Hujan deras membasahi jalanan ibu kota yang membuat seorang gadis harus segera menepi untuk mencari teduhan, umpatan juga selalu terdengar dari mulut gadis itu. Harusnya dia membawa payung, dan lagi angkot yang ditumpangi mogok. Tidak ada kendaraan lagi karena terhalang oleh hujan.
Diliriknya jam yang sudah menunjukkan pukul 07.30, jam masuk sekolah sudah terlewatkan. Tapi dia seolah tak peduli, dia bukan gadis yang sering bolos atau nakal. Hanya saja dihari ini dia sedang sial.
Tepat pada pukul 08.00 dia baru saja tiba didepan gerbang sekolah yang sudah ditutup. SMP CAHYA NUSANTARA, gadis itu memikirkan cara agar dirinya bisa masuk.
"Manjat gak mungkin, gue kan gak bisa manjat juga!."
"Panggil satpam, em yang ada di hukum."
"Terus gue harus gimana, mana hari ini ada ulangan lagi!, sial banget!."
Gerutuan dan segala umpatan terus keluar, hingga pada akhirnya seseorang datang dengan wajah songongnya.
Gadis itu menoleh sekilas, dia tau siapa yang berada disebelahnya. Terkenal playboy yang selalu mempermainkan hati perempuan.
"Telat ya?."suara disebelah yang terdengar mengejek.
"Buta mata lo!?"jawab gadis itu sinis.
"Udahlah Qel, gak usah sok jual mahal. Lo ikut gue aja, dari pada lo di sini dan ketauan guru? Pasti lo bakalan dihukum kan?."ucap lelaki itu panjang lebar sambil menarik Aqeela paksa.
Dia Aqeela Aza Calista terkenal dengan sikapnya yang cerewet. Dan seseorang yang berada disampingnya dia adalah Rayensyah Rassya Hidayah terkenal dengan wajahnya yang tampan membuat dia jadi seorang playboy, sudah banyak perempuan yang dia pacari, kontak whatsapp ya saja hampir bobol.
Kecuali satu orang yang berada di sampingnya Aqeela. Rassya selalu memikirkan cara agar dia bisa mendapatkan Aqeela?. Terlebih Aqeela cerewet dan keras kepala.
"Lo bisa gak gausah narik-narik gue!"kesal Aqeela melepas paksa tangannya.
"Gak bisa."Rassya berlalu pergi untuk mencari tangga yang akan mereka naik-ki.
"Lo duluan yang naik."titah Rassya sambil tangannya memegang pinggiran tangga agar tidak terjatuh.
"Gak mau lo pasti mau modus kan? Lo mau ngintip? Hah!?."sentak Aqeela kesal, matanya melotot
Rassya mendelik tak terima."Gue? Mau ngintip? Gak banget deh!."
"Cepetan naik tar guru mergokin!."sambung Rassya lagi yang sudah kesal.
Akhirnya Aqeela menaiki tangga tapi sebelum itu dia sudah mewanti-wanti agar Rassya tidak mengintip dan dia mengiyakan.
Setelahnya Rassya yang naik, dia sudah memerintahkan seseorang untuk mengambil tangga agar di kembalikan pada pemiliknya.
"Makasih."ucap Aqeela dengan nada ketus, dan berlalu pergi untuk menuju kelasnya.
Untungnya kelas Aqeela sedang kosong, jadi dia langsung saja masuk kelas tanpa memedulikan semua orang yang berada dikelas menatap dirinya dengan pandangan bingung, mungkin mereka menanyakan kenapa dia bisa telat? Padahal Aqeela terbilang cukup rajin.
"Tumben telat, biasanya gercep?."tanya Sandrina sahabatnya dari masa-masa mos. Mereka menduduki kelas 8 SMP.
"Biasa, gue semalam nonton bola sama papa gue."kekeh Aqeela santai.
"Cewe nonton bola, heran. Ouh iya ulangannya katanya gakjadi loh."ucap Sandrina lagi sambil kembali duduk disebelah Aqeela. Kebetulan mereka sebangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before Married |REVISI|
Dla nastolatków[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ^keine Geschichten kopieren^ . . . Disaat memulai hubungan dalam adanya taruhan, apa hubungan itu akan berjalan mulus?, mungkin. Rayensyah Rassya Hidayah merasakan apa yang namanya penyesalan, penyesalan yang berawal darinya...