Vote sebelum membaca dan coment setelahnya.
Happy reading cemuah..*********************************
Sudah beberapa hari ini Alisya menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan menyusuri kota Milan. Dari berkunjung ke taman hiburan sampai ke museum kuno, hal tersebut di lakukan sebagai bentuk protes terhadap Bryan yang ingkar dengan janjinya, dia juga jarang menghubungi melalui ponsel pribadi Alisya melainkan melalui ponsel Derri. Itu pun hanya beberapa menit saja memastikan jika Alisya baik-baik saja.
Kecewa? Marah? Tentu! Karena mood orang hamil selalu berubah apa lagi jika keinginannya tidak dituruti. Berada didalam mansion akan semakin membuat stres oleh sebabnya Alisya memilih keluar meski tetap dengan pengawalan.
"Nona, apa sebaiknya kita pulang saja? Hari sudah mulai malam." bujuk salah satu sopir pribadi yang ditugaskan mengantar Alisya kemana pun.
Sejak siang hari, Alisya hanya diam tidak menentukan arah kemana dia akan pergi, permintaannya hanya ingin berjalan-jalan menyusuri jalanan besar. Empat jam sudah mobil melaju tanpa arah hingga kedua pengawal yang berada di mobil berbeda kebingunagan karena mobil terus melaju.
"Jalan saja," hanya jawaban singkat yang sejak tadi ia ucapkan. Rasa malas untuk bicara membuatnya memilih untuk melihat ke berbagai arah yang menjadi objek pandangnya.
Sepuluh menit berlalu, tiba-tiba perutnya mengeluarkan alarm. Dia meminta jatah untuk di isi karena sejak tadi tidak ada satu pun makanan yang mengisi lambung.
"Kita berhenti di depan. Aku ingin makan seafood."
"Baik nona."
Alisya berjalan keluar setelah sopir membukakan pintu. Derri dan salah satu pengawal tetap dengan tugasnya menjaga nona besar dari hal-hal berbahaya tetapi karena permintaan Alisya yang tidak ingin jika mereka berada terlalu dekat dengan posisinya.
"Nona mau pesan apa, saya akan pesankan untuk anda." ucap Derri dengan menarik kursi.
"Kerang mozarella dan tingkat kematangan medium, cumi sauce barbeque."
"Baik, saya pesankan sekarang."
Sebelum memesan, Derri lebih dulu menghubungi dokter michele untuk memastikan apakah makanan tersebut mengandung nutrisi yang baik atau tidak. Karena Bryan berpesan kepada siapa pun yang bertugas menjaga Alisya, untuk tidak ceroboh saat Alisya makan diluar. Hal itu membuat pengawal selalu melapor setiap kali Alisya makan atau jajan diluar kepada dpkter pribadi keluarga William.
Terdengar berlebihan memang tetapi Bryan tidak ingin wanitanya jatuh sakit seperti beberapa hari lalu saat Alisya pingsan.
"Silahkan nona," sapa salah satu pelayan restoran saat membawa pesanannya.
"Hmm."
Derri dan pengawal lain yang duduk tidak jauh dari Alisya hanya bisa menelan saliva, bagaimana tidak bentuk kerang yang biasa saja menjadi luar biasa saat majikan mereka yang melahapnya. Mereka pun memesan makanan yang sama dan rasanya seperti kerang biasa pada umumnya. Mungkin efek dari kelaparan sehingga membuat suatu makanan biasa menjadi luar biasa saat perut kosong.
Saat melahap makanan tiba-tiba ponsel Derri bergetar, nada derimg yang dia pasang khusus untuk tuan besarnya.
"Hoalo tuan, lapor sekarang saya sedang bersama nona Alisya di restauran seafood kawasan Vittorio Emanuele."
"Ya, berikan ponselnya."
"Baik tuan."
Derri mendekat ke arah Alisya,
"Nona, tuan ingin bicara dengan anda."
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Partner (TAMAT)
Romansa#Mature21+ ⚠ WARNING! WARNING! WARNING! ⚠ Tulisan ini mengandung unsur dewasa. 21+ (!!) ⚠ harap bijak dalam memilih bacaan. "Alisya Alexander, aku akan menaklukanmu dengan caraku." Janji Bryan dalam hati. "Kau akan menjerit terpuaskan setelah ak...