[FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
^keine Geschichten kopieren^
.
.
.
Disaat memulai hubungan dalam adanya taruhan, apa hubungan itu akan berjalan mulus?, mungkin. Rayensyah Rassya Hidayah merasakan apa yang namanya penyesalan, penyesalan yang berawal darinya...
Rutinitas seperti biasa di hari libur, yaitu bangun pagi untuk melaksanakan olahraga. Semalam Saskia dan Sandrina yang menginap dirumahnya mengusulkan untuk jogging pagi sambil cuci mata dan Aqeela setuju saja lagian dia sudah lama tak berolahraga.
"Gue pinjem baju lo ya Qel."ucap Sandrina, dia lupa untuk membawa baju untuk olahraga padahal Saskia sudah bilang padanya.
"Iya."balas Aqeela.
Sandrina langsung menuju ruang ganti Aqeela dipintu yang berbeda tapi masih satu kamar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Di sebelah mana Qel?."tanya Sandrina sambil berteriak. Aqeela langsung saja menghampiri Sandrina dan langsung mengambil setelan untuk joggingnya dan di berikan pada Sandrina yang langsung diambil dengan riang sambil berlari kearah kamar mandi.
Sekarang mereka telah siap dengan pakaiannya masing-masing, Aqeela yang memakai hoodie putih dan celana training hitam dengan rambutnya diikat satu, sepatu yang warna putih semua.
"Yuk."ajak Saskia setelah selesai memakai sepatu pink putihnya.
Mereka mengangguk dan langsung berjalan keluar, dirumah Aqeela tidak ada pembantu hanya ada supir dan satpam saja karna dikeluarganya semua bisa memasak jadi tak perlu mempekerjakan pembantu. Dan untuk sarapan hari ini mereka memutuskan untuk sarapan disana saja pasti banyak pedagang yang berjualan karna hari minggu.
"Bisa cuci mata nih."ujar Saskia dengan senyam-senyum membayangkan wajah lelaki-lelaki tampan.
"Inget udah punya pacar."peringat Sandrina yang membuat Aqeela yang berada disampingnya terkekeh lain halnya dengan Saskia yang kesal.
"Ya gakpapa cuma cuci mata ini, kan bosen liat muka Al terus."sebal Saskia.
Mereka hanya menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya, kalau sampai Alvaro tau pasti akan adanya drama. Sampai akhirnya mereka menghentikan langkahnya dipejual bubur ayam untuk mengisi perut mereka terlebih dahulu, harusnya olahraga dulu tapi sekarang mereka mengganti untuk berjalan-jalan saja.
"Ih kok ada kacangnya si?!."kesal Sandrina saat melihat benda terkutuk itu dimangkoknya, dia paling tidak suka jika ada kacang dalam makanan apapun bukan alergi melainkan dia tak suka.
"Yaudah si pinggirin aja."balas Aqeela santai dan langsung melahap buburnya.
"Ih tapi kan lo tau gue gak suka?!."kesal Sandrina lagi dan lagi.
"Aqeela nyuruh lo buat pinggirin. Bukan buat dimakan San."gereget Saskia.
"Tapi tetep aja gak mau!."
"Yaudah siniin kacang ya."ujar Aqeela mengalah, Aqeela memberikan mangkoknya dan dengan senang hati Sandrina langsung memindahkan semua kacang miliknya kedalam mangkok Aqeela.
"Tuh puas kan!"dengus Saskia.
"Hehehe, iyaiya."
Mereka pun melanjutkan makannya yang sempat tertunda. Dan tanpa sengaja mata Aqeela menatap tajam seseorang yang kini tengah tertawa bersama seorang perempuan yang ia ya kini perempuan yang dia lihat dimall.