Mimpi or nyata?

298 56 5
                                    

masih pada baca ga nih?!
.
.
.

Sandrina menatap Aqeela tajam.
"Lo percaya?, lo tau gak gue udah lama suka sama Rassya bahkan sebelum Rassya pernah jadiin gue pacar. Disitu gue seneng banget akhirnya penantian gue 2 tahun ini gak sia-sia tapi apa?! hubungan itu cuma bertahan sebentar karna apa?, KARENA LO AQEELA!!, lo udah buat Rassya menjauh dari gue!. Gue berusaha tegar liat lo berduaan sama Rassya tapi hati gue gak setegar itu. Plis putusin dia buat gue!."Sandrina berkata lemah di akhir kalimatnya menunduk tak menatap wajah Aqeela yang terlihat masih memikirkan sesuatu, sudah cukup dia diam saja selama ini dan sekarang adalah waktunya.

"San gue-----

"AAAAAAAA-----"Aqeela terbangun dengan napas yang memburu, keringat dingin sudah membasahi wajah serta lehernya. Diraihnya air putih yang berada dinakas dan langsung menegak air itu hingga tandas.

"G-gue c-cuma mimpi kan?."gumam Aqeela syok, ia masih mengingat jelas tentang mimpi itu dimana Sandrina yang meminta Rassya darinya apa mimpi itu akan jadi kenyataan?.

"Semoga aja engga."

"T-tap

"AQEELA CEPET TURUN INI SANDRINA SAMA SASKIA UDAH NUNGGUIN."teriakan Reyna memotong apa yang ingin ia sampaikan, teringat akan janji mereka untung jalan-jalan akhirnya Aqeela langsung bergegas kearah kamar mandi.

Sekitar 15 menit Aqeela sudah siap dengan pakaian yang akan ia pakai, di ambilnya tas yang tergeletak diatas kasur dan berlalu kelantai bawah.
Rambutnya ia biarkan tergerai.

"Akhirnya turun juga, lama banget."keluh Saskia, sambil mengibaskan rambutnya kebelakang.

"Hehehe maaf ya!, abisnya gue baru bangun."cengir Aqeela merasa bersalah.

"Yaudah yuk, ada yang mau gue omongin juga ke kalian."Sandrina berlalu pergi terlebih dahulu, mengundang tatapan bingun dari keduanya.

"Tuh anak kenapa dah."ucap Saskia dan menyusul Sandrina.

Aqeela diam ditempat, masih memikirkan apa yang akan di omongin Sandrina?, apa ada kaitannya dengan mimpi itu?!.
Gak! gak, mungkin.

Sampailah mereka disebuah restoran yang familier bagi kalangan remaja, seenggaknya mereka mengisi perut terlebih dahulu.

"Gue mau cerita."ucap Sandrina menudukan pandangannya kebawah. Ia bingung harus memulai ceritanya dari mana.

"Lo ada masalah San?."tanya Saskia pelan, dia sangat tau gelagat para sahabatnya jika ada masalah.

Sandrina mengangguk,"Gue ada masalah tentang







Aqeela menahan napasnya sebentar, takut apa yang ia mimpikan menjadi sebuah kenyataan, dia belum siap!.


















keluarga--."

huh!

Aqeela merasa tenang, tapi dia juga merasa sedih apa selama ini Sandrina menyembunyikan masalah ini dari kita berdua?!.

"Lo ada masalah apa sama keluarga lo, dan jangan bilang lo udah lama tutup-tutupin masalah ini?!."ucap Saskia mewakilkan apa yang ingin Aqeela katakan.

Sebelum memulai cerita Sandrina menghela napas lelah, ini sudah waktunya untuk dia bercerita.

"Dari dulu gue selalu dituntut untuk jadi yang nomer satu entah itu tentang apa terutama prestasi, lo pasti tau siapa yang nuntut itu. Orang tua gue!, mereka selalu marahin gue di saat gue malah jadi nomer kedua, terakhir gue jadi nomer kedua itu waktu gue kelas 5 SD disitu gue dapet rengking dua paralel disekolah, lo pasti tau itu. Saat gue sampe rumah orang tua gue ngamuk dan banting semua barang yang ada disana, sampe ngenain kepala gua! tapi apa yang mereka lakuin? Setelah itu gue di kurung digudang tapi sebelum itu gue dicambuk dan ditampar berkali-kali!sakit itu yang gue rasain."

"Mereka gak peduli tentang keadaan gue setelah itu, saat sakitpun mereka gak pernah bawa gue kerumah sakit, bahkan nanyain keadaan gue aja enggak, tapi mereka malah ancam gue kalo sampe nilai gue turun siap-siap gue bakalan dihukum. Dan kemarin gue ada diperingkat kedua, gue takut Kia, Qel orang tua gue udah pesen tiket buat keindonesia."

Tangis yang ditahan Sandrina pecah, Saskia dan Aqeela masih mencerna semua yang diceritakan Sandrina. Mereka pasti turut sedih masalah yang menimpa sahabatnya.

Tak lama mereka bertiga berpelukan saling menguatkan Sandrina, mereka tak percaya Sandrina menyimpan masalah sebesar ini apa lagi ini dari kecil. Sandrina tak pernah sekali pun mengeluh bahkan dia seperti tak ada masalah hidup.

"Lo kuat San."ucap Aqeela mengusap air matanya yang keluar, jelaslah dia juga pasti merasakan sakitnya terlebih ini adalah sahabatnya.

"Gue tau kalo lo kuat San."timpal Saskia mengusap punggung belakang Sandrina.

Mereka mengurai pelukannya, menatap satu sama lain.

"Gue takut!."dengan nada bergetar Sandrina mengucapkan kalimat itu.

"Lo tenang ya San, kita berdua selalu ada buat lo."ucap Aqeela menyakinkan.

"Tapi---"

"Orang tua lo hari ini bakalan balik ke rumahnya?."tanya Saskia pelan.

Sandrina mengangguk.

"Gimana kalo hari ini lo nginep aja di rumah gue."saran Saskia yang di angguki setuju oleh Aqeela.

"Percuma Kia, kalaupun mereka gak hukum sekarang mereka bisa aja hukum gue besok nya!."

(Skip aja ya, buat cerita Sandrina sampai disini aja.)

..

Aqeela tengah berada disebuah taman, ia sedang menikmati suasana sore hari ini. Banyak anak remaja juga yang berdatangan yang pasti mereka membawa gandengan tak seperti Aqeela yang sendiri, tapi itu tak masalah baginya. Hanphone di saku celananya berdering, dibukanya dan dibaca chat yang berasal dari Rassya.

Rassya
Ayanggggg!!
ayam!
eh typo maksudnya ayangg!
Yanggg!
Besok jalan yukkk!
Ayang bales anjir😭

Aqeela tertawa pelan ada-ada saja kelakuan Rassya yang membuat dirinya tertawa.

Aqeela
Kenapa sih Sya?
Yaudah ayokkk!!
Emang mau kemana?

Rassya
Kemana ya?!
Kehati kamu aja wkwk
Jogging aja deh, udah lama juga ga olahraga kan?.

Aqeela berpikir beberapa detik dan mengangguk kepalanya akhirnya dia mengetik balasan.

Aqeela
Boleh
Nanti harus bawa uang banyak pokonya!

Rassya
Ngapain bawa uang banyak? Lima ribu juga cukup kali buat beli aqua mah.

Aqeela
YA BUAT JAJAN LAH ANJIR😭😡

Aqeela geram, nih anak masa ia cuma bawa lima ribu doang ya seengaknya lima puluh ribu buat jajan angkringan!.

Rassya
Iya iya tar aku bawa uang 10juta, cukup kan?!

Aqeela
Serah lah!!!

Aqeela mematikan datanya, dan kembali menikmati suasana sore hari.




.
.
.

Lutfi_agustiyani11
Pwt_agt11

Before Married |REVISI|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang