Vote sebelum membaca dan coment setelahnya.
Happy reading cemuah.....WARNING ⚠ ⚠
Part ini masih mengandung unsur dewasa jadi bijaklah dalam membaca.*******************************
Alisya uring-uringan selama dua jam memandang pintu yang tidak kunjung terbuka. Bosan mulai menghampiri saat dirinya ditinggal sendirian di ruangan Bryan. Pria itu sedang melakukan meeting menggantikan ayahnya yang sedang berada di swiss.
Setelah sesi bercinta pertamanya selesai, oh ralat bukan pertama tetapi ke tujuh atau delapan mereka langsung berangkat ke kantor tanpa memperdulikan Alisya yang berjalan tidak sempurna. Seolah tidak ingin melewatkan sedetik saja kebersamaan dengannya, pria itu melakukan hal nyleneh yang tidak bisa di toleransi akal sehat.
Bryan tidak memberi kebebasan bagi Alisya untuk menghirup udara kebebasan atau istirahat setelah aktifitas panas dan melelahkan. Pria itu mengancam akan melakukan sex gila seperti beberapa waktu lalu jika Alisya menolak. Alhasil dia harus menjadi anjing penurut lagi demi menyelamatkan selakangannya dari serigala kelaparan.
Entah menit keberapa, pintu tiba-tiba terbuka dari luar. Muncul sesorang yang paling menyebalkan. Dia tersenyum melihat wanitanya bersandar pada kepala sofa.
"Aku hampir mati karena bosan!" Alisya menghela nafas berat.
Bryan hanya melempar senyum, pria itu duduk disampingnya. Dia menyukai raut wajah wanitanya saat marah atau pun cemberut.
"Kita lanjutkan disini, oke."
"No!"
Alisya menggeleng keras, dia tidak setuju untuk kembali melayani selakangan Bryan. Terlalu lelah dan menguras emosi jika harus kembali dihadapkan dengan junior panjang nan ganas itu. Seolah dia tidak akan pernah puas meski mereka telah melakukannya berulang kali.
"Tidak ada alasan untuk menolak ku."
Bryan segera menelangtangkan tubuh Alisya diatas sofa. Bibirnya segera menyambar bibir ranum merah jambu, seolah candu yang memabukan dia tidak akan pernah bisa menahan hasrat untuk tidak menjamaah setiap lekuk tubuh wanitanya.
"Hmmppppt."
Desahan pertama lolos bersamaan dengan gigitan pelan di bibir bawahnya. Tangannya selalu tidak akan absen untuk melakukan aktifitas pada payudara. Memilin, melintir, dengan sesekali meremas keras disana sehingga membuat siempunya mengerang tertahan.
Setelah ciuman singkat itu, Bryan langsung menuju gundukan daging kenyal yang memabukan. Lidahnya selalu saja menari disana sehingga memberi rasa geli dan nikmat bersamaan.
Saat lidah bergerilya, tangannya tidak akan pernah diam. Dia meremas kuat puting itu dengan jepitan pada jari kemudian memutanya sembilan puluh derajat. Nyeri, sakit dan nikmat selalu datang bersamaan.
Alisya kembali mengerang saat putingnya mendapat sengatan listrik yang kuat. Tiba-tiba saja Bryan menggigit keras puting tersebut membuat Alisya sedikit mengeluarkan air mata karena sakit mulai menjalar. Sisa percintaan semalam dan tadi pagi saja masih membekas di sekujur tubuh, Alisya tidak yakin bisa kembali melayani Bryan meski dia hanya diam menerima.
"Nikmati saja baby,"
Pria itu kembali mengulum payudara yang satu dan tangannya berganti pada sesuatu dibawah sana. Dengan sangat sigap g-string yang Alisya kenakan telah lolos pada tempatnya. Jarinya menggoda sesuatu ditengah. Bermain dan memutari sisi-sisinya. Sedangkan bibirnya masih aktif dipayudara.
"Aaahhhhhhh.."
Alisya kembali berteriak, bukan desahan lagi yang keluar karena organ intinya belum sepenuhnya basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Partner (TAMAT)
Romance#Mature21+ ⚠ WARNING! WARNING! WARNING! ⚠ Tulisan ini mengandung unsur dewasa. 21+ (!!) ⚠ harap bijak dalam memilih bacaan. "Alisya Alexander, aku akan menaklukanmu dengan caraku." Janji Bryan dalam hati. "Kau akan menjerit terpuaskan setelah ak...