Jogging bareng

324 45 3
                                    

"Sya aku mau itu dong."tunjuk Aqeela kearah gerobak cilok. Rassya mengangguk, sedangkan Aqeela sudah cekikikan ditempatnya. pasalnya dari tadi Aqeela sudah menyuruh Rassya sekitar sepuluh balik untuk membelikan dia jajanan.

"Nih, ada lagi?."tanya Rassya pengertian sambil mengusap keringat yang ada didahi Aqeela tanpa rasa jijik.

Aqeela menggeleng dan menyuruh Rassya untuk duduk kembali.

"Kamu kalo cuti sekolah suka liburan Sya?."tanya Aqeela sambil memakan ciloknya.

"Lumayan si kalo bunda ada kerjaan aja diluar kota, terus sambil jalan-jalan gitu tapi buat sekarang bunda gak terlalu sering keluar kota kerjaannya kebanyakan disini."cerita Rassya, ponsel Rassya berdering.

"Angkat Sya, tar keburu mati."

"Udah."Aqeela memutar kedua bola matanya malas, sekarang yang ia liat Rassya tengah mengangkat ponselnya tinggi-tinggi.

"Hehehe iya iya serem banget si, bentar ya bunda telepon."

Rassya mengangkat panggilan itu, terdengar Almira yang sudah mengomel lantaran lama mengangkat telepon darinya.

"Iyaiya kenapa bundanya Rassya."

"...."

Rassya menahan napasnya sebentar kala Almira berbicara tentang seseorang. Kenapa dia datang kembali setelah 6 tahun menghilang?!.

"Rassya gak bisa bun, dan Rassya gak mau!."

Rassya langsung mematikan sambungan itu sepihak moodnya langsung berubah kala Almira menyebut nama ayahnya.

udah ketebak belum nih?wkwk😂

"Kenapa Sya kamu ada masalah?." tanya Aqeela pelan melihat rahang Rassya yang sedikit mengeras.

Rassya menoleh senyuman menenangkan ia berikan.

"Gakpapa kok cuma masalah kecil, dah lah kita jalan-jalan aja yuk!."ajak Rassya mengalihkan pembicaraan, ia masih belum mau untuk cerita bahkan sahabatnya saja belum tau.

Akhirnya mereka berjalan-jalan di sekitar taman yang mereka datangi, tangan keduanya saling menggenggam menyampaikan rasa nyaman satu sama lain, dan senyum bahagia selalu terpancar dari bibir keduanya.

Rassya sedikit melupakan masalah tadi, ia tersenyum semakin lebar. gak pegel tuh?🤣.

Ditengah suasana yang nyaman dan penuh kebahagiaan, mereka di datangi tiga gadis sebayanya.

"Kak boleh minta foto gak?, soalnya kakak ganteng banget!!."ucap salah satu dari ketiganya dengan antusias, tangannya mengulurkan ponsel yang ia genggam.

"GAK BOLEH!!."bukan Rassya yang menjawab melainkan Aqeela dengan wajah garangnya.

"Iihh kakak siapanya si?, paling temen nya aja. Kok belagu sii!!."ucap teman satunya lagi dengan nada kesal,  menatap Aqeela tajam yang dibalas tak kalah tajam.

Rassya menahan tawa kala ada orang yang mengatai Aqeela belagu dirinya saja tidak berani, bisa-bisa ia sudah tersungkur duluan.

"Sya."rengek Aqeela sudah kepalang kesal.

Rassya menggigit lidah nya menahan agar sudut bibirnya tidak terangkat lantaran ia gemas.

Tangan Rassya terulur merapikan rambut Aqeela, dan menatap tiga gadis didepannya dengat tajam.

"maaf ya disebelah saya itu pacar saya, karena saya menghargai hati perempuan makanya saya menolak untuk foto bareng dengan kalian."ucap Rassya dan berlalu pergi menarik tangan Aqeela pelan. Sebelum itu Aqeela menyempatkan menoleh kebelakang memberikan senyuman mengejek untuk mereka, yang dibalas dengusan kesal.

Before Married |REVISI|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang