Jam istirahat telah selesai saatnya Aqeela kembali ke kelasnya tapi sialnya kursi yang didudukinya rusak jadi dengan terpaksa dia harus menggntinya kegudang belakang dan sialnya lagi Sandrina tidak bisa mengantarnya dengan alasan pengen bobo karna jam pelajaran kosong.
Dengan sedikit kesusahan Aqeela mengangkat kursi itu menuju gudang, kolidor kelas tampak sepi karena kelas lain sedang belajar. Setelah sampai Aqeela membuka pintu gudang itu dengan sedikit kesusahan karena pintu gudang yang sudah agak rusak.
Aqeela melihat sekeliling hanya terdapat dua jendela dan satu pintu penghubung entah itu apa kerena banyak dari sekian orang melarang untuk membukanya, tapi Aqeela tak memusingkan itu sekarang dia tengah mencari kursi yang pas untuk dia duduki sebelum suara gaduh didalam pintu penghubung mengalihkan penglihatan Aqeela.
Brak!.
"Astagfirullah."kaget Aqeela saat pintu penghubung terbuka disusul bantingan pintu.
"RASSYA!."dua kali dua kali dia keget setelah melihat siapa pelakunya.
Rassya menolehkan pandangannya kesumber suara dengan alis terangkat dia tersenyum.
"Lo ngapain?!"tanya Aqeela dia sampai menjatuhkan kursi yang sudah dia angkat setelah dia mendengar bantingan pintu.
"Main."balas Rassya, dia menghampiri Aqeela dengan satu tangan yang dia masukan kesaku celananya.
"Main?, hah!? Maksudnya apaan!?."tanya Aqeela bingung, tanpa menjawab pertanyaan Aqeela Rassya menarik paksa tangan Aqeela menuju pintu penghubung, di pintu itu tertulis tulisan yang sangat kecil jika dilihat dari jauh dan tertulis 'Secret Room'
Setelah membawa Aqeela masuk Rassya menutup kembali pintu itu, dan sekarang Aqeela tengah melihat isi ruangan itu takjub. Isinya tak lain satu buah tempat tidur sekaligus ada sofa, kamar mandi, dan dapur kecil untuk memasak tak lupa meja makan yang tersedia dua kursi. Sampai kulkas dan televisi pun ada disana. Ini tempat apaan woy!?. Kok kek asik..
"I-ini?."tunjuk Aqeela dengan muka yang masih syoknya, dia juga berpikir kok ada ruangan ini?, dan siapa yang bikinnya?, emang kepala sekolah tak melarangnya apa?.
"Kenapa?."tanya Rassya dia terkekeh pelan dan menuju sofa sambil menyalakan remot TV.
"Ini apaan woy?, kok gue baru tau si!."tanya Aqeela heran.
"Kan ini secret room, yang boleh kesini cuma orang orang tertentu."balas Rassya enteng.
"Gue?."tanya Aqeela menunjuk dirinya sendiri. Rassya hanya mengangguk dan berjalan kearah kulkas dibawanya satu kotak penuh coklat dan dihadapkan didepan Aqeela, yang membuat siempunya kesenangan bukan main.
"Buat gue?"tanya Aqeela sambil melihat coklat itu dengan pandangan yang sangat menggemaskan.
"Gak."balas Rassya datar. Dia mengambil satu coklat itu dan dibukanya perlahan tak luput dari pandangan Aqeela yang melihatnya memelas seolah gue juga pengen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before Married |REVISI|
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ^keine Geschichten kopieren^ . . . Disaat memulai hubungan dalam adanya taruhan, apa hubungan itu akan berjalan mulus?, mungkin. Rayensyah Rassya Hidayah merasakan apa yang namanya penyesalan, penyesalan yang berawal darinya...