'Sebelum saya pergi,saya mau membuat momen bahagia sama kamu sebanyak yang saya bisa. Agar apa ?? Agar kita selalu mengingat satu sama lainnya...'
-Jeffrey Aldebaran-###
Zenia tidak tahu kapan terakhir kali dia tersenyum selebar sekarang. Ketika Jeffrey menggenggam tangan kanannya dan mengatakan kepada sang papa bahwa dia akan menjaga Zenia dan akan mengantarkannya kembali selepas menghadiri acaranya. Zenia tidak pernah merasa diistimewakan sampai sebegitu nya.
Zenia menyambut uluran tangan kanan Jef kala wanita itu akan turun dari pesawat. Zenia tersipu,bukan hanya karena perlakuan Jef padanya melainkan siulan menggoda dari Abadi juga tatapan dari pramugari yang ikut turun untuk mengucapkan terimakasih karena sudah menaiki maskapai penerbangan mereka.
"Kakak kenapa pake begitu segala sih,saya bisa turun sendiri..." Bisik Zenia.
Jef tersenyum miring. Mereka semua keluar dan disambut oleh sekretaris pribadi Julio yang memang diminta secara khusus untuk menjemput putra tunggal dari bos nya. Jef menyerahkan tas punggungnya selepas mengambil dompet dan topi.
Zenia menatap Jef bingung kala tas jinjing yang dia bawa juga diminta oleh Jef dan diberikan kepada sekretaris pribadi sang papa.
"Tolong antarkan mereka ke apartemen saya dan mana permintaan saya ??" Balas Jef.
Pria muda berjas hitam itu menunduk pelan.
"Mobil yang tuan muda inginkan ada disana. Sopir yang mengemudikan nya akan turun jika tuan memintanya. Kemudian tuan besar memerintahkan kepada saya untuk membawa 1 mobil lain untuk mengantar teman-teman tuan muda..." Jelas sang sekretaris pada Jef.
Jef mengangguk,mengabaikan tatapan tidak percaya dari keempat sahabatnya dan wanita yang sedari tadi berdiri mematung disampingnya.
"Wow,jiwa tuan muda kita bangkit guys..." Ujar Abadi terheran-heran.
Jef tidak menanggapi dan hanya melirik sejenak sebelum membawa Zenia pergi ke mobil sport yang sudah disiapkan oleh sang papa.
"Pesanan Anda tuan..." Ujar sang sopir yang sudah keluar dan memberikan kunci mobil itu kepada Jef.
"Katakan pada papa,aku menyayanginya..." Ujar Jef pelan.
Suruhan papa Jef menahan diri untuk tidak menyembulkan senyuman kala mendengar tuan mudanya mengatakan itu. Pria berjas itu hanya mengangguk pelan dan kembali menunduk kala Jef masuk kedalam mobil dan berlalu dari sana.
15 menit sudah mereka melakukan perjalanan hingga wanita yang sedari tadi terdiam itu mulai angkat bicara. Cukup terkejut dengan perubahan signifikan hubungan antara ayah dan anak juga perubahan sikap bossy yang dimiliki oleh pewaris utama Aldebaran Company itu.
"Kakak sama Om Julio udah baikan beneran ?? Sikap kakak barusan sedikit membuat saya terkejut...." Ujar Zenia.
Jef menoleh dan tersenyum lembut pada Zenia.
"Berkat kamu..." Ujar Jef pendek.
Zenia mengangguk dengan senyum ceria.
"Syukur deh aku ikut senang kalau hubungan kakak sama Om Julio udah baik-baik aja. Bagaimanapun juga kakak sama Om Julio itu cuma punya satu sama lainnya,jadi kalau bisa jangan berdiri sendiri-sendiri..." Jelas Zenia.
Jef mengangguk.
"Tapi kak,sebenarnya kita mau kemana ??" Balas Zenia lagi.
"Kamu akan tahu nanti. Kemanapun kita pergi hari ini,saya cuma berharap itu bisa membayar waktu yang sudah lama kita tanggalkan juga sebelum saya pergi ke Las Vegas,saya hanya akan memberikan kenangan-kenangan indah buat kamu..." Jelas Jef dan menoleh sejenak pada Zenia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simulacrum (Completed)
FanfictionFollow my account before reading !!! *** Simulacrum berasal dari bahasa latin yang berarti patung. *** Jeffrey Aldebaran. Ketua OSIS dingin yang sayangnya tampan membuat hampir seluruh wanita di sekolahnya bertekuk lutut didepannya. 'Saya sudah pern...