"Bayu keluar lo!!"
Lily yang sedang mencuci piring langsung berhenti ditambah lagi Bagas yang langsung berlari memeluk nya.
"Kak.. takut"
"Bagas ke kamar dulu ya" pinta Lily lalu berjalan hendak membuka pintu.
"Sssstt diem lo, jangan di buka" ucap Bayu yang langsung menahan Lily
"Kenapa lagi sih?" Lily terlihat kesal pada Bayu.
"Sssst..."
Lily langsung diam walaupun tatapan nya masih tajam pada Paman nya ini.
Tak lama kemudian tak terdengar lagi suara orang-orang di luar sana, Bayu sedikit mengintip dari celah tirai."Huh aman" ucap Bayu.
"Siapa mereka?" tanya Lily.
"Biasa, nagih hutang" Jawab Bayu dengan santai dan itu semakin membuat Lily emosi.
"Bisa ga sih om, ngutang itu jangan jadi kebiasaan, hidup aja kita pas-pasan.. jangan tambah beban lagi dong om!"
"heh, kita itu bukan pas-pasan, tapi kekurangan, kalau gue ga ngutang lo sama Bagas mau makan apa hah?"
Lily menjatuhkan tubuhnya di kursi yang sudah lumayang usang, kepalanya terasa pusing oleh kelakuan Bayu.
"Berapa?" tanya Lily.
"lima juta doang"
"doang? Ya Tuhan.." ucap Lily yang tak habis pikir pada jalan pikiran paman nya itu.
"Udahlah, gue juga lagi usaha cari kerja ko, lo tenang aja"
Bayu langsung pergi keluar meninggalkan Lily yang hanya bisa menghela nafas panjang atas kelakuan om nya itu.
****
Tiara kini tengah termenung di dalam kamar, hidupnya kembali sepi sama seperti dulu, entah sudah berapa banyak helaan nafas kasar yang keluar dari mulut nya, tapi masih tak mampu membuat sesak di dadanya berkurang.
"Apa aku terlalu kejam Rez" gumam Tiara.
Entah kenapa saat ini Anrez selalu memenuhi pikiran nya. Ia merasa menjadi seorang pengecut yang lari dari masalah.
Braaakkk..
Tiara berlonjak kaget saat Alya membuka pintu kamarnya dengan kasar.
"Ti... "
"Kamu kenapa al?"
"Ti.. Anrez Ti.." Alya terlihat susah untuk berkata-kata, perasaan buruk langsung menyelimuti hati Tiara.
"Anrez kenapa!"
"Kamu ikut aku sekarang"
****
"Bagas, makan dulu" teriak Lily.
Saat ini ia baru saja selesai memasak nasi goreng untuk makan siang, hanya nasi goreng karena uang nya tak cukup untuk membeli lauk lain."Bagas.."
Lily terlihat heran saat Bagas masih tak kunjung datang, karena biasanya Bagas anak yang penurut dan selalu datang cepat jika di panggil.
"Apa tidur ya? tapi ga biasanya"
Lily bergegas kekamar dan mendapati Bagas yang tengah tertidur di kasur.
"Nah kan Tidur, tumben banget jam segini tidur" ucap Lily
"Bagas, bangun.. makan dulu"
"ngh.."
"hey.. ayo makan du.. loh kamu kenapa?" Lily terlihat kaget saat membalikan badan Bagas. Bagas terlihat merintih kesakitan sambil mengcengkram perut nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melodi Terindah
FanfictionWalaupun telah menikah tapi banyak hal yang masih mengganggu pikiran Tiara hingga ia mencapat titik terendah dalam hidupnya. Hingga akhirnya ia menemukan seorang anak yatim piatu dengan nama yang sama seperti sang adik yang selama ini ia rindukan. ...