"Rassya---."panggilan menggoda dari arah belakang, membuat mereka yang ada dimeja itu menoleh kearah sumber suara.
Aqeela memutar bola matanya malas, dipikirannya saat ini pasti akan terjadi drama yang membuatnya muak. Rassya tersenyum tapi bukan senyum manis yang ada hanya senyum sinis.
"Sayang, kok kamu gak ngajak aku ke kantin si?."ucap gadis itu dengan nada manjanya yang membuat semua orang ingin memuntahkan isi perutnya. Dia Alexa pacar yang ke 98 lebih tepatnya akan menjadi mantan yang ke-98.
"Kita putus."ucap Rassya santai dan melepaskan tangan Alexa paksa yang melingkar dilengannya.
"APA!?. Putus? Kamu serius?, aku gak mau putus sama kamu."balas Alexa menahan tangisannya.
"Sorry, gue gak bisa. Dan sekarang lo jadi mantan gue."ucap Rassya enteng dan meninggalkan kantin dengan membawa tangan Aqeela paksa.
"RASSYA KAMU GK BISA PUTUSIN AKU GITU AJA!!."
"WOY LO MAU BAWA SAHABAT GUE KEMANA ITU."teriak Saskia menggelegar membuat seisi kantin menatap mereka kesal, karna sudah mengganggu aktivitas makannya.
Aqeela yang ditarik tangannya tentu saja terkejut, dia mencoba untuk melepaskan pegangan tangan Rassya tapi tak bisa karna terlalu kuat. "R-rassya lepasin, sakit."rintih Aqeela, dan akhirnya Rassya melepaskannya paksa.
"Sakit, lo ngapain si narik-narik gue!?."bentak Aqeela kesal. Rassya menaikkan satu alisnya.
"Ouh sakit, dikira gak pernah ngerasain sakit."kekeh Rassya dengan muka songongnya, yang membuat Aqeela memutar bola matanya kesal.
"Heh!, dikira gue malaikat apa.!"kesal Aqeela menatap Rassya dengan sorot kebenciannya.
"Ouh gitu ya?."tanya Rassya seolah sedang dalam memikirkan pertanyaan yang sulit.
"Gatau lah, gue males ngeladenin lo!."ucap Aqeela berlalu pergi karna malas untuk berdebat dengan makhluk aneh seperti Rassya. Rassya tak menahan hanya ada senyuman misterius yang dia tampilkan.
Pulang sekolah Aqeela menyempatkan diri untuk mampir ke supermarket untuk membeli es krim kesukaanya rasa coklat, tentunya dengan membawa uang lebih karena tak hanya es krim yang dibelinya tapi cemilan untuk teman menonton drakor.
Aqeela mengedarkan kesekeliling supermarket yang agak sepi, dengan membawa keranjang yang ada di tangannya Aqeela berjalan santai menuju tempat cemilan yang ingin dia beli, setelah dirasa cukup Aqeela berjalan menuju tempat dimana es krim kesukaannya berada. Sayangnya es krim yang dia ingin tinggal satu, saat ingin mengambil es krim itu tangan yang lain terlebih dahulu mengambilnya membuat Aqeela kesal.
"Eh kak it--."ucapan Aqeela terhenti saat menemukan sosok yang ia kenal berada disampingnya dengan tangan yang memegang es krim kesukaannya. Rassya.
Aqeela mendelik kesal."Lo?!, siniin itu punya gue!!, ngalah dong sama perempuan!."marah Aqeela, menatap tajam Rassya.
Rassya menaikkan satu alisnya. "Lo yang harusnya ngalah, ini buat calon pacar gue. Kalo gue gak dapet ya otomatis gue gak bisa deketin cewe itu lah."balas Rassya tak mau kalah, membalas pelototan Aqeela tak kalah tajam.
"Baru calon kan?. Jadi lebih baik tuh es krim buat gue aja, dan belum tentu tuh cewe mau nerima."balas Aqeela tak kalah sengit.
"Asal lo tau ya Qel, dia itu suka banget sama es krim rasa coklat ini. Jadi gue haru beliin lah."pertengkaran terus saja terjadi sampai ada anak kecil yang menghampiri mereka.
"Ka---"
"DIEM!."bentak mereka berdua, seakan tersadar telah membentak gadis mungil yang sekarang tengah menundukkan pandangannya kebawah dengan bahu yang sedikit bergetar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Before Married |REVISI|
Подростковая литература[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ^keine Geschichten kopieren^ . . . Disaat memulai hubungan dalam adanya taruhan, apa hubungan itu akan berjalan mulus?, mungkin. Rayensyah Rassya Hidayah merasakan apa yang namanya penyesalan, penyesalan yang berawal darinya...