Vote sebelum membaca dan coment setelahnya.
Happy reading semuah...**********************************
"Mau kemana kau?" Bryan mencegah tangan Alisya dengan genggaman erat.
"Apa urusanmu!"
"Jelas menjadi urusanku. Kau adalah tamu di rumahku, maka aku berhak mengatur tamuku."
"Shit! Tamu!" Alisya mencibir dengan menyunggingkan bibir.
"Ikut aku." Bryan menarik tangan Alisya sedikit kasar, kesabarannya telah habis sejak tadi.
"Hei lepas, sakit bodoh!"
Percuma saja Alisya melawan, karena pergerakannya tidak sebanding dengan kekuatan Bryan.
"Bryan lepas!"
Akhirnya tangannya dapat terlepas dari genggaman erat itu."Aku telah menyerahkan apa yang kau mau, sekarang giliranmu menepati janji." ucap Alisya dengan mensejajarkan tinggi pria itu.
Bryan tidak menjawab, pria itu hanya tersenyum remeh lalu tertawa kencang.
Merasa harga dirinya jatuh semakin dalam, Alisya mengepalkan tangan. Emosinya mulai tersulut melihat bagaimana seseorang sedang merendahkan harga dirinya.
Plak...
Sebuah tamparan keras itu mendarat tepat di wajah tampan pria yang sebentar lagi akan menjadi suaminya.
Bryan hanya memegang bekas tamparan itu, dia memicingkan matanya dengan senyum mematikan.
"Lancang kau Alisya,"
Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Bryan langsung memapah tubuh Alisya menuju mansion. Alisya terus meronta agar Bryan melepaskannya, tetapi sia-sia. Pria itu tidak akan mudah melepaskan apa yang sudah berada di genggaman.
Umpatan demi umpatan terus saja Alisya ucapkan dengan terus memukul dada bidang Bryan hingga mereka tiba di ruang keluarga dimana semua anggota keluarga masih duduk disana.
Mereka menoleh ketika Alisya terus berteriak minta di turunkan.
"Astaga, wanita macam apa dia." ucap oma Cecilia mengusap wajahnya.
Setelah sampai di ruang tengah, Bryan menurunkan Alisya dan memaksanya duduk. Tentu saja Bryan berada disebelahnya untuk berjaga-jaga jika wanitanya kabur lagi.
"Oma, Daddy, Mommy, kita akan tetap menikah besok. Tidak ada yang bisa menggagalkan rencanaku." ucap Bryan tenang tetapi memiliki arti khusus.
"Tidak! Pernikahan batal! Kalian boleh menikah setelah mendapat restu dari Bastian." sela oma Cecilia, wanita itu bangkit dari duduknya.
"Jika kau tetap akan melanjutkan rencana gila mu itu, keluarlah dari sini! Aku akan menghapus nama mu dari ahli waris keluarga William!" tekan oma Cecilia di akhir kalimat.
Harry, Marria, Anne, Bryan dan juga Alisya mendelik mendengar ucapan oma Cecilia. Kedua orang tua Bryan tidak menyangka jika wanita se abad itu akan mengucapkan hal yang mengerikan.
"Silahkan pilih salah satu, oma berikan waktu satu jam untuk berfikir!" ucapnya lagi dan meninggalkan ruang keluarga.
Harry mengusap wajahnya frustasi, dia merasa gagal mendidik putranya hingga membuat sang Ibu mengucapkan kalimat mengerikan.
"Bryan, oma benar. Sebaiknya fikirkan lagi rencanamu." ucap Marria bijak, wanita setengah baya pergi menyusul Ibu mertuanya.
Sedang Harry masih duduk dengan menutup wajah. Anne masih terdiam tidak mengerti dengan situasi yang sedang dihadapi. Alisya hanya bisa menatap sekeliling dengan tenang, jadi atau tidaknya pernikahan mereka tidak masalah buat Alisya. Yang terpenting adalah dokumen itu kembali di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Partner (TAMAT)
Romance#Mature21+ ⚠ WARNING! WARNING! WARNING! ⚠ Tulisan ini mengandung unsur dewasa. 21+ (!!) ⚠ harap bijak dalam memilih bacaan. "Alisya Alexander, aku akan menaklukanmu dengan caraku." Janji Bryan dalam hati. "Kau akan menjerit terpuaskan setelah ak...