Sebuah Penolakan

735 91 2
                                    

Sudah satu minggu sejak kejadian Rassya yang menembak Aqeela, dan Aqeela terus saja berusaha untuk menjauh lebih tepatnya dia menghindar. Kenapa? Ya karna Aqeela belum yakin dengan hatinya apalagi Rassya yang mengatakan itu dengan tiba-tiba, jadi Aqeela bingung.

Bel istirahat sudah berbunyi, tapi Aqeela tetap saja dikelas, jika ada Rassya yang masuk kekelasnya biasanya dia langsung ngumpet di belakang lemari yang cukup besar yang menampung tubuh kecilnya. Dan selama ini Aqeela selalu membawa bekal dari rumah yang pasti masakannya. Satu lagi Farel sahabat kecilnya sudah kembali kebandung dan itu membuat dirinya benar-benar sedih.

"Qel nih gue bawain minuman buat lo."ucap Sandrina menyerahkan satu minuman yogurt.

"Wih makasih, baik banget deh."balas Aqeela tersenyum senang.

"Iya dong."balas Sandrina membanggakan diri.

"Saskia mana?."tanya Aqeela saat tidak melihat curut satunya lagi.

"Ouh itu dia lagi ngerjain pr yang belum."jawab Sandrina.

"Kebiasaan tuh anak."kekeh Aqeela menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir.

Jam istirahat sudah selesai, begitu pun guru yang ngajar dikelas Aqeela sudah masuk dan langsung menjelaskan beberapa materi hari ini sampai jam pulang berbunyi.

oOo

"Gimana udah belum?."

"Bentar nih."

"Elah itu kacang gue, balikin Al."

"Alah tinggal beli lagi."

"Kek orang gak punya duit aja lo!."

Diwarung belakang sekolah, terlihat Rassya cs yang sedang melakukan ritual membolos. Mereka semua sumpek oleh pelajaran sekolah, apalagi guru di kelas meraka masing-masing terbilang sangat membosankan. Rey salah satu dari keduanya yang paling pintar hanya saja dia juga sudah ketularan bego dari kedua sahabatnya.

"Eh Sya lo udah nembak belum, lama amat dah."ucap Alvaro memulai topik.

"Udah."balas Rassya singkat sambil memakan gorengan yang tersaji.

"Terus?."

"Em, ya dia belum jawab."

"Di tolak nih?."ledek Rey sambil tertawa.

"Enak aja!."

"Oke sesuai taruhannya, kita berdua kasih waktu sampai kenaikan kelas. Abis itu lo tembak, dan kalo sampe melebihi batas waktu. Lo tau kan apa yang kita mau?."tanya Rey diakhir kalimatnya sambil menaik turunkan alisnya.

"Iya tau, motor keluaran terbaru."jawab Rassya malas.

"Nah betul tuh!."

"Gue yakin si untuk target lo sekarang pasti gagal."ujar Alvaro jahil.

"Enak aja, dalam kamus gue gak ada tuh yang gagal."bangga Rassya.

"Liat aja nanti."

Bukan kali pertama mereka melakukan taruhan konyol seperti ini, ini sudah sering mereka lakukan dan semuanya berhasil di taklukan oleh seorang Rassya. Tapi apa Rassya sanggup mendapatkan hati seorang Aqeela?.

Before Married |REVISI|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang