Bunga kecil yang indah itu pun menggugurkan kelopak terakhirnya, meninggalkan keindahan yang akan selalu dikenang banyak orang.
Lily adalah bunga yang indah, selalu memberikan seutas senyum dari tubuh ringkihnya.
Dia bilang, senyum dapat melunakan hati dan ia adalah bunga kecil yang selalu tersenyum dan bernyanyi demi mengungkapkan isi hati.
Selamat jalan Lily kecil ku, ku kirimkan melodi terakhirku untuk menemani tidurmu...~Selesai~
"Apa ini? ish bisa-bisa nya dia buat ending yang sedih"
Lily mengusap kasar air matanya, Novel kesukaan nya kini telah selesai ia baca.
"Cerita yang bagus, aku jadi penasaran, apa penulisnya juga menangis saat menulis cerita ini?"
Lily bergumam sendiri, ia jadi merasa ingin bertemu dengan penulisnya dan bertanya langsung padanya.
"mudah-mudahan bisa ketemu ya" ucapnya sambil tersenyum menatap buku kesukaan nya itu."Ly.." Lily langsung menghampiri Tiara yang baru terbagun, ia meraih kain kompresan yang terjatuh dari kening Tiara dan menaruhnya di wadah berisi air.
"iya, aku di sini"
Tiara melihat lihat sekelilingnya yang terasa asing.
"ini di kamarku, kak Titi pingsan kemarin, aku ga kuat kalau harus bawa kakak ke kamar kak Titi"
"Perban kamu belum di ganti, ayo di ganti dulu" Tiara memaksakan diri untuk bangun namun Lily menahan bahunya.
"Jangan dulu urusin orang lain kalau diri sendiri belum membaik, kak.. jangan dikira aku ga sakit lihat kondisi kak Tiara seperti ini"
Tiara terdiam dan tersenyum, hatinya terasa menghangat dan satu hal lagi yang membuatnya tertegun.
Lily menggerai rambutnya dan itu benar-benar membuatnya sangat mirip dengan Lyodra."aku udah baik-baik aja ko"
Lily meletakan telapak tangan nya di kening Tiara, ia menatap Tiara dengan wajah yang dibuat serius tapi terlihat menggemaskan di mata Tiara.
"iya sih, udah ga panas.. hmm ya udah, aku buatin makanan ya" ucap Lily namun Tiara menggelengkan kepalanya.
"buatin aku coklat hangat boleh?" pinta Tiara, ia sengaja meminta minuman kesukaan nya dan Lyodra dulu.
"oke, tunggu ya"
Lily langsung berlari kedapur sedangkan Tiara masih sibuk dengan pikiran nya, semakin hari Lily semakin mirip dengan Lyodra dan entah kenapa ia selalu merasa dekat dengan Lily seperti sudah kenal lama.
Lily bersenandung sambil mengaduk secangkir coklat hangat untuk Tiara, perasaan nya terasa lega saat melihat Tiara sudah membaik.
Dengan hati-hati ia membawa cangkir itu kekamarnya namun keningnya berkerut saat tak melihat Tiara disana ."lah, kak Tiara mana" ucapnya.
Matanya menoleh kearah jendela, Lily tersenyum saat melihat kearah jendela, nampak Tiara yang tengah duduk gazebo belakang rumah.
Tiara tersenyum dan menepuk ruang di sebelahnya, memberi isyarat untuk Lily duduk di sebelahnya.
"yang minta coklat hangat langsung kabur aja" ucap Lily sambil memberikan cangkir yang sejak tadi di pegang nya.
Tiara mengangkat dua jarinya membentuk huruf V dan tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya pada Lily.
"hhh... rumah sebagus ini harus nya bisa buat aku betah" ucap Lily sambil merebahkan badan nya di samping Tiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melodi Terindah
FanfictionWalaupun telah menikah tapi banyak hal yang masih mengganggu pikiran Tiara hingga ia mencapat titik terendah dalam hidupnya. Hingga akhirnya ia menemukan seorang anak yatim piatu dengan nama yang sama seperti sang adik yang selama ini ia rindukan. ...