arrgh sial!!"

Lily menghentak-hentakan kakinya karena kesal. orang yang selama ini ia cari bisa lolos begitu saja.

"kabur aja terus, dasar ga bertanggung jawab"

Lily menendang kaleng yang ada di hadapannya, tapi sepertinya masalah akan kembali datang padanya.

Tuk...

"Aw.. woy siapa sih yang lempar kaleng sembarangan"

"Waduh" Lily menepuk jidatnya, ia berbalik mencoba untuk kabur.

"eehh jangan kabur lo!"

Sayangnya lelaki tadi langsung menyadari kalau yang melempar tadi adalah Lily.

"Heh! ga tau gunanya tempat sampah hah?"

"Ya maaf, gue ga sengaja"

"Gue lagi ngomong sama lo!"

Melodi TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang