part 54

26.9K 813 22
                                    

Vote sebelum membaca dan coment setelahnya.
Happy reading semua....

**********************************

Paris,  Prancis

Bryan menatap ikon kota paris melalui jendela kaca yang langsung terpusat dengan Eiffel town. Menara tersebut akan terlihat lebih cantik saat malam hari dengan hiasan lampu disetiap ujung menara. Sangat memukau membuat siapa saja betah berlama-lama untuk menatapnya.

Seperti pria yang sedang berdiri gagah didepan cermin, sudah hampir setengah jam dia tidak beranjak dari sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti pria yang sedang berdiri gagah didepan cermin, sudah hampir setengah jam dia tidak beranjak dari sana. Kedua netranya masih terfokus pada salah satu tujuh keajaiban dunia. Tangan kanan berisi gelas kosong yang telah habis isinya, tangan kiri menyangga dagu untuk menahan berat kepala. Dia sedang berfikir cara seorang seniman dalam membangun karya yang epic dan langka itu. Bryan ingin seperti seniman pembuat Eiffel town, meski dia sudah tidak lagi ada tetapi karyanya akan tetap hidup di hati orang-orang penikmat keindahan.

"Tuan, telfon dari nona Alisya,"

Lamunan harus gugur dengan kedatangan tangan kanannya mengantarkan ponsel yang tertinggal. Bryan menggeser tanda hijau untuk memulai percakapan.

"Night baby, kenapa belum tidur?" Bryan melirik arloji karena sekarang waktu menunjukan pukul 00.30 waktu Paris.

"Night too, hmmm aku masih terjaga. Mata juga belum bisa terpejam."

"Mintalah Anne membacakan dongeng atau bernyanyi. Aku yakin kau akan tidur mendengar suaranya."

"Anne sudah tidur lebih dulu, dia mendengkur keras sekali."

Bryan tertawa, ya Anne memang memiliki sisi berbeda dari orang normal biasanya. Pria setengah wanita itu akan langsung tertidur saat melihat bantal dan kawan-kawannya, dalam detik pertama tentu dengkuran akan menggema didalam ruangan, dan setelah terlelap dia tidak akan merasakan apapun meski kebisingan mengisi ruang. Dia akan terbangun jika disiram atau permukaan kulitnya ditusuk benda tajam seperti peniti. Bryan sedikit tahu kebiasaan tidur Anne dari orang tuanya.

"Kenapa tertawa?"

"Tidak apa, kau harus terbiasa karena aku akan sedikit lama berada disini."

"Ck! Seharusnya aku ikut saja denganmu."

"Kau sendiri yang menolak. Segera tidur dan jangan minum alkohol untuk bisa tidur."

"Ya.... ya... ya... Akan ku coba."

"Good night and nice dream baby."

"You too."

Sambungan terputus. Bryan meletakan gelas yang sedari tadi dipegang. Pria itu masih mengenakan stelan jaz lengkap. Niatnya untuk membersihkan badan hanya alibi karena suasana hatinya sedang tidak baik. Setelah meeting selesai pemerintah Paris mengadakan pembukaan Bruch Wich di hotel ternama yang berakhir dengan party. Bryan sengaja kembali lebih awal karena tidak ingin tergoda oleh kemolekan tubuh wanita lain.

Best Partner (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang