part 44

36.2K 958 20
                                    

Vote sebelum membaca and coment setelahnya.
Happy readung cemuah..

**********************************

Dering ponsel di pagi hari adalah gangguan tidur terlaknat yang pernah dialaminya, karena siapa pun akan merasa jengkel dengan bunyi nyaring benda pipih itu. Terlebih jika semalam telah melakukan aktifitas melelahkan dan saat paginya harus terganggu dengan kebisingan.

Dengan mata yang masih menyipit serta tubuh polos yang hanya terbalut selimut, wanita berambut pirang itu meraba sisi nakas mencari sumber kebisingan. Wanita itu tidak melirik siapa si penelpon, dia langsung menyalakan tombol hijau.

"Hallo."

Suara pria dengan ciri khasnya, Alisya pernah mendengarnya tetapi samar-samar dia melupakan pemilik suara itu.

"Alisya, bagaimana kabarmu honey."

Sedetik kemudian mata sipit itu melebar sempurna, kedua alisnya terangkat mendengar sapaan dari sebrang. Suara yang sangat familiar ditelinganya,  suara yang dulu selalu menyebut namanya dengan sebutan honey. Memori otaknya terpaksa harus memutar siapa pemilik suara itu.

"Honey, kau masih disana?"

"Ken! Itu kah kau?"

"Yes, I'm. How are you honey?"

Dengan cepat wanita itu mengecek ponsel yang memunculkan sebuah nomor tidak dikenal. Alisya segera menekan tombol merah untuk memutus sambungan tetapi suara dari sebrang sana menghentikan niat.

"Saat ini kau sedang di new york bersama dengan seorang pria bukan?"

"Nikmatilah liburan kalian karena sebentar lagi kau akan menjadi milik ku selamanya honey."

"Brengsek! Dari mana kau mendapatkan nomorku bajingan!"

Hanya suara kekehan ringan yang dia dengar, Ken telah menertawakan kebodohannya. Pria itu jelas memiliki nomor ponselnya karena Anita pernah memberikannya.

"Well.... Waktumu hanya satu bulan dari sekarang honey, ucapkan salam ku pada pria mu itu! Selamat menikmati kebahagiaan semu."

"Sialan kau...."

Sambungan telah terputus, lebih tepatnya pria bernama Ken yang memutus sambungannya.

"Sialan! Ken masih dengan ambisinya."

Alisya mengacak rambutnya frustasi. Beberapa bulan ini dia telah damai dengan kehidupannya yang tenang, tidak ada lagi orang yang menganggunya, tidak ada lagi pria yang merengek memintanya kembali, tidak ada lagi sebutan honey yang melekat untuknya! tetapi hari ini ketenangan itu mulai di usik kembali oleh orang yang sama, orang yang selalu dia hindari.

Knop pintu tiba-tiba terbuka, dari dalam muncul seseorang telanjang dada hanya handuk putih yang dililitkan ke pinggang memamerkan bulu-bulu halus di sekitar dada hingga perut, pahatan-pahatan yang membentuk enam kotak di area perut membuatnya terlihat sexy ditambah dengan sabun beraroma maskulin yang menyeruak membuat siapa saja terangsang dengan pemandangan indah itu.

Alisya menatap cengo pria yang baru saja keluar dari kamar mandi. Bagaimana cara pria itu berjalan membuat sesuatu didalam sana basah.

"Morning baby,"

Suara bas itu pula yang membuatnya ingin sekali menarik tubuh kekar itu ke atas ranjang.

"Baby, are you oke?"

Bryan melambaikan tangannya berulang kali untuk memutus tatapan kosong wanitanya pada tubuh telanjangnya itu.

"Kau sangat sexy Bryan,"

Best Partner (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang