Mobil sport berjenis Maybach Exelero keluaran terbaru, terparkir rapi di basemant khusus. Ya mobil jenis ini memang sangat baru dan langka. Perusahaan Bryan hanya membuat tiga mobil jenis tersebut.
Bryan sengaja menggunakan mobil terbarunya sebelum produsen memikat. Ia selalu memiliki cara yang unik agar koleganya dapat bekerja sama.
"Andri, berikan kuncinya." tanpa menunggu, Andri langsung memberikan apa yang di minta majikan. Bryan ingin tahu, seberapa cepat hasil produksinya di banding dengan produk lama.
Alisya masih mematung menatap takjub barang bernilai fantastis itu. Meskipun ia kaya raya, tetapi butuh waktu beberapa tahun untuk memiliki kuda besi buatan bosnya.
"Kau akan merasakan kecanggihannya. Masuk lah." titahnya membubarkan lamunan, dan tanpa menunggu Alisya memasuki mobil.
Bryan memasangkan seatbelt pada Alisya dengan seutas senyum. Entahlah! Bryan selalu pandai merubah situasi.
Bryan menghidupkan mesin, lalu menancapkan gas. Pelan tapi pasti, kuda besi ini memang Luar biasa, hanya dengan kecepatan sedang, mobil ini mampu berjalan dengan kecepatan maksimum.
Rasa kagum tak henti-hentinya ia ucapkan, meskipun hanya sampai di kerongkongan. Bryan akan melambung tinggi jika Alisya memuja hasil kerjanya.
Hanya butuh waktu lima belas menit, Bryan dan Alisya sampai di kantor William Corp.
Baru kali ini, Alisya merasa perjalanannya begitu menyenangkan. Apa ini efek mobil baru atau sang pengemudi yang berpenampilan bak dewa. Entahlah!"Aku ingin mengadakan meeting siang ini. Atur ulang jadwalnya."
"Oke." Alisya melepaskan seatbelt, dan mendapatkan Bryan sedang berbicara dengan seseorang dari balik aerophone. Ia mendengus kesal, bagaimana bisa ia tidak sadar. Bodoh! Batinnya.
"Ada apa Baby, mengapa wajahmu berubah?"
"No!" Alisya segera membuka pintu tapi tidak bisa. Shit! Pintunya terkunci. Hanya Bryan yang dapat membukanya. Dua kali ia bertindak bodoh.
"Itu bukan perintah untukmu, kau hanya bekerja untukku. Bukan untuk mengatur jadwalku." ucapannya sangat lembut, ada apa dengan bosnya? Apa dia salah makan?
"Whatever!" mungkin dengan cara acuh, itu dapat menetralkan rasa gugup. Bryan tertawa melihat kelakuan sekretarisnya, pipinya berubah merona, menggemaskan.
Bryan dan Alisya berjalan beringingan menuju private lift. Tak banyak ucapan-ucapan pedas dari pekerja wanita, mengenai status dirinya dengan Bryan. Di tambah perlakuan istimewa yang di berikan Bryan membuat pekerja lain cemburu.
Alisya tetap Alisya, ia tidak peduli dengan ucapan-ucapan orang lain. Selama tidak ada yang mengusik kehidupannya, ia tetap santai menjalankan hidup.
Lift hanya terisi mereka berdua, tetap saja, Alisya memasang mode waspada, jika nanti Bryan menyerangnya secara tiba-tiba.
Ada apa dengan atasannya? Itu seperti bukan Bryan yang ia kenal. Bryan hanya sekali menggodanya saat di rumah, dan sepanjang jalan, topik pembahasan hanya mengenai produk terbaru, lalu kini saat tiba di ruangan dia hanya menatap Alisya sekali. Dan kembali ke meja kerja. Sungguh misterius.
Wait! Ada apa dengan Alisya? Mengapa ia merasa ada yang kurang saat bosnya tidak mengganggu? Alisya segera menepis segala pikiran tentang Bryan. Harusnya ia senang, tidak ada yang menganggu saat bekerja, dan tidak perlu cemas akan serangan mematikan.
Alisya membuka beberapa dokumen dan mulai mempelajari satu persatu.
"Oke, saya kesana sekarang." Alisya melirik sekilas, bosnya pergi setelah menerima telefon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Partner (TAMAT)
Romance#Mature21+ ⚠ WARNING! WARNING! WARNING! ⚠ Tulisan ini mengandung unsur dewasa. 21+ (!!) ⚠ harap bijak dalam memilih bacaan. "Alisya Alexander, aku akan menaklukanmu dengan caraku." Janji Bryan dalam hati. "Kau akan menjerit terpuaskan setelah ak...