Simulacrum 2 : Judge

510 85 1
                                    

'Saya memang bukan orang yang paling sempurna,tapi saya manusia yang memiliki akal yang faham bahwa standar setiap orang itu berbeda. Hanya karena kakak tidak menyukainya,bukan berarti kakak bisa memperlakukan dia layaknya manusia hina'
-Zenia Adriana-

~~~

"Jadi lho anak baru ?? Makanya muka lho kelihatan asing buat gue. Btw gue Lyli,mulai sekarang lho sahabat gue..." Ujar wanita berambut panjang itu.

Zenia terkekeh pelan.

"Oke,gue Zenia Adriana panggil aja Zenia atau terserah kamu aja..." Ujar Zenia.

Lyli mendecak pelan.

"Panggil lho gue aja. Nggak biasa gue pake aku kamu. Gue panggil lho Zeze bisa ?? Zenia terlalu panjang.." Balas Lyli.

Zenia menggeleng pelan dan tertawa bersama dengan Lyli kekantin. Dia baru pertama kali ini masuk kesekolah dan tadi dia juga memutuskan naik kendaraan sendiri. Malas saja jika harus satu mobil dengan kakaknya mengingat kejadiannya dengan Jef malam itu.

"Mau pesen apa ?? Sekalian gue pesenin..." Tawar Lyli.

Zenia tidak tahu menunya. Tapi ada banyak penjual dikantin sekolahnya kali ini.

"Samain aja deh,gue bingung karena nggak tahu menunya..." Ujar Zenia.

Lyli mendecak.

"Ngomong aja,pasti ada kok. Apa ??" Balas Lyli santai.

"Mie ayam aja deh sama mineral.." Ujar Zenia.

Lyli bergegas mengantri. Kepergian Lyli membuat Zenia mengamati kanti sekolah barunya,tampak mewah sangat mencerminkan sekolah para anak elit kota. Jujur saja,Zenia tidak suka bersekolah ditempat yang terkenal.

Karena banyak penindasan yang kadang kala tidak ditindak lanjuti ada juga beberapa orang yang memilih menjadi perundung dan sama sekali tidak diberikan balasan. Itu terasa sangat menyakitkan baginya.

"Kenapa melamun ?? Oh iya temen gue bakalan gabung sama kita. Dia beda kelas sama gue,sekalian nanti bakal gue kenalin sama lho.." Ujar Lyli dan Zenia hanya mengangguk.

Beberapa saat setelah Lyli mengatupkan mulutnya,dua wanita berdiri dengan senyuman lebar kepadanya dan Lyli.

"Ini temen gue anak IPA 2 sebelah kelas kita,namanya Jane terus yang itu. Dia anak bahasa namanya Teresa,lho suka buku bisa minta dia rekomendasiin sekalian dia juga udah punya beberapa buku yang udah diterbitkan..." Jelas Lyli.

Teresa tertawa pelan.

"Mana ada beberapa,cuma 4 buku dari 20 karya yang gue buat. Persaingannya ketat bung,banyak banget hal yang harus gue revisi dari buku-buku gue..." Jelas Teresa.

Jane berdehem.

"Nama lho siapa ??" Balas Jane agak sedikit mengintimidasi.

Jane terkekeh menatap Zenia yang menatap Jane aneh.

"Dia emang suka begitu,judes tapi dia baik kok. Emang kelihatannya aja jahat sama marah mulu padahal dia baik dan santai..." Balas Lyli.

Zenia terkekeh. Dia teringat Rey yang hampir setiap hari jarang sekali terlihat tertawa dan senyum dengan tulus.

"Iya nggak apa-apa,udah biasa sama orang begitu..." Balas Zenia. "Nama gue Zenia Adriana,nama panggilan gue sebenarnya Zenia tapi Lyli barusan punya nama panggilan baru buat gue..." Ujar Zenia pada dua wanita didepannya itu.

Jane dan Teresa menatap Lyli ingin tahu.

"Apaan ?? Nggak aneh-aneh kan ??" Balas Teresa.

Lyli mendecak.

Simulacrum (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang