part 42

35.3K 1K 15
                                    

Vote sebelum membaca dan coment setelahnya..
Happy reading cemuah..

**********************************

Dua belas jam mengudara diatas ketinggian lima ribu meter diatas permukaan laut membuat persendian kaku, tulang-tulang mengeras serta otot-otot sulit untuk digerakan. Aktifitas yang bisa dilakukan hanya memandang pergantian awan dari cerah menjadi gelap hingga kembali cerah. Menikmati sinar mentari yang masih malu-malu menampakan keindahan serta pergantian gelap malam yang dipenuhi bintang-bintang.

Wanita berambut pirang mengorek pinggang ke kanan dan kiri setelah pesawat yang mereka tumpangi tiba di halaman hotel pukul 16.00 waktu Dubai.

Bryan lebih dulu meninggalkan pesawat karena harus menyiapkan beberapa keperluan untuk pertemuannya dengan pemerintah Dubai. Hanya tinggal Alisya seorang diri didalam sana, seluruh awak kabin tengah menikmati sunset di pinggiran pantai.

Alisya kembali merebahkan tubuhnya diatas ranjang king size, dirinya merasa enggan untuk beranjak dari kasur yang memberinya kenyamanan. Ya pesawat pribadi milik William Corp memang di desain senyaman mungkin dengan tujuan agar pemilik beserta keluarganya tidak merasa bosan saat mengudara.

Perlu di ingat jika pesawat buatan jerman ini memiliki satelit khusus yang dapat digunakan untuk mengakses internet meski sedang mengudara tanpa takut jika sinyal akan menganggu satelit penerbangan. Meski demikian tetap saja Alisya merasa bosan jika terus-terusan menatap ponsel.

Dering ponsel itu membuatnya kembali membuka mata, sebuah notifikasi khusus yang dia pasang untuk seseorang.

Dengan suara khas bangun tidur, Alisya menekan tombol hijau,

"Hm.."

"..........."

"Oke."

Sambungan telefon kembali ditutup sepihak dari seberang sana.

Dari jendela pesawat sinar matahari tenggelam membuatnya ingin menikmati secangkir exspreso dengan semlirik udara pantai, wanita itu bergegas pergi untuk dapat menikmati keindahan yang sudah jarang dia nikmati di kota metropolitan.

"Uuummmmm..."

Hal pertama yang dilakukan adalah menghirup udara segar dengan mengangkat kedua tangannya, lalu merenggangkan kesamping. Bahagianya jika setiap pagi maupun sore dapat menikmati keindahan pantai seperti sekarang ini.

"Hai beach, I'm coming.."

Wanita itu berlari kecil untuk dapat menghampiri pantai. Kimono yang menempel pada tubuhnya kini berubah menjadi kaos oblong serta celana bahan satu jengkal diatas lutut. Menikmati suasana pantai yang menenangkan adalah pilihan tepat setelah kemarin banyak menumpahkan air mata.

Damai...
Kata itu mungkin dirasakan Alisya karena pantai yang dia nikmati saat ini seperti private island, tidak ada orang lain selain Alisya dan beberapa pengawal yang bertugas.

Dia merebahkan tubuhnya diatas pasir putih dengan mengadahkan kepalanya keatas, kaca mata hitam yang bertengger disana dia sematkan untuk menatap langit jingga langsung tanpa penghalang.

Kedua kaki serta tangannya ia gerakan ke samping bersamaan, seolah ingin mengabadikan bentuk tubuhnya diatas pasir.

"God, I'm happy, very very happy...." teriak Alisya penuh semangat.

Hari semakin petang, tetapi wanita itu masih ingin menikmati senja meski sebagian telah tertutup gelap malam. Seperti halnya anak kecil yang dibiarkan ibunya untuk menikmati alam bebas seorang diri,  seperti itu lah perasaan Alisya saat ini.

Best Partner (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang