Rapat Osis

631 89 3
                                    

Em..maaf banget nih lama updatenya, minggu kemarin malah cuma 1 minggu sekali updatenya..ya taulah semester ini aku harus banyak belajar apalagi terhitung 2 minggu lagi udah mulai ulangan. Jadi maaf ya kalo rada ngaret..🙏🙏

..

Keesokan harinya dijam pelajaran kedua semua anggota osis diwajibkan untuk mengikuti rapat yang akan membahas tentang study tour    angkatan kelas 8 yang akan diadakan sekitar 3 bulan lagi setelah ulangan akhir semester 1.

Diruang rapat sudah banyak anggota osis yang mulai berdatangan terutama Aqeela yang baru menginjakkan kaki diruang osis beberapa dari mereka juga ada yang tidak datang tapi hanya sebagian saja.

"Semuanya udah dateng?."tanya Clay pada 'Fani' yang tak lain adalah wakil ketua osis.

"Kayanya udah deh, soalnya tiga orangnya pada izin."balas Fani sambil menghitung jumlah orang yang hadir.

Clay mengangguk dan berjalan ketengah-tengah yang langsung berhadapan dengan anggota osis lainnya.

"Assalamualaikum, langsung aja kita masuk kepembahasan yang utama dulu ya.."dan masih banyak lagi pembahasan yang Clay omongkan, anggota osis hanya mendengarkan dan mencatat yang menurut mereka penting saja.

Ditempat lain tepatnya dikelas 8C yang sekarang tengah adanya konser dadakan yang dibawakan oleh Rassya dan Alvaro padahal mereka tau sekarang dikelasnya tengah mengadakan latihan ulangan matematika ditambah lagi guru yang mengajar terbilang galak.

"MENGAPA SEMUA MENANGIS."

"BIASALAH."

"PADAHAL KU SELALU TERSENYUM."

"BIASALAH."

"USAP AIR MATAMU."

"YAAAHHHH."

"AKU TAK INGIN ADA KESEDIHAN."

"OMAYGATTT!!."

Nyanyian Alvaro membuat seisi kelas heboh apalagi Rassya yang ikut-ikutan menimpali membuat suasana yang tadinya hening mendadak ramai.

"ALVARO RASSYA!."bentak Bu Tuti sambil berkacak pinggang, menatap murid itu tajam.

"Hai bu."balas Alvaro santai sambil cengar-cengir.

"Hai-hai-hai----

"Siapa diaaa!!."potong Rassya refleks mengikuti sinetron yang pernah rame  'Kun Anta'.

"RASSYA!, diam kamu!."teriak Bu Tuti menggelegar, murid-murid yang mendengar teriakan Bu Tuti langsung menyibukkan dengan kertas ulangan. Beda lagi dengan mereka berdua yang malah memasang muka yang sok polos dan Saskia yang sudah menahan tawanya.

"Kalian ini yah, ini tuh lagi ulangan malah nyanyi. Iya kalo suaranya bagus lah ini kaya tikus kegencet!."Bu Tuti berjalan kearah dua anak itu yang beda beberapa bangku, karna sebelum ulangan sempat diacak tempat duduknya.

"Yah ibu mah gitu, padahal ya saya tuh mau ikutan konser dikorea loh bu. Ibu mau ikut?."

"Alah suara kaya gitu juga, palingan sebelum naik kepanggung udah di  diskualifikasi!"balas Bu Tuti tajam.

"Si ibu mah jangan gitu dong sama temen saya..kasian."bela Rassya.

"Udah kagak usah dibela-bela deh!."

"Mana ulangan kamu?, udah selesai?!."tanya Bu Tuti.

Mereka berdua menggeleng polos sambil memperlihatkan kertas jawaban yang hanya nama mereka saja.

"Dari tadi ngapain?!."sentak Bu Tuti sudah habis kesabarannya menghadapi murid yang masya Allah bandel.

"Ngitung kancing bu, takutnya kancing saya ilang satu."jawab Rassya ngawur.

Before Married |REVISI|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang