part 19

58.1K 1.3K 5
                                    

Maria meradang setelah mendapat informasi dari orang suruhannya. Satu wanita belum terpecahkan, datang lagi wanita lain yang membuat daftar teman kencan putranya. Bryan sukses memporak porandakan fikiran orang tuanya.

Di temani sopir rumah, Maria mengunjunjungi sebuah restoran cepat saji yang terletak tidak jauh dari tempat tinggal.
Dua puluh menit waktu tempuh dari rumah menuju lokasi, pria berpakaian serba hitam duduk di timur pintu utama melambaikan tangan pada Maria memberi kode agar klientnya mengetahui keberadaannya. Pria itu melepaskan jas yang menempel pada tubuhnya lalu menyerahkan amplop berwarna cokelat.
Maria mengeritkan kening tentu saja amplop itu berisi sebuah foto yang akan membuat otaknya bekerja dua kali lipat.

"Wanita itu tinggal di WL Apt, lokasinya tidak jauh dari kantor Mr. William." si pria mulai mengeluarkan suara.

Maria mulai membuka satu persatu foto yang berhasil di abadikan orang suruhannya, dari enam foto menunjukan perlakuan istimewa si pria terhadap wanitanya. Bisa di lihat Bryan melakukan dengan senang hati, terbukti dengan senyuman yang terukir jelas dari sudut bibir.

"Kau yakin dia orang yang sedang aku cari?" awalnya Maria berfikir jika ada wanita lain yang menjadi incaran Bryan, tetapi foto ke enam memperlihatkan dengan jelas, bahwa wanita itu memang benar Ica Varisa.

"Apa maksud anda?"

"Oh tidak, lihatlah. Aku hampir lupa dengan foto terakhir." Maria menunjukan foto yang lebih jelas memperlihatkan raut wajah Ica Varisa.

"Antar saya ke Apartement wanita itu."

"Untuk apa? Wanita itu sedang bekerja, dia tidak ada di Apartmennya."

"Saya hanya ingin mengetahui lokasinya. Sepertinya Apartement itu tidak asing."

Si pria mengangguk, klient adalah raja segala permintaannya harus di turuti. Menolak pun tidak ada guna.

Beruntung restoran itu memiliki dua pintu, pintu pertama bersebelahan dengan area parkir sedang pintu ke dua terletak di belakang berjarak tiga meter dengan halaman parkir, sang sopir tidak akan mengetahui jika Maria pergi melalui pintu utara.

Maria memilih pergi menggunakan mobil milik si pria, misinya kali ini akan terjun lebih dalam hanya orang suruhannya yang akan di libatkan. Sopir rumah yang tak lain adalah pengawal Bryan tidak bisa terlibat lebih jauh. demi meminimalisir hal buruk, Maria akan terjun tanpa melibatkan orang-orang rumah karena bisa saja rencananya bocor ke sang putra.

Bangunan yang berdiri kokoh dengan dua puluh lantai menyambut Maria dengan masam, di tambah dengan Cuaca yang tidak mendukung kehadirannya.
Satu yang membuat Maria terkejut, William Apt tercetak begitu jelas pada halaman utama.
Bryan menyembunyikan wanitanya di apartement pribadi, sungguh picik otaknya.

Maria penasaran sebenarnya apa yang sedang di rencanakan Bryan, pertama dari dokumen yang di temukan kemarin, semua menjelaskan bahwa Bryan menginginkan wanita itu. Lalu untuk apa? Ingin menjadikannya istri atau wanita pemuas ranjang?

"Sebaiknya kau kembali menyelidiki wanita itu, saya ada urusan." si pria mengangguk, sebelum pergi si pria ingin memastikan bahwa klientnya baik-baik saja.

Hal pertama yang akan Maria lakukan adalah menuju unit putranya. Logikanya, Bryan tidak mungkin memisahkan wanita incarannya dengan memilihkan unit lain. Bryan sangat berambisi mendapatkan wanita itu, maka Bryan akan memenjarakan si wanita di sangkar emas miliknya.

"Selamat pagi, ada yang bisa kami bantu Mrs," resepsionist menyambut Maria penuh sopan santun, gaya berbicara  sangat lembut dan tertata.

"Pagi, saya minta access card untuk unit milik Bryan William."

Best Partner (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang