Vote sebelum membaca and coment setelahnya,
Happy reading semuah.....***********************************
"Dimana wanita itu?"
Adri mengeritkan keningnya samar, netranya mengikuti arah tatap tuannya pada semua titik ruang.
"Wanita? Tidak ada siapa pun tuan, hanya tuan dan nona Alisya." jelas Andri rinci.
Andri dan beberapa pengawal tidak akan tahu siapa yang di maksud oleh bosnya karena mereka datang disaat wanita itu hilang secara mendadak.
Bryan menggaruk tengkuk lehernya dengan tetap memasang tatapan tajam ke setiap sudut. Tidak mungkin jika Bella melarikan diri dengan cepat tanpa bantuan orang lain, terlebih wanita itu terlihat kusut saat mendatanginya. Suara tembakan dan menghilangnya Bella secara tiba-tiba membuat Bryan berfikir keras jika semua ini ada hubungannya dengan seseorang .....
Ya sepertinya memang semua telah di atur secara sempurna oleh pihak tertentu untuk suatu hal. Karena tidak ada sesuatu yang kebetulan terjadi dengan waktu bersamaan. Bryan adalah pria dengan IQ di atas rata-rata, dia selalu menganalisa setiap masalah dengan benar dan teliti maka dari itu setiap masalah sekecil apa pun selalu dia fikirkan dengan isting dan hampir sembilan puluh persen analisanya selalu benar.
Sibuk dengan pemikirannya tak menyadari bahwa tubuh Alisya tiba-tiba tersungkur kelantai. Matanya menutup rapat, keringat bercucuran dimana-mana serta suhu di tubuhnya sangat panas. Alisya pingsan tepat di pelukan Bryan, pria itu selalu cekatan dalam segala hal termasuk menjadi penompang saat wanitanya membutuhkan sandaran.
"Baby, hai...."
Bryan menepuk kedua pipi merah jambu itu dengan raut wajah penuh kekhawatiran. Dia mengguncangkan tubuh Alisya menyadarkannya agar terbangun.
"Andri, segera laporkan segala sesuatunya. Aku akan mengurus Alisya."
"Baik tuan. Saya telah menyiapkan kamar cadangan, Derri akan mengatar anda."
Bryan mengangguk, memapah tubuh Alisya ala bride style. Nafas Alisya terdengar tidak teratur menandakan dia mengalami syok berat yang berakibat suhu di tubuhnya meningkat.
Sepeninggal Bryan, Andri dan beberapa pengawal mulai mencari tahu sumber masalah. Tugas mereka terbagi dua orang bertugas membersihkan pecahan kaca, sedang dua orang bertugas mencari peluru yang di maksud oleh bosnya. Karena hanya peluru tersebut yang akan memudahkan team untuk menganalisa siapa pelaku dari aksi tak terduga itu.
Andri bertugas mengecek CCTV yang sengaja Bryan pasang di setiap sudut kamar hotel dengan pemasangan berbeda dari CCTV pada umumnya. Alat perekam video milik Bryan didesain khusus untuk menyamarkan dengan benda di sekitar seperti lampu hias, bedanya benda tersebut di buat sangat kecil agar tidak ada orang yang mengenali fungsinya.
Pekerjaan menjadi tangan kanan memang menuntun Andri untuk memiliki kemampuan multifungsi. Selain dalam pekerjaan mengurus perusahaan, Andri juga harus teliti dalam menganalisa sebuah kasus. Mata dan tanang harus memiliki kemampuan ganda. Seperti sekarang ini, dia sedang memperhatikan rekaman dengan durasi sepuluh menit. Mulai dari kedatangan Bella yang tiba-tiba hingga suara tembakan yang meleset atau sengaja di lesetkan.
Bella termasuk orang yang beruntung hari ini karena pengawal Bryan lengah dalam penjagaan. Wanita itu bisa masuk ke kamar yang di tempati bos mereka padahal penjagaan kamar di sana sangatlah ketat.
Dalam menit pertama Andri melihat sosok bayangan seorang pria yang masuk ke arah barat. Pria itu menggunakan topi dan pakaian serba hitam, semua terekam pada CCTV ke dua yang di pasang tepat di depan pintu masuk ruang yang di jadikan meeting selama mereka disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Partner (TAMAT)
Romansa#Mature21+ ⚠ WARNING! WARNING! WARNING! ⚠ Tulisan ini mengandung unsur dewasa. 21+ (!!) ⚠ harap bijak dalam memilih bacaan. "Alisya Alexander, aku akan menaklukanmu dengan caraku." Janji Bryan dalam hati. "Kau akan menjerit terpuaskan setelah ak...